Lanjutan dari tulisan:
Kisah Tiga Orang yang Terkunci Di Dalam Gua
Bismillah…
Dalam hadis tentang kisah tiga orang yang dikunci di dalam gua, kita diajak untuk merenungkan tingginya nilai ikhlas dalam kehidupan manusia sepanjang zaman. Kisah-kisah ini bukan hanya legenda dari masa lalu; mereka adalah pengingat akan keutamaan amalan ikhlas yang telah diperlihatkan oleh umat terdahulu dan khasiatnya dalam menyelsaikan masalah-masalah hidup.
Amalan yang dilakukan dengan ikhlas bukan sekadar rutinitas, melainkan kunci pembuka kemudahan di tengah kesulitan dan pelindung dari segala marabahaya. Lebih dari itu, ikhlas merupakan puncak dari amalan yang membawa seseorang menuju surga dan menjauhkannya dari neraka.
Sejarah mengajarkan kita bahwa amalan-amalan shalih tidak hanya bermanfaat secara langsung bagi pelakunya, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk memperoleh keberkahan dalam doa. Kisah-kisah ini mengandung pelajaran berharga yang harus diresapi oleh umat Islam, sebagaimana yang tercermin dalam sepertiga isi Al-Qur’an yang memuat kisah-kisah para Nabi dan umat sebelum kita.
Selanjutnya kisah tersebut memberikan pelajaran bahwa, salah satu nilai luhur yang harus dijunjung tinggi adalah berbakti kepada kedua orangtua. Amalan ini bukan hanya menyelesaikan masalah hidup, tetapi juga membawa seseorang menuju cita-cita yang diimpikannya. Dalam berbagai kisah, kita melihat bagaimana penghuni gua yang beriman mengalami pembebasan dari kesulitan hidupnya karena amalan berbakti kepada orangtua.
Tak hanya itu, keutamaan bertakwa kepada Allah dalam situasi yang menguji juga menjadi pelajaran berharga. Ketika seseorang mampu menahan diri dari melakukan perbuatan terlarang meski memiliki kesempatan, itu adalah bukti nyata dari keutamaan takwa.
Perjuangan untuk menjaga diri dari godaan zina, meski dalam situasi yang sulit, adalah contoh lain dari keutamaan amal shalih. Menolak godaan meski dihadapkan pada kesempatan yang menggiurkan, karena takut kepada Allah, adalah bentuk nyata dari keimanan yang kokoh.
Amalan seperti ini selain sebab terangkatnya kesusahan juga sebab mendapatkan ganjaran yang besar, yang disebutkan dalam hadis lain tentang tiga golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah di hari kiamat,
رجل دعته امرأة ذات منصب وجمال، فقال: إني أخاف الله.
“Seorang yanh diajak berzina oleh wanita yang punya kedudukan dan cantik, lalu dia berkata, “Aku takut kepada Allah.”
Amalan-amalan shalih yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab juga bisa menjadi penolong saat seseorang mengalami kesulitan hidup. Sikap amanah, doa dalam kondisi genting, dan mengemis kepada Allah saat terpuruk adalah bukti dari kekuatan iman yang akan menguatkan seseorang dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
Dengan memahami dan menghayati nilai-nilai ini, diharapkan kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih bermakna, lebih kuat menghadapi permasalahan, penuh keikhlasan, dan selalu menghadirkan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
Wallahu’alam bis showab.
Referensi:
- Al-‘Utsaimin, Muhammad bin Sholih (1441H). شرح حديث ابن عمر رضي الله عنهما: « انطلق ثلاثة نفر ممن كان قبلكم». Diakses dari: https://www.alukah.net/sharia/0/136570.
- Ad-Duror As-Saniyyah. Al-mausu’ah Al-haditsiyyah-Syuruh Al-Ahadits, Diakses dari https://www.dorar.net/hadith/sharh/25934
- Jami’ Al-Masa-il Al-Haditsiyyah jilid 5, hal. 337 – 340
Ditulis oleh: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com