Bismillah…
Pengaruh pendidikan Rasulullah kepada para sahabat begitu kuat. Hingga mereka bisa sangat berkesan oleh seluruh metode pembelajaran beliau, ucapan beliau, keteladanan beliau, sikap beliau bahkan sekedar diamnya beliau, oleh karenanya di dalam pembahasan ilmu hadis atau ushul fikih ada yang disebut sunnah taqririyah, itulah diamnya Nabi. Para sahabat bahkan bisa merasakan makna pendidikan yang sangat berkesan dan kuat pengaruhnya hanya dari diamnya Nabi. Ini menunjukkan beliau betul-betul pendidik sejati yang pebuh wibawa, namun tetap dekat dengan murid-muridnya.
Ada sebuah kisah menarik dari sahabat Mu’awiyah bin Al-Hakam As-Sulami -radhiyallahu’anhu-. Tentang persaksian bahwa beliau adalah pendidik sejati. Mari kita dengarkan saja beliau bercerita tentang sebuah pengalaman belajar kepada Nabi yang amat berkesan,
يْنَا نَحْنُ نُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ عَطَسَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ فَقُلْتُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَرَمَانِي الْقَوْمُ بِأَبْصَارِهِمْ فَقُلْتُ وَا ثُكْلَ أُمِّيَاهْ مَا شَأْنُكُمْ تَنْظُرُونَ إِلَيَّ قَالَ فَجَعَلُوا يَضْرِبُونَ بِأَيْدِيهِمْ عَلَى أَفْخَاذِهِمْ فَلَمَّا رَأَيْتُهُمْ يُصْمِتُونِي لَكِنِّي سَكَتُّ فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبِأَبِي هُوَ وَأُمِّي مَا رَأَيْتُ مُعَلِّمًا قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيمًا مِنْهُ وَاللَّهِ مَا كَهَرَنِي وَلَا شَتَمَنِي وَلَا ضَرَبَنِي قَالَ إِنَّ هَذِهِ الصَّلَاةَ لَا يَصْلُحُ فِيهَا شَيْءٌ مِنْ كَلَامِ النَّاسِ هَذَا إِنَّمَا هِيَ التَّسْبِيحُ وَالتَّكْبِيرُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ أَوْ كَمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Saat kami shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang bersin, aku mengucapkan “Yarhamukallah”.
Lalu orang-orang menatapku tajam, aku berkata, “Celaka aku, kenapa kalian menatapku seperti ini?”
Mereka memukul-mukulkan tangan mereka ke lutut. Saat aku melihat mereka menyuruhku diam, aku pun diam. Seusai shalat demi Allah aku mendapati tak ada pebdidik yang lebih baik daripada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam, baik diperbandingkan zaman sebelum beliau atau sesudah beliau. Demi Allah beliau tidak membentakku, tidak mencelaku dan tidak memukulku, beliau bersabda, “Sesungguhnya shalat ini tidak layak ada sesuatu kata-kata orang pun didalamnya, shalat hanyalah tasbih, takbir dan bacaan Al Quran, ” atau seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam..”
Saya tuliskan ulang highligt hadis di atas, tentang testimoni sahabat Mu’awiyah bin Al-Hakam,
فَبِأَبِي هُوَ وَأُمِّي مَا رَأَيْتُ مُعَلِّمًا قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيمًا مِنْهُ
“Demi Allah aku mendapati tak ada pebdidik yang lebih baik daripada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam, baik diperbandingkan zaman sebelum beliau atau sesudah beliau.”
Ditulis oleh: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com