Junub adalah keadaan dimana seorang mengalami keluarnya mani atau melakukan hubungan badan meskipun tanpa keluar mani. Disebut junub, karena junub di dalam bahasa Arab artinya jauh atau dihindarkan. Disebut demikian karena orang yang junub dijauhkan dan dihindarkan dari shalat sampai dia bersuci dengan mandi besar (Al-Mausu’ah Al-Haditsiyyah, dorar.net)
Tidur dalam keadaan junub tidak mengapa. Namun lebih baik jika dia mandi besar terlebih dahulu, atau minimal mencuci kemaluan lalu berwudhu seperti wudhu untuk shalat. Mayoritas ulama menyimpulkan hukum berwudhu bagi yang mengalami junub adalah sunah bukan wajib. Dasarnya adalah hadis-hadis di bawah ini:
Hadis dari Ibunda Aisyah -radhiyallahu’anha-
كان رسول الله -صلى الله عليه وسلم- إذا كان جنبًا، فأراد أن يأكل أو ينام توضأ.
“Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- jika beliau junub lalu hendak makan atau tidur, beliau berwudhu terlebih dahulu.”
Hadis dari Abdullah bin Umar -radhiyallahu’anhuma-
أن عمر سأل النبي صلى الله عليه وسلم: أينام أحدنا وهو جنب؟ فقال: نعم، إذا توضأ.
“Umar pernah bertanya kepada Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam-,”Apakah boleh kaki tidur dalam keadaan junub?”
Nabi menjawab, “Iya jika berwudhu terlebih dahulu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Ar-Rajhi -rahimahullah- menerangkan hadits-hadits di atas:
هذا هو الأفضل، فالإنسان إذا كان جنباً وأراد أن ينام أو يأكل أو يشرب فليتوضأ وضوءه للصلاة، والنوم آكد
“Ini menunjukkan bahwa bagi orang yang mengalami junub jika dia hendak makan dan minum lebih afdol berwudhu terlebih dahulu, jika hendak tidur maka lebih ditekankan lagi.” (Syarah Sunan An-Nasai Ar-Rajhi 13/30).
Referensi:
Ad-Duror As-Suniyyah (1443 H). Al-Mausu’ah Al-Haditsiyyah-Syuruh Al-Ahadits. Diakses dari https://www.dorar.net/hadith/sharh/77726, pada 22 Juni 2023.
Fatawa Islamweb. ما يستحب فعله للجنب إذا أراد النوم أو الأكل. Diakses dari https://www.google.com/amp/s/www.islamweb.net/amp/ar/fatwa/20835/. Pada 22 Juni 2023.
Penulis: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com