Tuesday, August 26, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasehat

Enggan Nahi Mungkar Karena Kesesatan Orang Tak Akan Membahayakan Iman?

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
22/01/2023
in Nasehat
0
35
SHARES
197
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Ada yang enggan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar karena beralasan dengan ayat ini:

Cek Artikel Lainnya

Hidup Merdeka, Hati Bahagia, Lepas dari Lingkaran Setan

Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya

Penjaga Ilmu, Penjaga Umat

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ عَلَيۡكُمۡ أَنفُسَكُمۡۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهۡتَدَيۡتُمۡۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri kalian; (karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kaliantelah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kalian semua akan kembali, kemudian Dia akan menerangkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. (Surat Al-Ma’idah: 105)

Ada yang memahami bahwa kalau kita sudah hijrah maka kekeliruan orang yang belum hijrah atau belum bertaubat tidak akan membahayakan iman kita, sehingga tidak perlu beramar ma’ruf nahi mungkar. 

Kesalahpahaman seperti ini sebenarnya adalah hal yang klasik. Pernah terjadi di masa sahabat Nabi -radhiyallahu’anhum-, kemudian diluruskan oleh sahabat Abu Bakr As-Shiddiq -radhiyallahu’anhu-. Sebagaimana termaktub di dalam riwayat Imam Ahmad, penulis kitab-kitab sunan (hadis), At-Thobari dan yang lainnya, dengan sanad yang Shahih, dari Abu Bakr As-Shiddiq -radhiyallahu’anhu-, beliau pernah menyampaikan ceramah di atas mimbar,

يأيها الناس، إنكم تقرؤون هذه الآية على غير موضعها (لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهۡتَدَيۡتُمۡۚ) وإن الناس إذا رأوا الظالم فلم يأخذوا على يديه، عمهم الله بعقابه

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian memahami ayat ini “orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk”. Sehingga ada orang-orang yang bila melihat kezoliman dia biarkan, maka orang-orang seperti itu tercakup di dalam hukuman Allah.”

Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami ayat, mari kita baca tafsir para ulama tentang makna ayat di atas:

Penafsiran pertama, “Jagalah diri kalian” maksudnya dengan melalukan amar ma’ruf nahi mungkar. Bila mereka tidak menerima maka “orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk”. Imam Thabari menerangkan pemaknaan ini bersumber dari sejumlah sahabat. (Tafsir At-Thobari 9/43)

Seperti penafsiran dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud -radhiyallahu’anhu-,

ليس هذا بزمانها قولوها ما قبلت منكم فإذا ردت عليكم فعليكم أنفسكم

“Bukan ini zamannya, sampaikan nasehat-nasehat yang bisa diterima. Jika ternyata ditolak, maka jagalah diri kalian.” (Tafsir At-Thobari 9/43)

“Ini bukan zamannya” dalam perkataan Abdullah bin Mas’ud di atas maknanya adalah ayat di atas tidak terjadi di zaman sahabat. Karena di zaman mereka, orang-orang mudah beramar ma’ruf nahi mungkar dan yang dinsehati mudah menerima nasehat. Ayat ini berlaku pada orang-orang setelah geneari sahabat, terutama generasi kita saat ini. Sebagaimana makna ini disampaikan oleh sahabat Abdullah bin Umar di saat menjelaskan ayat di atas,

هذه الأية لأقوام يجيئون من بعدنا إن قالوا لم يقبل منهم

“Ayat ini berlaku untuk kaum yang datang setelah zaman kami (zaman sahabat), zaman di saat orang-orang menyampaikan nsehat namun tidak diterima.” (Tafsir At-Thobari 9/43)

Penafsiran kedua, “orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk” maksudnya setelah kalian mendapat petunjuk dengan kalian melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, maka kesesatan orang-orang yang tersesat tidak akan membahayakan kalian.

Pada penafsiran yang kedua ini, dijelaskan bahwa amar ma’ruf nahi mungkar adalah bagian dari hidayah yang disebut pada ayat. 

Sumber pemaknaan ini adalah penjelasan sahabat Hudzaifah -radhiyallahu’anhu- ketika memaknai ayat “orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk” kata beliau maksud ayat ini adalah,

إذا أمرتم ونهيتم

“Jika kalian mendapat petunjuk maksudnya jika kalian beramar ma’ruf nahi mungkar.” (Tafsir At-Thobari 9/51)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- menerangkan lebih lanjut makna ayat di atas,

والاهتداء إنما يتم بأداء الواجب فإذا قام المسلم بما يجب عليه من الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر كما قام بغيره من الواجبات لم يضره ضلال الضال وذلك يكون تارة بالقلب وتارة باللسان وتارة باليد

  “Petunjuk diperoleh dengan menunaikan kewajiban. Bila seorang muslim melakukan kewajibannya beramar ma’ruf nahi mungkar, sebagaiamana dia lakukan kewajiban lainnya, maka kesesatan orang yang sesat tak akan membahayakannya. Hak tersebut; yaitu amar ma’ruf nahi mungkar kadang dilakukan dengan hati, kadang dengan lisan dan kadang dengan tangan.” (Al-Istiqomah 2/212)

Dua penafsiran di atas hampir mirip. Namun penafsiran kedua lebih kuat, lebih sesuai dengan konteks ayat. Karena yang namanya hidayah tidak mungkin diraih kecuali dengan istiqomah melakukan syariat. Diantaranya adalah beramar ma’ruf nahi mungkar. Siapa yang tidak beramar ma’ruf nahi mungkar dia bukan tergolong orang yang mendapat petunjuk.  

Syaikh Muhammad Al-Amin As-Syinqiti -rahimahullah- menyampaikan kesimpulan setelah memaparkan perbedaan penafsiran para ulama terhadap ayat di atas,

فمن العلماء من قال: إذا اهتديتم، أي: أمرتم فلم يسمع منكم، ومنهم من قال: يدخل الأمر بالمعروف في المراد بالاهتداء في الآية، وهو ظاهر جدا، ولا ينبغي العدول عنه لمنصف، ومما يدل على أن تارك الأمر بالمعروف غير مهتد أن الله تعالى أقسم أنه في خسر في قوله تعالى: ﴿وَالْعَصْر ) إنَّ الإِسنَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ امَنُوا وَعَمِلُوا الصَّلِحَتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّيرِ ) [العصر ١-٣)، فالحق وجوب الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، وبعد أداء الواجب لا يضر الأآمر ضلال من ضل 

“Ada ulama yang mengatakan “bila kalian mendapatkan petunjuk” maksudnya bila kalian telah menyampaikan nasehat namun tidak didengar. Ada yang lain mengatakan “amar ma’ruf nahi mungkar masuk ke dalam petunjuk yang disampaikan di ayat. Makna ini sangat jelas dimaksudkan oleh ayat. Tak sepatutnya berpaling dari amar ma’ruf nahi mungkar. Diantara dalil bahwa orang yang meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar sebagai orang yang tidak mendapat petunjuk adalah Allah ta’ala bersumpah bahwa orang yang meninggalkan  amar ma’ruf nahi mungkar itu bakalan merugi, di dalam firmanNya, “Demi Waktu. Sesungguhnya seluruh manusia itu merugi. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal sholih, saling memberi nasehat untuk istikomah di dalam kebaikan, dan saling menasehati untuk bersabar.” (Al-Ashr: 1-3). Jadi, yang tepat adalah amar ma’ruf nahi mungkar hukumnya wajib. Setelah melakukan amar ma’ruf nahi mungkar barulah berlaku kesesatan orang yang sesat tak akan membahayakan.” (Adwa’ Al-Bayan 1/459-460)

Kedua penafsiran para ulama di atas ternyata tak ada yang sejalan dengan keyakinan bahwa ayat di atas menjadi dalil tidak mengapa meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar. Bahkan ternyata ayat di atas menunjukkan perintah melakukan amar ma’ruf nahi mungkar sebagaimana dijelaskan dalam pendapat ulama yang kami nilai kuat di atas (penafsiran kedua).

Wallahu a’lam bis showab.

 

Tegalwaton, Semarang, 29 Jumadas Tsani 1444 H.

 

Referensi:

  • Ar-Ruhaili, Ibrahim bin Amir. Manhaj Ahlis Sunnah fil Amri bil Ma’ruf wan Nahyi ‘anil Munkar. Dauroh Syar’iyyah ke 7, Ponpes Imam Bukhari Solo.

 

 


Penulis : Ahmad Anshori

Artikel : RemajaIslam.com

Tags: amar ma'ruf nahi mungkaramar makruf nahi munkarcontoh dakwah islamnasehat remajanasehat remajaislam
Artikel Sebelumnya

Praktek Berislam yang Rusak

Artikel Selanjutnya

Tiga Amalan Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

Sayangilah Negeri Ini; Tanah Air Indonesia_RemajaIslam.com
Nasehat

Hidup Merdeka, Hati Bahagia, Lepas dari Lingkaran Setan

oleh Ahmad Anshori
18/08/2025
Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya_remajaislam.com
Nasehat

Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya

oleh Ahmad Anshori
14/08/2025
Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com
Nasehat

Penjaga Ilmu, Penjaga Umat

oleh Ahmad Anshori
14/08/2025
istri keluar rumah_remajaislam.com
Nasehat

Dunia Bukan Rumah Kita

oleh Ahmad Anshori
01/08/2025
berdoa_remajaislam.com
Nasehat

Tiga Lapisan Tertinggi dari Sebuah Taubat

oleh Ahmad Anshori
31/07/2025
Artikel Selanjutnya
Tiga Amalan Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat_Remajaislam.com

Tiga Amalan Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 2   +   1   =  

  • 914.8k Followers
    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Artikel Terbaru

Istri Sampai Cemburu pada Buku Dibanding Istri Madu

Dua Jenis Hisab di Hari Kiamat

26/08/2025
Pelita Ilmu. Remajaislam.com

3 Jenis Nafsu Manusia Menurut Al-Qur’an dan Perbedaannya

25/08/2025
Tamasya ke Madinah: Keutamaan Kota Madinah

Hadits tentang Keharaman Madinah; Batas Tanah Haram, Hukum, dan Penjelasan Lengkap

24/08/2025
Mengenal Ibadah I'tikaf_Remajaislam.com

Jangan Tinggalkan Dakwah karena Dosa Pribadi

17/08/2025

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Istri Sampai Cemburu pada Buku Dibanding Istri Madu
Uncategorized

Dua Jenis Hisab di Hari Kiamat

26/08/2025
Pelita Ilmu. Remajaislam.com
Menata Hati

3 Jenis Nafsu Manusia Menurut Al-Qur’an dan Perbedaannya

25/08/2025
Tamasya ke Madinah: Keutamaan Kota Madinah
Dunia Islam

Hadits tentang Keharaman Madinah; Batas Tanah Haram, Hukum, dan Penjelasan Lengkap

24/08/2025
Mengenal Ibadah I'tikaf_Remajaislam.com
Jalanku

Jangan Tinggalkan Dakwah karena Dosa Pribadi

17/08/2025
akibat dosa_remajaislam.com
Akhlaq Mulia

Manfaat Menundukkan Pandangan

17/08/2025
berdoa_remajaislam.com
Hidayah Kamu

Apa yang Dimaksud Taubat Nashuha?

17/08/2025

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara shalat cinta dosa anak muda fikih puasa haji i'tikaf ilmu istighfar kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi nikah pacaran pembatal puasa pemuda persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated Shalat sombong status twitter rumayshocom style anak muda tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

Artikel Terbaru

Istri Sampai Cemburu pada Buku Dibanding Istri Madu

Dua Jenis Hisab di Hari Kiamat

26/08/2025
Pelita Ilmu. Remajaislam.com

3 Jenis Nafsu Manusia Menurut Al-Qur’an dan Perbedaannya

25/08/2025
Tamasya ke Madinah: Keutamaan Kota Madinah

Hadits tentang Keharaman Madinah; Batas Tanah Haram, Hukum, dan Penjelasan Lengkap

24/08/2025

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.