Monday, November 10, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Akhlaq Mulia

Assalamu’alaikum di Chat, Harus Dibalas?

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
24/06/2025
in Akhlaq Mulia, Fiqih Remaja
0
82
SHARES
458
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Cek Artikel Lainnya

Masih Bingung Batas Aurat Wanita? Begini Penjelasan Ulama Mazhab Syafi’i

Menutup Aurat dengan Kaos Kaki, Kajian Fiqh Lengkap untuk Muslimah

Klik Dapat Cuan, Tapi Halalkah? Mengulik Hukum Affiliate Marketing Menurut Islam

Salam Cuma di-Read? Yuk, Pahami Dulu Hukumnya!

Pernah ngucapin salam di grup, tapi cuma dibaca?

Kebayang nggak sih, udah ngetik “Assalamu’alaikum” di grup atau DM, tapi nggak ada satu pun yang bales?

Rasanya kayak ngobrol sama tembok. Tapi ini bukan soal baper. Ada yang lebih penting dari sekadar “di-read doang” yaitu hukum jawab salam dalam Islam, dalam konteks interaksi di dunia digital.

Jawab Salam di Chat; Wajib Nggak, Sih?

Zaman sekarang, kita sering ngucap salam lewat teks: di WhatsApp, IG DM, komentar YouTube, bahkan status broadcast. Tapi, banyak yang belum tahu: apakah menjawab salam di chat itu wajib?

Terus, kalau salamnya ditujukan ke grup, apa cukup satu orang aja yang bales?

Dalam Islam, hukum jawab salam itu serius. Nggak jawab salam bisa jadi dosa, karena jawab salam itu hukumnya wajib.

Nabi ﷺ bersabda:

أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

“Sebarkanlah salam di antara kalian.” —HR. Muslim, no. 54

Dan yang namanya perintah dari Nabi, itu bukan cuma buat suasana offline aja. Ulama zaman dulu bahkan udah bahas soal salam lewat surat dan utusan, yang relevan banget dengan konteks chatting zaman now.

Gimana Hukum Menjawab Salam di Grup atau Chat Pribadi?

Jawabannya dibedakan tergantung konteks:

Pertama, Salam di Grup (Banyak Orang) = Fardhu Kifayah

Artinya, cukup satu orang yang jawab, maka yang lain nggak berdosa. Tapi kalau nggak ada satu pun yang bales, semua kena dosanya.

Imam al-Buhuti -rahimahullah- bilang dalam Kasyf al-Qinā’:

(ورده فرض عين على)

المسلَّم عليه (المنفرد)… وفرض (كفاية على الجماعة) المسلَّم عليهم، فيسقط برد واحد منهم (فورا)

“Menjawab salam secara pribadi hukumnya fardhu ‘ain, sedangkan kalau salam ditujukan kepada kelompok, maka hukumnya fardhu kifayah. Cukup satu orang yang menjawab, asal dilakukan segera.” (Kasyf al-Qinā’, 2/152)

Kedua, Salam di Chat Pribadi = Wajib Jawab (Fardhu ‘Ain)

Kalau kamu dikirimi salam secara personal, wajib jawab. Nggak bisa alesan sibuk atau lupa. Jawab bisa lisan (diucapkan) atau lebih baik diketik langsung, biar yang ngucap salam tahu kalau kamu membalasnya.

Imam an-Nawawi -rahimahullah- juga menyatakan dalam al-Adzkar:

إذا نادى إنسان إنسانا من خلف ستر أو حائط، فقال: السلام عليك… فبلغه الكتاب أو الرسول، وجب عليه أن يرد السلام

“Jika seseorang menyampaikan salam, baik lewat tabir atau surat atau utusan, maka ketika salam itu sampai, wajib atas penerima untuk membalasnya.”
(al-Adzkar, hal. 247)

Keempat, Lewat Media (TV, Radio, Buku) = Fardhu Kifayah

Syaikh Ibn Baz -rahimahullah- pernah ditanya soal orang yang mengucapkan salam lewat tulisan di buku, artikel, atau di TV. Beliau jawab:

رد السلام في مثل هذا من فروض الكفاية… والأفضل أن يرد كل مسلم سمعه

“Menjawab salam seperti ini termasuk fardhu kifayah. Tapi lebih baik kalau setiap Muslim yang mendengarnya menjawab.” (Majmu’ Fatawa Ibn Baz, 9/396)

Kelima, Gimana Kalau Kita Cuma Baca, Tapi Nggak Jawab?

Imam Ibn Hajar al-Haitami -rahimahullah- menjelaskan:

فلزمه الرد فورا… وإن كان بالكتابة لزمه الرد بها، أو باللفظ

“Wajib menjawab salam secara langsung, kalau salamnya lewat tulisan, maka balas bisa dengan tulisan atau ucapan.” (al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, 4/246, dikutip secara ringkas)


Kesimpulan:

Jangan Dianggurin, Jawab Salam Itu Ibadah!

Ngucapin dan jawab salam itu bukan basa-basi, tapi ibadah yang bernilai pahala. Bahkan ketika disampaikan lewat teks, hukumnya tetap berlaku. Kalau di grup, cukup satu orang yang jawab — tapi lebih banyak yang jawab, lebih baik. Kalau personal, wajib balas, sebaiknya langsung ditulis biar nggak bikin orang kepikiran.

Kalau kamu dapet salam, minimal balas kayak gini:

“Wa’alaikumussalam warahmatullah.”
atau
“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.”


Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.

Artikel: Remajaislam.com

Artikel Sebelumnya

Zakat Buat Adik Kandung yang Lagi Kesusahan, Boleh Gak Sih?

Artikel Selanjutnya

Muda, Anugerah yang Takkan Kembali

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

flower_remajaislam.com
Fiqih Remaja

Masih Bingung Batas Aurat Wanita? Begini Penjelasan Ulama Mazhab Syafi’i

oleh Ahmad Anshori
21/10/2025
Aurat-remajaislam.com
Fiqih Remaja

Menutup Aurat dengan Kaos Kaki, Kajian Fiqh Lengkap untuk Muslimah

oleh Ahmad Anshori
17/10/2025
Kiprah Generasi Millenial
Fiqih Remaja

Klik Dapat Cuan, Tapi Halalkah? Mengulik Hukum Affiliate Marketing Menurut Islam

oleh Ahmad Anshori
17/10/2025
Mengusap Kerudung Saat Berwudhu?RemajaIslam.com
Fiqih Remaja

Bukan Cuma di Medan Perang, Kematian yang Juga Disebut Syahid

oleh Ahmad Anshori
12/10/2025
Physical Distancing, Bukan Social Distancing Saat Wabah Corona
Akhlaq Mulia

Menjawab Kebodohan dengan Kedamaian

oleh Ahmad Anshori
10/10/2025
Artikel Selanjutnya
Memakan Sisa Makanan Di Mulut Saat Shalat, Shalat Batal?Remajaislam.com

Muda, Anugerah yang Takkan Kembali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 2   +   10   =  

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara shalat cinta fikih nikah fikih puasa fikih shalat haji i'tikaf ilmu istighfar kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi najis nikah pacaran pembatal puasa pernikahan persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated Shalat sombong tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.