Allah mengutus Nabi Syu’aib ‘alaihissalam kepada penduduk Madyan, sebagai masyarakat penyembah pohon keramat yang disebut Aikah, yaitu pohon yang dikelilingi oleh semak belukar. Nabi Syuib diutus Allah kepada mereka untuk mengajak mereka menyembah hanya kepada Allah ‘azza wa jalla.
Selain berbuat kemusyrikan, penduduk Madyan dikenal dengan perangai buruk mereka dalam berdagang. Mereka suka berbuat curang dalam timbangan. Sehingga kedatangan Nabi Syu’aib selain meluruskan akidah kaumnya untuk mentauhidkan Allah, juga membenahi akhlak mereka.
Sebagian masyarakatnya beriman kepada ajaran Nabi Syu’aib ‘alaihissalam, namun lebih banyak yang mengingkari/kafir kepada agama yang dibawa Nabi Syu’aib ‘alaihissalam.
Kedurhakaan kaumnya menyebabkan Allah murka dan mendatangkan azab kepada mereka, kaum yang kafir tersiksa dan binasa oleh azab itu. Adapun orang-orang yang beriman kepada Nabi Syu’aib ‘alaihissalam Allah selamatkan. Allah ta’ala menceritakan kisah ini di dalam Alquran:
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Kami telah mengutus kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syu’aib. Dia berkata: “Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Sungguh telah datang kepadamu bukti yang jelas dari Tuhanmu. Maka, penuhilah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah mengurangi hak orang lain dalam hal takaran dan timbangan. Jangan pula berbuat kerusakan di bumi setelah Allah memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik untukmu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (Al-A’raf: 85)
Pelajaran Akidah
Nabi Syu’aib mengajarkan kaumnya untuk hanya menyembah Allah dan meninggalkan segala bentuk penyembahan kepada selain-Nya, termasuk pohon keramat yang mereka sembah. Hal ini menegaskan bahwa satu-satunya yang berhak disembah hanyalah Allah, dan semua bentuk syirik (menyekutukan Allah) adalah dosa besar yang harus dihindari.
Pelajaran Akhlaq
Nabi Syu’aib juga diutus untuk memperbaiki perilaku kaumnya dalam berdagang. Penduduk Madyan dikenal suka berbuat curang dalam timbangan. Nabi Syu’aib mengajarkan pentingnya berlaku jujur dan adil dalam timbangan serta tidak merugikan orang lain dalam transaksi bisnis. Ini menunjukkan bahwa kejujuran adalah akhlak yang sangat penting dalam bermuamalah (interaksi sosial).
Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.
Artikel: Remajaislam.com