Rukun Yamani adalah sudut Ka’bah bagian barat daya yang tempatnya sebelum tempat hajar Aswad dan arah thawaf. Dinamakan Rukun Yamani karena posisinya berada di arah negara Yaman [wilayah selatan Mekkah]. Sudut ini termasuk sudut yang tersisa dari sudut-sudut Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim alahissalam- Berbeda dengan dua sudut lainnya, yaitu sudut sebelah utara, keduanya dirobohkan oleh Quraisy saat pemugaran Ka’bah karena kekurangan biaya halal dalam pembangunannya.
Pelajaran dari Rukun Yamani
Mengusap Rukun Yamanı merupakan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan memiliki keutamaan yang agung Ubaid bin Umair berkata kepada Ibnu Umar,
إن مسح الحجر الأسود والركن اليماني يحطان الخطايا حطاً
“Sesungguhnya menyentuh keduanya [Rukun Yamani dan Hajar Aswad] dapat menghapuskan dosa-dosa.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad, shahih)
Cara mengusapnya, cukup menyentuhnya dengan tangan kanan tanpa mengusap-usapnya berkali-kali.
Disunnahkan bagi orang yang berada di antara Rukum Yamani dan Hajar Aswad saat thawaf untuk membaca doa
“Robbana aatina fiddun ya hasanatan wafil aakhiroti hasanatan waqinaa ‘adzaabannaar
Artinya: Ya Tuhan kami berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari adzab neraka.
Tidak disyariatkan untuk mencium Rukun Yamani, atau mengarahkan isyarat tangan padanya, tidak pula mengusap wajah dengan kedua tangan seusai mengusapnya.
Memakai nama negara tetangga untuk tempat-tempat suci memberi kesan tersendiri bagi penduduknya. Hal ini mengingatkan kita tentang ajaran Islam dalam bertetangga, ternyata tidak hanya dalam ranah pribadi, namun meluas hingga ranah kehidupan bernegara.
Referensi:
- Ketika Tanah Suci Berbicara (1435H). Indonesian Community Care Center. Penerbit Maktabah An-Nashim: Riyadh – Saudi Arabia.
Editor : Ahmad Anshori
Artikel : RemajaIslam.com