Saturday, February 4, 2023
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
No Result
View All Result
Home Nasehat

Enggan Nahi Mungkar Karena Kesesatan Orang Tak Akan Membahayakan Iman?

Ahmad Anshori by Ahmad Anshori
22/01/2023
in Nasehat
0
11
SHARES
61
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Ada yang enggan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar karena beralasan dengan ayat ini:

Cek Artikel Lainnya

Berdakwahlah dan Jangan Menyerahkan Diri Kepada Kesalahan

Jangan Tinggalkan Dakwah, Karena Takwa yang Belum Sempurna

Anarkis Dalam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar?

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ عَلَيۡكُمۡ أَنفُسَكُمۡۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهۡتَدَيۡتُمۡۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri kalian; (karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kaliantelah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kalian semua akan kembali, kemudian Dia akan menerangkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. (Surat Al-Ma’idah: 105)

Ada yang memahami bahwa kalau kita sudah hijrah maka kekeliruan orang yang belum hijrah atau belum bertaubat tidak akan membahayakan iman kita, sehingga tidak perlu beramar ma’ruf nahi mungkar. 

Kesalahpahaman seperti ini sebenarnya adalah hal yang klasik. Pernah terjadi di masa sahabat Nabi -radhiyallahu’anhum-, kemudian diluruskan oleh sahabat Abu Bakr As-Shiddiq -radhiyallahu’anhu-. Sebagaimana termaktub di dalam riwayat Imam Ahmad, penulis kitab-kitab sunan (hadis), At-Thobari dan yang lainnya, dengan sanad yang Shahih, dari Abu Bakr As-Shiddiq -radhiyallahu’anhu-, beliau pernah menyampaikan ceramah di atas mimbar,

يأيها الناس، إنكم تقرؤون هذه الآية على غير موضعها (لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهۡتَدَيۡتُمۡۚ) وإن الناس إذا رأوا الظالم فلم يأخذوا على يديه، عمهم الله بعقابه

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian memahami ayat ini “orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk”. Sehingga ada orang-orang yang bila melihat kezoliman dia biarkan, maka orang-orang seperti itu tercakup di dalam hukuman Allah.”

Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami ayat, mari kita baca tafsir para ulama tentang makna ayat di atas:

Penafsiran pertama, “Jagalah diri kalian” maksudnya dengan melalukan amar ma’ruf nahi mungkar. Bila mereka tidak menerima maka “orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk”. Imam Thabari menerangkan pemaknaan ini bersumber dari sejumlah sahabat. (Tafsir At-Thobari 9/43)

Seperti penafsiran dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud -radhiyallahu’anhu-,

ليس هذا بزمانها قولوها ما قبلت منكم فإذا ردت عليكم فعليكم أنفسكم

“Bukan ini zamannya, sampaikan nasehat-nasehat yang bisa diterima. Jika ternyata ditolak, maka jagalah diri kalian.” (Tafsir At-Thobari 9/43)

“Ini bukan zamannya” dalam perkataan Abdullah bin Mas’ud di atas maknanya adalah ayat di atas tidak terjadi di zaman sahabat. Karena di zaman mereka, orang-orang mudah beramar ma’ruf nahi mungkar dan yang dinsehati mudah menerima nasehat. Ayat ini berlaku pada orang-orang setelah geneari sahabat, terutama generasi kita saat ini. Sebagaimana makna ini disampaikan oleh sahabat Abdullah bin Umar di saat menjelaskan ayat di atas,

هذه الأية لأقوام يجيئون من بعدنا إن قالوا لم يقبل منهم

“Ayat ini berlaku untuk kaum yang datang setelah zaman kami (zaman sahabat), zaman di saat orang-orang menyampaikan nsehat namun tidak diterima.” (Tafsir At-Thobari 9/43)

Penafsiran kedua, “orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk” maksudnya setelah kalian mendapat petunjuk dengan kalian melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, maka kesesatan orang-orang yang tersesat tidak akan membahayakan kalian.

Pada penafsiran yang kedua ini, dijelaskan bahwa amar ma’ruf nahi mungkar adalah bagian dari hidayah yang disebut pada ayat. 

Sumber pemaknaan ini adalah penjelasan sahabat Hudzaifah -radhiyallahu’anhu- ketika memaknai ayat “orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk” kata beliau maksud ayat ini adalah,

إذا أمرتم ونهيتم

“Jika kalian mendapat petunjuk maksudnya jika kalian beramar ma’ruf nahi mungkar.” (Tafsir At-Thobari 9/51)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- menerangkan lebih lanjut makna ayat di atas,

والاهتداء إنما يتم بأداء الواجب فإذا قام المسلم بما يجب عليه من الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر كما قام بغيره من الواجبات لم يضره ضلال الضال وذلك يكون تارة بالقلب وتارة باللسان وتارة باليد

  “Petunjuk diperoleh dengan menunaikan kewajiban. Bila seorang muslim melakukan kewajibannya beramar ma’ruf nahi mungkar, sebagaiamana dia lakukan kewajiban lainnya, maka kesesatan orang yang sesat tak akan membahayakannya. Hak tersebut; yaitu amar ma’ruf nahi mungkar kadang dilakukan dengan hati, kadang dengan lisan dan kadang dengan tangan.” (Al-Istiqomah 2/212)

Dua penafsiran di atas hampir mirip. Namun penafsiran kedua lebih kuat, lebih sesuai dengan konteks ayat. Karena yang namanya hidayah tidak mungkin diraih kecuali dengan istiqomah melakukan syariat. Diantaranya adalah beramar ma’ruf nahi mungkar. Siapa yang tidak beramar ma’ruf nahi mungkar dia bukan tergolong orang yang mendapat petunjuk.  

Syaikh Muhammad Al-Amin As-Syinqiti -rahimahullah- menyampaikan kesimpulan setelah memaparkan perbedaan penafsiran para ulama terhadap ayat di atas,

فمن العلماء من قال: إذا اهتديتم، أي: أمرتم فلم يسمع منكم، ومنهم من قال: يدخل الأمر بالمعروف في المراد بالاهتداء في الآية، وهو ظاهر جدا، ولا ينبغي العدول عنه لمنصف، ومما يدل على أن تارك الأمر بالمعروف غير مهتد أن الله تعالى أقسم أنه في خسر في قوله تعالى: ﴿وَالْعَصْر ) إنَّ الإِسنَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ امَنُوا وَعَمِلُوا الصَّلِحَتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّيرِ ) [العصر ١-٣)، فالحق وجوب الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، وبعد أداء الواجب لا يضر الأآمر ضلال من ضل 

“Ada ulama yang mengatakan “bila kalian mendapatkan petunjuk” maksudnya bila kalian telah menyampaikan nasehat namun tidak didengar. Ada yang lain mengatakan “amar ma’ruf nahi mungkar masuk ke dalam petunjuk yang disampaikan di ayat. Makna ini sangat jelas dimaksudkan oleh ayat. Tak sepatutnya berpaling dari amar ma’ruf nahi mungkar. Diantara dalil bahwa orang yang meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar sebagai orang yang tidak mendapat petunjuk adalah Allah ta’ala bersumpah bahwa orang yang meninggalkan  amar ma’ruf nahi mungkar itu bakalan merugi, di dalam firmanNya, “Demi Waktu. Sesungguhnya seluruh manusia itu merugi. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal sholih, saling memberi nasehat untuk istikomah di dalam kebaikan, dan saling menasehati untuk bersabar.” (Al-Ashr: 1-3). Jadi, yang tepat adalah amar ma’ruf nahi mungkar hukumnya wajib. Setelah melakukan amar ma’ruf nahi mungkar barulah berlaku kesesatan orang yang sesat tak akan membahayakan.” (Adwa’ Al-Bayan 1/459-460)

Kedua penafsiran para ulama di atas ternyata tak ada yang sejalan dengan keyakinan bahwa ayat di atas menjadi dalil tidak mengapa meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar. Bahkan ternyata ayat di atas menunjukkan perintah melakukan amar ma’ruf nahi mungkar sebagaimana dijelaskan dalam pendapat ulama yang kami nilai kuat di atas (penafsiran kedua).

Wallahu a’lam bis showab.

 

Tegalwaton, Semarang, 29 Jumadas Tsani 1444 H.

 

Referensi:

  • Ar-Ruhaili, Ibrahim bin Amir. Manhaj Ahlis Sunnah fil Amri bil Ma’ruf wan Nahyi ‘anil Munkar. Dauroh Syar’iyyah ke 7, Ponpes Imam Bukhari Solo.

 

 


Penulis : Ahmad Anshori

Artikel : RemajaIslam.com

Tags: amar ma'ruf nahi mungkaramar makruf nahi munkarcontoh dakwah islamnasehat remajanasehat remajaislam
Previous Post

Praktek Berislam yang Rusak

Next Post

Tiga Amalan Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Related Posts

Berdakwahlah dan Jangan Menyerahkan Diri Kepada Kesalahan. Remajaislam.com
Menata Hati

Berdakwahlah dan Jangan Menyerahkan Diri Kepada Kesalahan

by Ahmad Anshori
16/01/2023
Jangan Tinggalkan Dakwah, Karena Takwa yang Belum Sempurna. Remajaislam.com
Jalanku

Jangan Tinggalkan Dakwah, Karena Takwa yang Belum Sempurna

by Ahmad Anshori
15/01/2023
Anarkis Dalam Amar Ma'ruf Nahi Mungkar? Remajaislam.com
Nasehat

Anarkis Dalam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar?

by Ahmad Anshori
13/01/2023
Urip Iku Urup = Hidup Itu Menerangi_RemajaIslam.com
Jalanku

Urip Iku Urup = Hidup Itu Menerangi

by Ahmad Anshori
09/01/2023
Pertanyaan Khusus Di Hari Kiamat “Untuk Apa Masa Mudamu?”_RemajaIslam.Com
Aqidah

Pertanyaan Khusus Di Hari Kiamat “Untuk Apa Masa Mudamu?”

by Ahmad Anshori
17/10/2022
Next Post
Tiga Amalan Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat_Remajaislam.com

Tiga Amalan Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • 228k Subscribers
  • 914.8k Followers
  • Di antara banyaknya shalat sunnah Rawatib yang punya banyak keutamaan yakni shalat sunnah qabliyah dan bakdiyah Zuhur sebanyak empat rakaat, barang siapa yang mengerjakannya akan dijanjikan bebas dari neraka. Namun, keutamaan shalat yang disebutkan dalam hadis harus dibarengkan dengan menunaikan yang wajib dan menjauhi yang haram, barulah jadi sebab selamat dari neraka.

Pun disarankan dikerjakan di rumah sebelum berangkat dan setelah datang dari masjid. Hal ini sebagaimana contoh dari Nabi berikut:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat qabliyah Zuhur empat rakaat di rumahnya. Kemudian beliau keluar, lalu shalat mengimami orang-orang, lalu masuk ke rumahku, kemudian melakukan shalat dua rakaat. Beliau pun melakukan shalat Magrib mengimami orang-orang, kemudian memasuki rumahku, lalu melakukan shalat dua rakaat. Dan beliau mengerjakan shalat Isya mengimami orang-orang dan masuk ke rumahku, kemudian melakukan shalat dua rakaat. (HR. Muslim, no. 730).

Shalat rawatib Zuhur dapat dikerjakan dengan 3 cara berikut:
1. Shalat 4 rakaat sebelum dan 4 rakaat sesudahnya.
2. Shalat 4 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudahnya.
3. Shalat 2 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudahnya.
Semua cara ini bisa dikerjakan. Di antara dalil yang menunjukkan rincian di atas adalah:
Mengerjakan shalat sunnah Zuhur yang empat rakaat adalah dengan dua rakaat kemudian salam dan dua rakaat kemudian salam. Hal ini berdasarkan hadis,

صَلاَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى

“Shalat sunnah pada malam dan siang hari adalah dengan dua rakaat salam dan dua rakaat salam.” (HR. An-Nasai, no. 1666; Ibnu Majah, no. 1322. Syaikh Al-Albani menyatakan hadis ini sahih).

Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Ada 2 sifat manusia yang apabila sifat ini ada pada diri seorang muslim, ia akan mudah mendapatkan cinta Allah, 2 sifat itu adalah tidak cepat marah dan tidak tergesa-gesa.

Sifat yang pertama, tidak mudah marah, karena sebagaimana yang kita tahu bahwa sifat ini punya dampak yang sangat buruk. Ketika orang telah terjerat emosi kemarahannya, maka banyak kerusakan yang mungkin saja ia perbuat. Sebut saja, dari yang ringan: gelas pecah, menyakiti orang, melukai, putusnya tali silaturahmi, bentrok antar kampung, keluarnya vonis talak (bagi yang sudah nikah), atau hingga yang berat, menghabisi nyawa manusia.

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadis ini shahih lighairihi).

Sifat yang kedua, tidak tergesa-gesa. Waspadalah dengan sifat suka tergesa-gesa, karena sifat ini sebenarnya berasal dari waswas setan. Dari Anas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syekh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadis ini hasan).

Definisi lain dari tergesa-gesa adalah melakukan sesuatu tanpa berpikir dan tanpa memperhatikan dengan saksama terlebih dahulu. Bersegera dalam kebaikan yang dipuji adalah jika melakukannya pada waktu yang tepat dan didahului dengan ilmu, kehatian-hatian, serta memperhatikan dengan saksama.  Oleh karena itu, di sisi lain, kita juga dianjurkan punya sikap tenang dan hati-hati.

Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Manusia, sebagai makhluk sosial, tentu tidak akan bisa lepas dari ketergantungan pada orang lain. Kebutuhan orang kaya tidak akan terpenuhi dengan baik tanpa adanya bantuan dari orang miskin. Pemerintah pun tidak akan bisa mewujudkan berbagai program dengan sempurna apabila tidak mendapat dukungan dari rakyat jelata.

Oleh karena itu, jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, antara pemerintah dan rakyatnya, sudah semestinya dikubur. Dengan ini akan terwujud kehidupan yang dinamis, yang setiap orang mengetahui peranannya, demi kemaslahatan bersama.

Jika kita mau melihat masyarakat yang dipimpin oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yaitu para sahabat, kita akan mendapati mereka berasal dari negeri dan status sosial yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari Persia, Romawi, Habasyah, dan Arab. Ada yang memiliki latar belakang keluarga terpandang, seperti dari kabilah Quraisy. Ada pula yang berasal dari kalangan budak. Ada yang kaya-raya seperti Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, ada pula yang miskin seperti Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Keanekaragaman tidaklah menjadi soal manakala prinsip dalam beragama itu sama. Mereka berbaur satu sama lain untuk memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bisakah kita yang hidup di zaman ini mencontoh mereka?!

Ingatlah bahwa kehadiran orang miskin di sekitar kita, justru membawa berkah. Dalam hadis disebutkan bahwa Sa’ad menyangka bahwa ia memiliki kelebihan dari sahabat lainnya karena melimpahnya dunia pada dirinya, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ

“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).

Semoga nasihat ini bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Menurut riwayat At-Tirmidzi ada hadis yang semisal dengan hadis yang kami cantumkan dalam gambar di atas dengan tambahan, “Empat rakaat qabliyah Zuhur, dua rakaat bakdiyah Zuhur, dua rakaat bakdiyah Magrib, dua rakaat bakdiyah Isya, dan dua rakaat qabliyah Subuh.” (HR. Tirmidzi, no. 415 dan An-Nasai, 3:262).

Hadis-hadis di atas menunjukkan besarnya pahala bagi orang yang mengerjakan shalat sehari semalam sebanyak 12 rakaat. Amalan ini menjadi sebab masuk surga dan selamat dari neraka, tentu dengan mengerjakan yang wajib dan meninggalkan yang haram pula.

Dua belas rakaat yang dimaksud adalah:
• empat rakaat qabliyah Zuhur,
• dua rakaat bakdiyah Zuhur,
• dua rakaat bakdiyah Magrib,
• dua rakaat bakdiyah Isya, dan
• dua rakaat qabliyah Subuh.

Jika 12 rakaat rawatib digabung dengan 11 rakaat shalat malam dan 17 rakaat shalat fardu, maka dalam sehari dikerjakan 40 rakaat. Siapa yang menjaganya, maka dia memiliki kebaikan dan keutamaan yang banyak, ini tentu dianugerahkan pada yang cepat memenuhi panggilan dan membuka pintu ketika diketuk rutin setiap sehari semalam 40 kali.

Semoga bisa menjadi pelecut semangat untuk istiqamah mengerjakannya. Aamiin.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Coba praktikkan dzikir ini pada petang hari, pasti kita akan mendapatkan perlindungan dari bahaya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Ada seorang lelaki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, semalam aku menemukan seekor kalajengking yang menyengatku.” Beliau bersabda, “Seandainya engkau mengucapkan ini saat sore hari, ‘AUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHOLAQ’, pasti kalajengking itu tidak akan membahayakanmu.” (HR. Muslim, no. 2709).

Faedah Hadis:
1. Mengenai pengertian kalimat yang sempurna, ada yang memaknakan dengan kalimat yang tidak ada kekurangan dan aib. Ada juga yang menyatakan kalimat yang bermanfaat dan penyembuh. Ada yang memaknakan dengan Alquran. (Syarh Shahih Muslim, 17:29).
2. Hendaknya setiap hamba bergantung penuh kepada Allah untuk selamat dari setiap kejelekan, hasad, dan hal-hal yang melampaui batas.
3. Boleh meminta perlindungan dengan kalamullah yang sempurna. Ini berarti kalamullah (firman Allah) itu sifat, bukanlah makhluk, karena kita tidak boleh meminta perlindungan pada makhluk.
4. Kalimat ini akan melindungi hamba dari kejelekan makhluk, dari setiap yang mengganggu, hawa, dan syahwat.

Jangan lupa baca di tiap petang hari ya. Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Tak satu pun manusia yang tidak suka terhadap harta. Tiada seorang pun bani Adam yang tidak senang jika rezekinya melimpah. Tiada seorang insan pun yang tidak gembira bila kekayaannya semakin berkembang. Allah Yang Maha Mengetahui telah menguraikan jati diri makhluk yang bernama manusia.

Ya.. Cinta harta dan dunia adalah sifat dasar manusia, dan yang menjadi pembeda adalah keimanan dan ketakwaan yang tersimpan dalam dada; Seberapa jauh bisa mengendalikan diri dalam mencarinya; Seberapa kuat bisa memimpin diri dalam memperolehnya.

Ironis, banyak manusia mengadu nasib demi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan cara semaunya, tanpa peduli apakah cara itu mengundang murka Allah Azza wa Jalla atau tidak?! Bahkan tanpa berpikir apakah itu akan memancing siksa-Nya. Betapa banyak kaum Muslimin meminta harta kepada penunggu pohon yang dianggap bertuah. Pun, tak sedikit manusia yang mengaku Muslim mengumpulkan kekayaan dengan memuja dan berdoa kepada benda-benda pusaka yang dianggap keramat.

Padahal, Islam yang sempurna ini telah memberikan solusi dan kunci agar rezeki seseorang lancar lagi berkah, yakni dengan memperbanyak istigfar.

Ketika menjelaskan surat Nuh yang kami kutip dalam video @rumayshocom kali ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan menaati-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan banyak rezeki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu, dilapangkannya harta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 388).

Semoga bahasan ini menjadikan kita semangat untuk memperbanyak istigfar.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Kalau kita melihat beberapa dzikir, pasti punya keutamaan yang besar. Ada dzikir yang manfaatnya bisa melindungi kita dari berbagai gangguan, penyakit, dan mendapatkan berbagai manfaat ukhrawi/duniawi. Namun, kenapa kita yang biasa merutinkan dzikir-dzikir tersebut kadang tidak berpengaruh pada diri kita? Apa ada yang salah dari dzikir kita tersebut?

Nah, pertanyaan senada pernah diajukan kepada Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin Marzuq Ath Thorifi hafizhahullah, beliau menjawab:

“Dzikir punya keutamaan (fadhilah) beragam. Bahkan sampai-sampai Al Hafizh Ibnul Qayyim menyebutkan sampai 64 keutamaan berdzikir dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib.

Namun, faedah atau keutamaan dzikir tersebut ada yang mendapatkannya, ada pula yang tidak mendapatkannya. Ini semua tergantung bagaimanakah cara ia membaca dzikir tersebut dan tergantung pada penghadiran hatinya. (Seperti misalnya) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam—yang menjelaskan—tentang bacaan sayyidul istighfar menyatakan, “Siapa yang membacanya dalam keadaan meyakininya … (HR. Bukhari no. 6306).

Berarti yang membaca tidak dengan penuh keyakinan, hanya di lisan saja, atau tak memahami maknanya, maka ia tidak mungkin mendapatkan seluruh faedah dari dzikir yang telah disebutkan. Karenanya, siapa yang berdzikir dengan cara yang benar dan ia berdzikir secara lahir dan batin, maka ia pasti akan mendapatkan apa yang dijanjikan.” (Adzkarush Shobaah wal Masaa’ Riwayatan wa Dirayatan, hlm. 108).

Nah, setelah mengetahui hal ini, semoga kita bisa lebih khusyuk lagi ketika berdzikir agar manfaat dzikir bisa berpengaruh langsung pada diri kita.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Saat di pagi dan petang hari, sempatkan untuk membaca dzikir:

"Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyyaa". (Dibaca 3x)

Faedah dari membaca dzikir ini adalah akan mendapatkan rida Allah.

Jangan lupa diamalkan, di-istiqamahkan, dan disebarkan.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Sebagian orang menganggap bahwa tawakal adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha sama sekali. Contohnya dapat kita lihat pada sebagian pelajar yang keesokan harinya akan melaksanakan ujian. Pada malam harinya, sebagian dari mereka tidak sibuk untuk menyiapkan diri guna menghadapi ujian besok, tetapi malah sibuk dengan main game atau hal yang tidak bermanfaat lainnya. Lalu mereka mengatakan, ”Saya pasrah saja, paling besok ada keajaiban.”

Apakah semacam ini benar-benar disebut tawakal?!

Semoga pembahasan kali ini dapat menjelaskan pada followers @rumayshocom sekalian mengenai tawakal yang sebenarnya dan apa saja faedah dari tawakal tersebut.

Perlu diketahui bahwa tawakal bukanlah hanya sikap bersandarnya hati kepada Allah semata, tetapi juga disertai dengan melakukan usaha.

Ibnu Rojab mengatakan bahwa menjalankan tawakal tidaklah berarti seseorang harus meninggalkan sebab atau sunnatullah yang telah ditetapkan dan ditakdirkan, karena Allah memerintahkan kita untuk melakukan usaha sekaligus juga memerintahkan kita untuk bertawakal. Oleh karena itu, usaha dengan anggota badan untuk meraih sebab termasuk ketaatan kepada Allah, sedangkan tawakal dengan hati merupakan keimanan kepada-Nya.

Sahl At Tusturi mengatakan,”Barang siapa mencela usaha (meninggalkan sebab) maka dia telah mencela sunnatullah (ketentuan yang Allah tetapkan). Barang siapa mencela tawakal (tidak mau bersandar pada Allah) maka dia telah meninggalkan keimanan. (Jami’ul Ulum wal Hikam).

Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv

Artikel Terbaru

Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com

Berkorban Untuk Ilmu

03/02/2023
Jumlah Raka'at Shalat Rawatib, 12 atau 10? Remajaislam.com

Jumlah Raka’at Shalat Sunnah Rawatib, 12 atau 10?

02/02/2023
Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad_Remajaislam.com

Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad

02/02/2023
Mendoakan Teman Secara Diam-diam_RemajaIslam.com

Mendoakan Teman Secara Diam-diam

29/01/2023

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com
Kisah Teladan

Berkorban Untuk Ilmu

03/02/2023
Jumlah Raka'at Shalat Rawatib, 12 atau 10? Remajaislam.com
Amalan

Jumlah Raka’at Shalat Sunnah Rawatib, 12 atau 10?

02/02/2023
Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad_Remajaislam.com
Amalan

Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad

02/02/2023
Mendoakan Teman Secara Diam-diam_RemajaIslam.com
Amalan

Mendoakan Teman Secara Diam-diam

29/01/2023
Keutamaan Bacaan Aamiin_Remajaislam.com
Amalan

Keutamaan Bacaan Aamiin

25/01/2023
Mengusap Kerudung Saat Berwudhu?RemajaIslam.com
Pojok Muslimah

Mengusap Kerudung Saat Berwudhu?

25/01/2023

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhirat amalan ramadhan amar ma'ruf nahi mungkar anak muda anjuran menikah bakti orang tua bulughul maram kitab nikah cinta fikih puasa idul fithri ilmu jomblo keutamaan nikah kisah ashabul kahfi kriteria jodoh kultwit manajemen waktu manfaat menikah meminang menikah meninggalkan shalat motivasi nikah nikah nikah itu ibadah nikah muda pacaran pacaran haram pacaran islami pembatal puasa pemuda pergaulan persiapan nikah pertimbangan menikah puasa puasa Asyura puasa sunnah qawa'idul arba' sabar shalat berjamaah shalat jamaah shalat tarawih status twitter rumayshocom teman waktu zina

Artikel Terbaru

Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com

Berkorban Untuk Ilmu

03/02/2023
Jumlah Raka'at Shalat Rawatib, 12 atau 10? Remajaislam.com

Jumlah Raka’at Shalat Sunnah Rawatib, 12 atau 10?

02/02/2023
Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad_Remajaislam.com

Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad

02/02/2023

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.