Tuesday, November 4, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Fiqih Remaja

Mengapa Selalu Ada Wasiat Takwa di Dalam Khutban Jumat?

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
04/05/2024
in Fiqih Remaja
0
123
SHARES
684
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bismillah…

Wasiat takwa selalu kita dengar sebagai pembuka setiap khutban Jumat. Mengapa para khatib selalu mengulangi wasiat takwa pada setiap khutbah Jumat mereka?

Cek Artikel Lainnya

Masih Bingung Batas Aurat Wanita? Begini Penjelasan Ulama Mazhab Syafi’i

Menutup Aurat dengan Kaos Kaki, Kajian Fiqh Lengkap untuk Muslimah

Klik Dapat Cuan, Tapi Halalkah? Mengulik Hukum Affiliate Marketing Menurut Islam

Jawabannya adalah, karena wasiat takwa diyakini sebagai salahsatu rukun khutbah Jumat. Mengingat wasiat takwa adalah rukun khutban Jumat, jika tidak disampaikan di dalam khutban Jumat bisa menyebabkan khutbah menjadi tidak sah. Pendapat dipegang oleh sebagian ulama mazhab Syafi’i dan didukung oleh mazhab Hambali. Dalil yang mendasari wasiat takwa di dalam khutban Jumat tergolong rukun khutbah adalah,

(1) Firman Allah ta’ala,

وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ

“Sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah…” (QS. An-Nisa: 131)

Pesan mau’idzoh yang disampaikan pada ayat yang menyampaikan pesan wasiat kepada umat ini dan kaum Ahlul Kitab berisi wasiat takwa. Sehingga hal ini menjadi wajib disampaikan dalam khutban jumat dengan ungkapan wasiat yang berisi pesan untuk bertakwa.

(2) Dalil dari hadis:

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- saat menyampaikan khutbah jumat diantara yang beliau sampaikan adalah,”

يا أيها الناس، اتقوا الله، فإن التقوى خير زاد

“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah, karena takwa adalah sebaik-baik bekal.” (HR. Tirmidzi)

Dari Abu Bakr As-Shiddiq -radhiyallahu’anhu-, beliau menyampaikan bahwa diantara isi khutbah jumat Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- adalah,

أيها الناس، اتقوا الله، فإن التقوى جنة

“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah, karena takwa adalah perisai dari azab Allah.” (HR. Ibnu Majah)

(3) Karena tujuan utama daripada khutbah Jumat adalah menyampaikan pesan nasehat (mau’idzoh), sebuah pesan nasehat tidak akan sempurna tanpa ada ajakan untuk bertakwa kepada Allah.

Kemudian apakah harus meggunakan lafad wasiat atau tidak, mari kita perhatikan seksama keterangan dari Imam Nawawi -rahimahullah- berikut ini:

وهل يتعين لفظ الوصية؟ فيه وجهان: الصحيح الذي نص عليه الشافعي وقطع به الأصحاب والجمهور لا يتعين بل يقوم مقامه أي وعظ كان, والثاني حكاه القاضي حسين والبغوي وغيرهما من الخراسانيين أنه يتعين كلفظ الحمد والصلاة, وهذا ضعيف أو باطل, لأن لفظ الحمد والصلاة تعبدنا به في مواضع, وأما لفظ الوصية فلم يرد نص بالأمر به ولا بتعيينه.

“Tentang masalah apakah wajib menyampaikan nasehat takwa dengan menyebutkan lafad wasiat? Ada dua pendapat berkenaan hal ini. Pendapat yang benar menurut Imam Asy-Syafi’i dan mayoritas ulama adalah bahwa tidak wajib menyampaikan nasehat takwa dengan lafad wasiat (seperti ungkapan “Aku wasiatkan para jamaah untuk bertakwa…” pent). Tetapi cukup disampaikan pesan atau nasihat. Pendapat kedua, yang dikemukakan oleh Qadhi Husain, Al-Baghawi, dan beberapa ulama lain dari wilayah Khurasan, adalah wajib menyebutkan pujian kepada Allah dan shalawat untuk Nabi. Namun pendapat ini lemah atau tidak sah, karena menyebut kalimat pujian dan shalawat merupakan ibadah dalam berbagai keadaan (tidak terkhusus dalam khutbah saja), sedangkan menyebutkan lafad wasiat tidak ada nash yang memerintahkan atau menetapkannya.”

 

Wallahua’lam bis showab.

 


Ditulis oleh: Ahmad Anshori

Artikel: Remajaislam.com

Tags: jumatkhutbahmakna takwatakwa
Artikel Sebelumnya

Tafsir Ayat Tentang Syair di Surat Asy-Syu’ara’

Artikel Selanjutnya

Jumlah Minimal Jama’ah Shalat Jumat

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

flower_remajaislam.com
Fiqih Remaja

Masih Bingung Batas Aurat Wanita? Begini Penjelasan Ulama Mazhab Syafi’i

oleh Ahmad Anshori
21/10/2025
Aurat-remajaislam.com
Fiqih Remaja

Menutup Aurat dengan Kaos Kaki, Kajian Fiqh Lengkap untuk Muslimah

oleh Ahmad Anshori
17/10/2025
Kiprah Generasi Millenial
Fiqih Remaja

Klik Dapat Cuan, Tapi Halalkah? Mengulik Hukum Affiliate Marketing Menurut Islam

oleh Ahmad Anshori
17/10/2025
Mengusap Kerudung Saat Berwudhu?RemajaIslam.com
Fiqih Remaja

Bukan Cuma di Medan Perang, Kematian yang Juga Disebut Syahid

oleh Ahmad Anshori
12/10/2025
Mengusap Kerudung Saat Berwudhu?RemajaIslam.com
Fiqih Remaja

Membersihkan Najis dengan Tisu Basah, Apakah Sudah Cukup?

oleh Ahmad Anshori
21/09/2025
Artikel Selanjutnya
I’tikaf Selain Di Tiga Masjid Suci_remajaislam.com

Jumlah Minimal Jama'ah Shalat Jumat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 4   +   6   =  

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara shalat cinta fikih nikah fikih puasa fikih shalat haji i'tikaf ilmu istighfar kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi najis nikah pacaran pembatal puasa pernikahan persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated Shalat sombong tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.