Friday, October 10, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Akhlaq Mulia

Menjawab Kebodohan dengan Kedamaian

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
10/10/2025
in Akhlaq Mulia, Menata Hati
0
1
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tafsir QS. Al-Furqan Ayat 63

 

وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

“Dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka, mereka berkata: ‘Salāman (perkataan yang damai)’.” — Al-Furqan: 63


Akhlak Hamba yang Dicintai Ar-Rahman

Ayat ini menggambarkan salah satu ciri agung dari ‘ibād ar-Raḥmān — hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih. Mereka bukan hanya dikenal karena rajin beribadah, tetapi karena kelembutan akhlaknya terhadap sesama.

Cek Artikel Lainnya

Hakikat Tawakkal, Makna Pasrah kepada Allah

Rahasia Ketenangan Hidup dari Hadis Ibnu Abbas tentang Takdir

Makna dan Urgensi Al-Qalb al-Salīm (Hati yang Selamat) dalam Islam

Ketika orang-orang bodoh memancing emosi dengan ucapan yang menyakitkan, mereka tidak membalas dengan makian, tidak juga terlibat dalam pertikaian. Sebaliknya, mereka memilih diam yang mulia, atau menjawab dengan tutur kata yang baik — penuh ketenangan dan kehormatan diri.


Tafsir Para Ulama Salaf

1. Al-Ṭabarī (w. 310 H)

Dalam Jāmi‘ al-Bayān, al-Ṭabarī menukil berbagai pendapat salaf:

  • Ibnu Zayd berkata: “Mereka tidak sombong, tidak zalim, dan tidak berbuat kerusakan.”
  • Al-Hasan al-Bashrī berkata: “Mereka penyabar; jika orang lain berbuat bodoh kepada mereka, mereka tidak membalas dengan kebodohan.”
  • Mujāhid menafsirkan: “Salāman” bermakna perkataan yang lurus dan benar (سدادًا من القول).
  • Sebagian ulama lain menafsirkan: “Mereka berjalan di bumi dengan kelembutan dan kesabaran; tidak membalas kebodohan dengan kebodohan.”

2. Al-Qurṭubī (w. 671 H)

Dalam Al-Jāmi‘ li Ahkām al-Qur’ān, beliau menjelaskan:

“Makna ‘salāman’ adalah ucapan yang lembut, aman dari dosa, dan menenangkan hati. Mereka tidak membalas celaan dengan celaan, tetapi dengan ketenangan dan kehormatan diri.”

Menurut beliau, ini adalah adab orang beriman terhadap kebodohan — mereka menolak kejahatan dengan akhlak mulia.

3. Ibn Katsīr (w. 774 H)

Dalam Tafsīr al-Qur’ān al-‘Aẓīm, beliau menulis:

“Mereka tidak membalas keburukan dengan keburukan, tetapi memaafkan dan berkata dengan kata-kata yang baik.”

Beliau menghubungkannya dengan ayat lain:

“Tolaklah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antara engkau dan dia ada permusuhan akan menjadi seperti teman yang setia.” (QS. Fuṣṣilat: 34)

4. As-Sa‘dī (w. 1376 H)

Dalam Taysīr al-Karīm ar-Raḥmān, beliau menulis:

“Makna ‘Salāman’ ialah ucapan yang aman dari dosa, penuh kelembutan, dan menjaga diri dari perdebatan sia-sia. Mereka tidak menanggapi kebodohan dengan amarah, tetapi memilih keselamatan dan kemuliaan diri.”

5. Tafsir al-Jalālain

“Apabila orang-orang bodoh mengajak bicara dengan hal-hal yang tidak pantas, mereka menjawab dengan kata-kata yang baik, bukan makian. Ucapan mereka membuat mereka selamat dari dosa dan kehinaan.”


Pelajaran Akhlak yang Dalam

Ayat ini menggambarkan akhlak hamba Allah yang sejati:

  • Tidak terpancing oleh emosi.

  • Menjawab keburukan dengan kebaikan.

  • Menjaga kehormatan diri dengan kesabaran dan tutur kata lembut.

  • Lebih memilih kedamaian daripada perdebatan.

Ayat ini bukan hanya tentang cara berbicara tapi tentang bagaimana menjaga kemuliaan hati.
Membalas kebodohan dengan kebodohan hanya menurunkan derajat kita ke level yang sama. Tapi menanggapinya dengan salām — dengan ketenangan, pengendalian diri, dan tutur kata santun — adalah tanda kematangan iman.

Al-Hasan al-Bashrī menggambarkan mereka dengan indah:

“Mereka orang-orang penyabar. Bila orang lain berbuat bodoh terhadap mereka, mereka tetap bersabar dan tidak berkata kasar. Siang mereka penuh akhlak, malam mereka penuh air mata, menegakkan kaki di hadapan Allah, memohon agar dibebaskan dari siksa-Nya.”


Pesan untuk Kita Hari Ini

Di zaman media sosial yang penuh komentar tajam, ayat ini seakan menjadi cermin bagi kita semua.
Ketika diserang, dihina, atau disalahpahami, kita punya dua pilihan:

  • membalas dengan emosi, atau
  • menjawab dengan kedamaian.

Hamba Ar-Rahman memilih yang kedua, bukan karena lemah, tetapi karena kuat menahan diri dan tahu bahwa kemuliaan bukan terletak pada kata-kata tajam, tetapi pada kesabaran yang tenang.

“Ketika kebodohan datang, mereka menjawab dengan kedamaian, bukan karena kalah, tapi karena hati mereka bersih dan mengedepankan mengikuti petunjuk Quran dan meneladani Nabi Muhammad -shallallahu’alaihi wa sallam- daripada menuruti emosi dan ego diri.”

Inilah tanda seorang hamba yang benar-benar mengenal Tuhannya. Ia berjalan di bumi dengan rendah hati, dan menjawab kebodohan dengan salam.

 


 

Penulis: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd

Artikel: Remajaislam.com

Artikel Sebelumnya

Sahabat Sejati, Anugerah Langka dari Allah, Bukan Sekedar Hasil Pencarian

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

doa anak shalih_remajaislam
Amalan

Hakikat Tawakkal, Makna Pasrah kepada Allah

oleh Ahmad Anshori
20/09/2025
Saat Terbaik Tadabbur Quran_remajaislam.com
Aqidah

Rahasia Ketenangan Hidup dari Hadis Ibnu Abbas tentang Takdir

oleh Ahmad Anshori
16/09/2025
ciri bahagia_remajaislam
Menata Hati

Makna dan Urgensi Al-Qalb al-Salīm (Hati yang Selamat) dalam Islam

oleh Ahmad Anshori
14/09/2025
Menata Hati

Dua Kondisi Tawakkal

oleh Ahmad Anshori
14/09/2025
Meredam marah_remajaislam
Menata Hati

Waspadai Riya, Si Penghancur Pahala dan Keberkahan Amal

oleh Ahmad Anshori
11/09/2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 3   +   3   =  

  • 914.8k Followers
    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Artikel Terbaru

Physical Distancing, Bukan Social Distancing Saat Wabah Corona

Menjawab Kebodohan dengan Kedamaian

10/10/2025
Diskusi_remajaislamcom

Sahabat Sejati, Anugerah Langka dari Allah, Bukan Sekedar Hasil Pencarian

06/10/2025
Obat Sedih. Remajaislam.com

Mengelola Kesedihan dengan Laa Taḥzan

06/10/2025
Ujub_remajaislam

Hidup Bahagia dengan Syukur Saat Nikmat, Sabar Saat Sempit

29/09/2025

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Physical Distancing, Bukan Social Distancing Saat Wabah Corona
Akhlaq Mulia

Menjawab Kebodohan dengan Kedamaian

10/10/2025
Diskusi_remajaislamcom
Kajian Remaja

Sahabat Sejati, Anugerah Langka dari Allah, Bukan Sekedar Hasil Pencarian

06/10/2025
Obat Sedih. Remajaislam.com
Jalanku

Mengelola Kesedihan dengan Laa Taḥzan

06/10/2025
Ujub_remajaislam
Mutiara Islam

Hidup Bahagia dengan Syukur Saat Nikmat, Sabar Saat Sempit

29/09/2025
Tips masuk perguruan tinggi negeri
Kajian Remaja

Kesuksesan Hakiki dalam Islam, Menata Ulang Standar “Berhasil”

28/09/2025
Mutiara Islam

Renungan Islami Tentang Waktu, Umur, dan Amal

27/09/2025

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara shalat cinta fikih nikah fikih puasa haji i'tikaf ilmu istighfar kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi najis nikah pacaran pembatal puasa pemuda pernikahan persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated Shalat sombong tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

Artikel Terbaru

Physical Distancing, Bukan Social Distancing Saat Wabah Corona

Menjawab Kebodohan dengan Kedamaian

10/10/2025
Diskusi_remajaislamcom

Sahabat Sejati, Anugerah Langka dari Allah, Bukan Sekedar Hasil Pencarian

06/10/2025
Obat Sedih. Remajaislam.com

Mengelola Kesedihan dengan Laa Taḥzan

06/10/2025

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.