Bismillah….
Mari kita renungkan hadis berikut ini:
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhu, beliau menceritakan,
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم مر في السوق داخلا من بعض العالية والناس كنفيه فمر بجدي أسك ميت فتناوله فأخذ بأذنه ثم قال
“Bahwa suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati pasar masuk dari tempat yang agak tinggi, orang-orang pun mengiringi beliau. Kemudian Nabi melewati kambing mati yang berkuping cacat, Nabi mendekat pada kambing itu dan memegang bagian di kuping kambing itu, kemudian bersabda,
أيكم يحب أن هذا له بدرهم؟
“Siapa di antara kalian yang mau memberlinya dengan satu dirham saja?”
فقالوا ما نحب أنه لنا بشيء وما نصنع به
Mereka menjawab, “Kami tidak mau ya Nabi. Apa yang akan kami manfaatkan dari kambing seperti ini?”
Nabi bersabda,
أتحبون أنه لكم؟
“Kalau begitu, adakah yang mau ini memilikinya gratis?”
قالوا لا
ذلك لهم ثلاثا
Mereka berkata, “Tidak ya Nabi.”
Nabi sampai mengulang-ulang tawaran itu sebanyak tiga kali.
فقالوا لا والله لو كان حيا لكان عيبا فيه أنه أسك والأسك الذي ليس له أذنان فكيف وهو ميت
Mereka menjawab, “Demi Allah tidak ya Nabi. Andaikan hidup saja pasti kambing ini dipandang murah karena cacat telinga, apalagi sudah mati?!”
Lantas Nabi bersabda,
فوالله للدنيا أهون على الله من هذا عليكم
“Demi Allah! Sungguh dunia ini di sisi Allah lebih mudah dari kambing cacat yang matidi mata kalian.” (HR. Bukhari dalam Adab Al-Mufrod)
Pelajaran dari hadis:
- Diantara mentode mendidik yang sukses adalah metode belajar dengan visual. Metode ini akan menjadikan anak didik menjadi antusias dan memperoleh pemahaman yang komprehensif sehingga dapat meningkatkan hasil ajar yang memuaskan.
- Nabi menggunakan metode mendidik yang bervariasi, tidak monoton pada satu metode saja, terkadang beliau menggunakan metode narasi, kadang audio/ceramah, kadang visual dengan keteladanan dan terkadang audio visual. Dengan menggunakan metode yang bervariasi di dalam pembelajaran, maka proses pembelajaran akan menyenangkan dan mengakomodir bakat kemampuan siswa yang beraneka ragam.
- Guru yang cerdik dan bijak adalah yang peka menangkap situasi/peristiwa sebagai sarana untuk menanamkan nilai pendidikan. Seperti yang dilakukan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam di atas, beliau memanfaatkan situasi adanya kambing cacat yang mati untuk menanamkan nilai pendidikan tentang hakikat dunia.
- Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dapat mengkondisikan lingkungan belajar yang mendekatkan antara guru dan murid. Di sini Nabi bersikap rendah hati dan sangat dekat dengan murid-murid beliau, beliau tidak keberatan untuk berjalan di pasar bersama murid-murid beliau.
- Hadis ini menunjukkan tentang nilai yang hakikat tentang dunia ini, yang sangat rendah di sisi Allah melebihi murahnya pandangan manusia terhadap kambing cacat yang sudah mati. Filosofi ini akan menjadikan manusia tidak tamak terhadap dunia dan akan mampu melalui berbagai cobaan dunia dengan kuat dan bijaksanan.
- Pendidikan tidak hanya terbatas oleh ruang kelas atau lingkungan sekolah. Pendidik bisa memanfaatkan lingkungan masyarakat sekolah berada untuk sarana pendidikan.
Wallahul muwaffiq.
Referensi:
As-Shuri, Yusuf Khotir Hasan. Asaalib Ar-Rasul fi Ad-Da’wah wat tarbiyah (Hal. 43). Shunduq At-Kakaful.
GuruInovatif (2022). Belajar dengan Visual, Metode Pembalajaran Picture and Picture. Diakses dari https://guruinovatif.id/@redaksiguruinovatif/belajar-dengan-visual-metode-pembelajaran-picture-and-picture.
Penulis: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com