Anak Muda dan Ujian Emosi
Masa muda adalah masa penuh semangat, ambisi, dan gairah untuk menunjukkan jati diri. Namun, di balik itu, ada ujian besar yang sering dihadapi: bagaimana mengendalikan emosi ketika berhadapan dengan hinaan, ejekan, atau perkataan kasar.
Karena itu, sangat penting ada nasehat untuk anak muda agar tidak membuang energi untuk meladeni kebodohan. Waktumu terlalu berharga untuk dihabiskan dalam perdebatan yang tidak bermanfaat.
Belajar dari Teladan Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ memberikan contoh yang luar biasa. Suatu ketika, seorang Arab Badui datang dengan kata-kata kasar kepada beliau. Rasulullah tidak marah, tidak membalas, bahkan tidak menunjukkan wajah kesal. Beliau justru tersenyum dan tetap lembut.
Inilah nasehat untuk anak muda yang abadi: kekuatan sejati bukanlah membalas hinaan dengan hinaan, tetapi mampu menahan amarah. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Bukanlah orang yang kuat itu yang pandai bergulat. Tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nasehat dari Al-Qur’an
Al-Qur’an juga menegaskan pentingnya menghadapi kebodohan dengan cara yang mulia:
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah mereka yang berjalan di bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik (salam).” (QS. Al-Furqon: 63)
وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak berguna, mereka berpaling darinya dan berkata: ‘Bagi kami amal-amal kami, dan bagimu amal-amalmu. Keselamatan atas kalian, kami tidak mencari orang-orang jahil.” (QS. Al-Qashas: 55)
Ayat-ayat ini menjadi nasehat untuk anak muda, bahwa menahan diri bukan tanda kelemahan, tetapi kemuliaan.
Mengapa Menahan Diri Itu Penting?
- Menjaga hati tetap tenang – marah hanya akan membuat hatimu gelisah.
- Menghargai waktu – jangan buang masa mudamu dengan meladeni orang jahil.
- Menjaga martabat – membalas hinaan dengan hinaan membuatmu sama rendahnya.
- Membiasakan akhlak mulia – seorang pemuda Islam dilihat dari akhlak, bukan hanya lisan.
Anak muda, ingatlah: jangan habiskan waktumu untuk membalas kebodohan dengan kebodohan. Sibukkan dirimu dengan amal, karya, dan prestasi. Bila ada yang mengejek, biarkan saja. Bila ada yang menantang, tersenyumlah. Bila ada yang memancing marah, jawablah dengan tenang atau tinggalkan dengan elegan.
Ingat, orang kuat bukanlah yang mampu mengalahkan orang lain dengan kata-kata, tapi yang mampu mengalahkan dirinya sendiri ketika amarah memuncak.
Maka jadilah pemuda yang sabar, tangguh, dan berakhlak mulia. Karena itulah sejatinya nasehat untuk anak muda yang akan selalu relevan sepanjang masa.
Penulis: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd
Artikel: Remajaislam.com