Area Mina membentang dari Jumrah Aqabah dari arah Mekkah- sampai ke lembah Muhassir arah Muzdalifah. Di sebelah selatan Mina ada masjid al-Khaif yang berdekatan dengan Jamarat, ada juga masjid Quwait yang berada di tengah sebelah timur. Mina bisa berarti menumpahkan dan cita-cita, tempat ini dinamakan “Mina” karena banyaknya darah hewan kurban yang ditumpahkan di tempat ini, atau karena di tempat ini Nabi Adam ‘alaihis salam- – menginginkan surga, kala ditanya oleh Jibril. Di Mina ini pula surat al-Kautsar yang memuat perintah berkurban diturunkan.
Mina adalah tempat berkumpul jama’ah haji pada hari ke 8 Dzulhijjah sebelum menuju Arafah. Di tempat ini mereka bermalam, sampai bila matahari telah terbit, mereka menuju ke Arafah. Disini juga tempat mabit [menginap] jama’ah haji pada malam ke 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Saat ini Mina telah dilengkapi dengan tenda permanen dengan sistem pengaturan udara dan kelembaban yang cukup.
Pelajaran dari Mina
Mabit di Mina termasuk wajib haji, jika ditinggalkan maka wajib diganti dengan dam. Lebih utama jama’ah haji bermabit selama tiga malam, yaitu malam ke 11,12, dan 13, atau lebih sering disebut hari tasyriq. Tetapi jika ingin bersegera pulang, maka diperbolehkan mabit 2 malam saja.
Mabit di Mina akan terbilang sah jika dilakukan di dalam area Mina, serta telah menghabiskan sebagian besar malamnya di Mina. Mabit di belakang jumrah Aqabah tidak sah, karena ia tidak termasuk area Mina, sebagaimana menghabiskan setengah atau sepertiga malam saja tidak terhitung mabit.
Disyari’atkan untuk berkurban serta banyak bertakbir dan berdzikir di hari- hari Mina, sebagaimana dianjurkan untuk banyak mengingat alam akhirat, membayangkan masa dibangkitkan dari kubur, lalu berjalan menuju seruan yang satu, seruan menuju Allah dan balasanNya.
Bermalam di tempat yang tidak biasa ini harus menyadarkan kita akan hakekat dunia yang hina. Dalam kehidupan dunia kita harus rela dengan kesederhanaan, namun harus sungguh-sungguh dalam urusan akhirat.
Referensi:
Ketika Tanah Suci Berbicara (1435H). Indonesian Community Care Center. Penerbit Maktabah An-Nashim: Riyadh – Saudi Arabia.
Editor : Ahmad Anshori
Artikel : RemajaIslam.com