Wednesday, November 26, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Fiqih Remaja

Bisa Nggak Sih Ganti Salat Sunnah Rawatib yang Ketinggalan?

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
20/05/2025
in Fiqih Remaja
0
16
SHARES
88
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Salat sunnah rawatib itu salah satu amalan keren banget yang nilainya tinggi di sisi Allah. Tapi gimana dong kalau suatu waktu kita nggak sempat ngerjain gara-gara sibuk atau ada halangan? Boleh nggak sih diganti di lain waktu? Yuk kita bahas bareng pendapat para ulama dan dalil-dalilnya!

Gimana Kata Para Ulama?

Ternyata para ulama punya pendapat yang beda-beda soal ini. Ini dia rangkumannya:

  1. Mazhab Syafi’i:Gampangnya, mereka bilang boleh dan bahkan dianjurkan buat ganti salat rawatib yang ketinggalan. Mau siang, mau malam, gas aja.
  2. Mazhab Hanbali (yang paling terkenal):Mereka juga bilang boleh banget, apalagi kalau emang kehalang karena alasan yang syar’i.
  3. Mazhab Hanafi dan Maliki:Mereka lebih ketat, dan cuma ngasih izin ganti salat sunnah Subuh (fajar) kalau ketinggalan. Yang lainnya, ya udah lewat aja.

(Sumber rangkuman: Fatawa Islam (1425/2004), nomor 55961)

Dalil-Dalilnya? Nih Buktinya!

Ada banyak hadis yang nunjukin kalau Nabi ﷺ sendiri pernah ganti salat sunnah yang kelewat:

  1. Ganti Salat Sunnah Subuh Setelah Matahari Terbit

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bilang:

    “من لم يصل ركعتي الفجر فليصلهما بعد ما تطلع الشمس”
    “Yang belum sempat salat dua rakaat sunnah Subuh, boleh kok salat setelah matahari terbit.” (HR. at-Tirmidzi, disahihkan al-Albani)

  2. Ganti Sunnah Zuhur Setelah Ashar

    Dari Ummu Salamah:

    “أن النبي صلى الله عليه وسلم صلى بعد العصر ركعتين…”
    Nabi ﷺ pernah salat dua rakaat setelah Ashar, ternyata itu buat ganti sunnah Zuhur yang kelewat karena sibuk. (HR. Bukhari dan Muslim)

  3. Ganti Sunnah Sebelum Zuhur

    Aisyah radhiyallahu ‘anha bilang:

    “كان إذا لم يصل أربعًا قبل الظهر صلاهن بعدها”
    Kalau Nabi ﷺ nggak sempat salat empat rakaat sebelum Zuhur, beliau ganti setelah Zuhur. (HR. at-Tirmidzi)

  4. Kaedah Umum: Amal Sunnah yang Rutin Boleh Diganti

    Dari Abu Said al-Khudri:

    “من نام عن الوتر أو نسيه فليصله إذا ذكره وإذا استيقظ”
    Kalau kamu ketiduran atau lupa salat Witir, boleh kok ganti pas ingat atau bangun. (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Intinya? Kalau biasanya kamu rajin salat sunnah tapi kebetulan terlewat, masih boleh banget diganti. Bahkan dianjurkan.

Kapan Waktu Terbaik Buat Ganti?

Menurut pendapat terkuat (Syafi’i dan Hanbali):

  • Bisa diganti kapan aja, nggak ada batasan harus siang atau malam
  • Lebih bagus kalau langsung diganti setelah halangannya selesai
  • Boleh juga digabung, misalnya semua rawatib yang kelewat dikerjain di waktu Dhuha

Gimana Kalau Ketinggalan Karena Lupa atau Lalai?

Kalau kamu kelewat salat sunnah karena lalai atau lupa tanpa alasan kuat, tetap boleh ganti, kok. Tapi jangan lupa juga buat taubat dan mulai lebih disiplin ke depannya ya!

Jadi Kesimpulannya Boleh Nggak? Jawabannya: BOLEH BANGET

Dalil dan praktik Nabi ﷺ nunjukin kalau salat sunnah rawatib boleh diqadha. Jadi kalau kamu biasanya rajin tapi pas hari itu kelewat karena sibuk, kamu masih punya kesempatan buat ganti dan dapat pahala insyaAllah.

Nabi -shallallahuálaihi wa sallam- berpesan:

إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا.

“Jika seorang hamba sakit atau safar, maka tetap dicatat baginya pahala seperti amal yang biasa ia kerjakan ketika sedang mukim dan sehat.” (HR. al-Bukhari no. 2996)

Hadis ini menunjukkan bahwa amal rutin (istiqamah) yang tertunda karena uzur syar’i seperti sakit atau bepergian, tetap ditulis pahalanya sempurna oleh Allah, seakan-akan dia tetap melakukannya.

Jadi benar, kalau kamu terbiasa jaga suatu amal, lalu kehalang karena uzur, Allah tetap kasih pahala seolah kamu ngerjain; asalkan uzurnya syar’i dan sebelumnya kamu rutin mengerjakannya.

Wallahua’lam bis showab.


Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.

Artikel: Remajaislam.com

Cek Artikel Lainnya

Masih Bingung Batas Aurat Wanita? Begini Penjelasan Ulama Mazhab Syafi’i

Menutup Aurat dengan Kaos Kaki, Kajian Fiqh Lengkap untuk Muslimah

Klik Dapat Cuan, Tapi Halalkah? Mengulik Hukum Affiliate Marketing Menurut Islam

Artikel Sebelumnya

Tanpa Ayah, Siapa yang Berhak Jadi Wali Nikah? Simak Urutan Lengkapnya

Artikel Selanjutnya

Fitnah Kubur dan Azab Kubur, Saat Semua Topeng Terbuka

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

flower_remajaislam.com
Fiqih Remaja

Masih Bingung Batas Aurat Wanita? Begini Penjelasan Ulama Mazhab Syafi’i

oleh Ahmad Anshori
21/10/2025
Aurat-remajaislam.com
Fiqih Remaja

Menutup Aurat dengan Kaos Kaki, Kajian Fiqh Lengkap untuk Muslimah

oleh Ahmad Anshori
17/10/2025
Kiprah Generasi Millenial
Fiqih Remaja

Klik Dapat Cuan, Tapi Halalkah? Mengulik Hukum Affiliate Marketing Menurut Islam

oleh Ahmad Anshori
17/10/2025
Mengusap Kerudung Saat Berwudhu?RemajaIslam.com
Fiqih Remaja

Bukan Cuma di Medan Perang, Kematian yang Juga Disebut Syahid

oleh Ahmad Anshori
12/10/2025
Mengusap Kerudung Saat Berwudhu?RemajaIslam.com
Fiqih Remaja

Membersihkan Najis dengan Tisu Basah, Apakah Sudah Cukup?

oleh Ahmad Anshori
21/09/2025
Artikel Selanjutnya

Fitnah Kubur dan Azab Kubur, Saat Semua Topeng Terbuka

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 6   +   7   =  

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara shalat cinta fikih nikah fikih puasa fikih shalat haji i'tikaf ilmu istighfar kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi najis nikah pacaran pembatal puasa pernikahan persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated Shalat sombong tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.