Bismillah…
Kita akan belajar dari keteguhan Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- dalam mendidik atau menyampaikan kebenaran.
Suatu hari Abu Thalib berembuk dengan keponakan tercintanya; Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam-
يا ابن أخي ، إن قومك قد جاءوني ، فقالوا لي كذا وكذا ، للذي كانوا قالوا له ، فأبق علي وعلى نفسك ، ولا تحملني من الأمر ما لا أطيق
“Nak, masyarakat mendatangiku, mereka menyampaikan ini dan itu tentang apa yang mereka katakan kepadamu. Maka jagalah dirimu dan diriku, dan jangan bebani aku dengan perkara yang tidak aku sanggup.“
Maka Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- merespon dengan penuh keberanian dan keteguhan:
يا عم ، والله لو وضعوا الشمس في يميني ، والقمر في يساري على أن أترك هذا الأمر حتى يظهره الله ، أو أهلك فيه ، ما تركته
“Pamanku, andaikan mereka meletakkan matahari di tangan kananku, bulan di tangan kiriku, aku tak akan pernah meninggalkan tugas ini (mendidik umat denga mengajak mereka untuk menyembah Allah semata, pent.) hingga Allah memberikan kemenangan atau akau hancur dalam perjuangan ini. Aku tak akan pernah meninggalkannya!”
Ya’qub bin ‘Utbah yang meriwayatkan kisah indah ini bercerita,
ثم استعبر رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فبكى ثم قام ، فلما ولى ناداه أبو طالب
“Setelah mengucapkan itu Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- berjalan sesaat, lalu beliau menangis kemudian berdiri terdiam. Ketika dia berbalik, Abu Talib memanggilnya,
أقبل يا ابن أخي، اذهب يا ابن أخي ، فقل ما أحببت ، فوالله لا أسلمك لشيء أبدا .
“Kemarilah nak, lanjutkan langkahmu nak, sampaikanlah kepada masyarakat apa saja yang kamu suka, demi Allah aku akan tetap membelamu.”
Pelajaran dari hadis:
1] Keteladanan dalam keteguhan dalam mendidik, tidak takut kepada siapapun dalam menyampaikan ilmu, tidak gentar oleh bulian dan tidak berhenti oleh ancaman.
2] Mendidik adalah tugas yang berat, tak akan bisa dilanjutkan tanpa adanya tekad yang kuat.
3] Akan adanya cobaan-cobaan yang berat di dalam perjuangan mendidik.
4] Pasrah dan bergantung kepada Allah di dalam setiap langkah mendidik adalah sebab datangnya pertolongan dan kesuksesan pendidikan.
Wallahulmuwaffiq….
Referensi:
As-Shuri, Yusuf Khotir Hasan. Asaalib Ar-Rasul fi Ad-Da’wah wat tarbiyah (Hal. 25). Shunduq At-Kakaful.
Penulis: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com