Kultwit ini moga bermanfaat, membahas bagaimanakah tadarus Al-Quran yang sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
01/12 Ini jadi tradisi di berbagai masjid tiap bada tarawih yaitu tadarusan Al-Quran, membaca Al-Qur’an secara bergiliran dalam kelompok. Kalau di bulan Ramadhan saat ini bertujuan untuk #khatamquran.
02/12 Amalan ini baik apalagi yang satu membaca yang lain mendengarkan dan membetulkan. Lebih bagus lagi dipandu oleh seorang guru yang bisa membetulkan bacaan Al-Quran.
03/12 Adapun keutamaan saling mengkaji Al-Quran seperti itu termasuk dalam hadits, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah …
04/12 dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat, …
05/12 dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim, no. 2699, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
06/12 Seperti disebutkan sebelumnya, dalam tadarusan, baiknya satu membaca dan lainnya menyimak. Tujuannya agar bisa saling membetulkan bacaan.
07/12 Tidak seperti yang dilakukan sebagian orang, dalam satu majelis, masing-masing membaca satu juz dan menyelesaikan sendiri-sendiri lalu dianggap majelis tersebut sudah mengkhatamkan 30 juz.
08/12 Itu bukan mengkhatamkan 30 juz, namun masing-masing orang mengkhatamkan juz masing-masing. Ini kurang manfaat pula karena masing-masing membaca untuk dirinya sendiri dan tidak ada saling mengoreksi.
09/12 Bukankah Al-Quran dibaca untuk didengarkan. Coba lihat bagaimana kisah para jin yang sedang mendengarkan bacaan Al-Quran Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, mereka suruh lainya diam untuk mendengar.
10/12 Jadi kalau mau #khatamquran, yang satu baca dan yang lain dengarkan. Yang mendengarkan sudah dianggap membaca. Jangan sampai Al-Quran dibaca untuk saling bersaing satu dan lainnya.
11/12 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah berkata, “Tidak boleh mengeraskan bacaan Al-Quran sehingga mengganggu saudara lainnya, contoh mengganggu saudaranya yang sedang shalat.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 23:64)
12/12 Semoga memahami hal ini dan semoga kita dimudahkan mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan. Semoga Al-Quran bisa menjadi penyejuk dan cahaya hati, mengangkat kesedihan, dan menghilangkan kegalauan.
Tag: #carakhatamquran #amalramadhan #khatamquran #nasihatramadhan
Your brother: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel RemajaIslam.Com
