Thaharah adalah upaya untuk mensucikan diri dari kotoran. Islam sangat memperhatikan kebersihan. Hal ini ditunjukkan dengan sejumlah dalil yang menerangkan kepada kita tentang kedudukan thaharah di dalam Islam, diantaranya:
Pertama, Islam sangat pehatian kepada thaharah.
Sebagaimana disampaikan oleh Allah kepada Nabinya dalam ayat-ayat yang menjadi pertanda beliau telah diangkat menjadi Rasul,
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
“dan pakaianmu bersihkanlah.” (QS. Al-Muddatsir: 4)
Bahkan iman di dalam Islam tergolong bagian dari iman. Disebutkan di dalam hadis Abu Malik Al-Asy’ari -radhiyallahu’anhu-, bahwa Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda,
الطهور شطر الإيمان
“Bersuci adalah bagian dari iman.”
Kedua, Allah mencintai orang-orang yang menjaga kesucian.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
ketiga, Allah memuji orang-orang yang bersuci.
Allah ta’ala berfirman,
فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
“Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS. At-Taubah: 108)
Sekian.
Wallahul muwafffiq.
Referensi:
- Dorar As-Sunniyah. Syaikh ‘Alawi bin Abdulqadir As-Saqof. Mulakkhos Fiqh At-Thaharah.
Penulis: Ahmad Anshori (@ahmadanshori.aan)
Artikel: Remajaislam.com