Pernah nggak sih ngerasa pengin semuanya serba cepat?
Pengin sukses dalam semalam, pengin impian langsung terwujud, atau pengin perubahan drastis tanpa usaha yang panjang?
Di zaman sekarang, semua terasa instan; makanan tinggal seduh, belanja cukup klik, bahkan viral bisa dalam hitungan detik. Tapi ada satu hal yang nggak bisa kita skip: proses.
Allah sudah kasih pelajaran berharga tentang ini dalam penciptaan manusia. Kita nggak langsung lahir ke dunia dalam satu detik. Awalnya cuma setetes air mani, lalu berkembang jadi segumpal darah, terus jadi daging kecil. Setelah 120 hari baru ruh ditiupkan, dan kita mulai hidup sebagai janin. Bayangin, untuk jadi manusia aja ada proses bertahap yang nggak bisa dipercepat, padahal Allah Maha Kuasa buat langsung menciptakan kita dalam sekejap!
Rasulullah ﷺ bersabda:
إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ، ثم يكون علقة مثل ذلك ، ثم يكون مضغة مثل ذلك ، ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح ، ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه ، وأجله ، وعمله ، وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره ، إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة ، حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع ، فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار ، وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع ، فيسبق عليه الكتاب ، فيعمل بعمل أهل الجنة.”
“Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi darah beku selama itu, lalu menjadi segumpal daging selama itu juga, kemudian Allah mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk menuliskan empat hal: amalannya, rizkinya, ajalnya, dan apakah dia akan celaka atau bahagia…” (HR. Bukhari & Muslim)
Lihat nggak?
Semua ada tahapannya. Gak ada yang instan, bahkan dalam penciptaan kita sendiri.
Tergesa-gesa Itu Perangkap Setan
Kita seringkali pengin semuanya serba cepat. Tapi tau nggak sih? Sifat terburu-buru itu bukan dari Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sikap tenang itu dari Allah, sedangkan sikap tergesa-gesa itu dari setan.” (HR. Abu Ya’la)
Setan selalu mendorong kita buat nge-gas tanpa mikir, biar kita ceroboh, bikin keputusan asal-asalan, dan akhirnya kecewa kalau nggak dapet hasil yang diharapkan. Sementara Allah cinta sama orang yang tenang, sabar, dan menghargai proses.
Bahkan, Rasulullah pernah bilang ke seseorang bernama Al-Asyaj ‘Abd al-Qais:
“Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu kelembutan dan ketenangan.” (HR. Bukhari & Muslim)
Jadi, kalau kamu merasa harus buru-buru dalam hidup, coba pikir lagi: “Apakah aku sedang melakukan sesuatu dengan tenang (dari Allah) atau hanya tergesa-gesa karena dorongan setan?”
Mau Hasil Besar? Nikmati Prosesnya!
Coba bayangin kamu lagi bikin roti. Kamu udah campurin tepung, gula, telur, dan bahan lainnya. Adonan udah siap, tinggal masukin ke oven. Tapi karena nggak sabar, kamu keluarkan sebelum matang. Hasilnya? Roti masih mentah, rasanya hambar, dan nggak bisa dinikmati.
Begitu juga dalam hidup. Kalau kita terburu-buru dalam prosesnya, hasil akhirnya bisa mengecewakan. Orang yang sukses nggak langsung dapet semuanya. Mereka melewati jatuh bangun, kegagalan, dan tantangan. Orang yang sabar dalam berjuang, belajar, dan bertumbuh akan lebih menikmati hasilnya ketika sampai di puncak.
Allah itu nggak pernah salah timing. Semua akan datang di waktu terbaik, asalkan kita mau sabar dan terus berusaha. Yang penting bukan seberapa cepat kita sampai, tapi seberapa berkah perjalanan yang kita lalui.
Jadi, santai aja. Slow down.
Nikmati setiap proses. Karena sesuatu yang berharga itu nggak bisa didapatkan dengan terburu-buru.
Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.
Artikel: Remajaislam.com