Jadi gini, ada yang bilang kalau nikah di bulan Syuro atau dalam kalender Islam disebut bulan Muharram itu bawa sial. Konon katanya, rumah tangga bakal penuh masalah, rezeki seret, atau malah bisa berujung perpisahan. Tapi, kita udah hidup di zaman digital nih, masih mau percaya sama mitos jadul? Ayo kita bahas lebih dalam biar nggak termakan hoax!
Pernah denger mitos kalau nikah di bulan Muharram bisa bawa sial? Katanya, rumah tangga bakal penuh masalah, rezeki seret, atau bahkan berakhir nggak baik. Tapi, kita udah hidup di zaman digital nih, masih mau percaya sama mitos jadul? Yuk, kita bahas lebih dalam biar nggak gampang termakan hoax!
Muharram itu bukan bulan biasa. Dalam Islam, bulan ini termasuk dalam empat bulan suci yang dimuliakan Allah. Allah berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًۭا فِى كِتَـٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌۭ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (suci). Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu…” (QS. At-Taubah: 36)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda bahwa di antara dua belas bulan dalam setahun, ada empat bulan yang dihormati, dan Muharram termasuk di dalamnya. Kalau bulan ini dimuliakan oleh Allah, kenapa justru ada anggapan bahwa ini bulan sial? Nggak make sense, kan?
Bahkan, Muharram itu satu-satunya bulan yang namanya langsung disandarkan kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.” (HR. Muslim 1163)
Dari sini aja udah jelas kalau bulan ini spesial dan penuh berkah. So, mau percaya sama Allah atau sama mitos nggak jelas?
Kalau masih ragu dan berpikir kalau Muharram adalah bulan yang membawa kesialan, coba deh lihat dari sudut pandang lain. Menganggap bulan ini bawa sial sama aja kayak mencela waktu. Padahal, dalam Islam mencela waktu itu dilarang keras. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan:
لَا تَسُبُّوا الدَّهْرَ، فَإِنَّ اللهَ هُوَ الدَّهْرُ
“Jangan mencela dahr (waktu), karena Allah itu adalah dahr.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)
Mencela waktu sama aja dengan mencela ketetapan Allah. Jadi, kalau kita masih percaya kalau Muharram itu bulan buruk buat menikah, berarti kita nggak percaya bahwa semua yang terjadi atas kehendak Allah.
Sebenarnya, mitos tentang pernikahan di bulan tertentu bukan cuma ada di bulan Muharram. Dulu, sebelum Islam datang, orang-orang Jahiliyah juga punya kepercayaan aneh. Mereka mikir kalau nikah di bulan Syawal itu bawa sial. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung membantah kepercayaan ini dengan menikahi Aisyah radhiyallahu ‘anha di bulan Syawal:
تزوجني رسول الله صلى الله عليه وسلم في شوال وبنى بي في شوال
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal, dan mengadakan malam pertama denganku di bulan Syawal.” (HR. Muslim)
Jadi, kalau Rasulullah sendiri aja menolak mitos pernikahan di bulan tertentu, kenapa kita masih ragu buat ninggalin mitos yang nggak berdasar ini?
Yang lebih bahaya lagi, percaya bahwa Muharram adalah bulan sial itu bisa jatuh ke dalam syirik kecil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، الطِّيَرَةُ شِرْكٌ
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah)
Percaya kalau bulan tertentu bisa membawa sial berarti kita menyandarkan takdir bukan kepada Allah, tapi kepada sesuatu yang nggak punya kuasa sama sekali. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu terjadi karena izin Allah, bukan karena angka, tanggal, atau bulan tertentu.
Jadi, setelah kita bahas panjang lebar, udah jelas banget kalau anggapan bahwa menikah di bulan Muharram itu bawa sial cuma mitos belaka. Muharram itu bulan suci yang penuh keberkahan, bukan bulan sial. Nggak ada konsep hari atau bulan sial dalam Islam, semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Kepercayaan soal bulan sial ini cuma warisan dari budaya Jahiliyah yang udah nggak relevan lagi. Pernikahan di bulan Muharram itu boleh dan sah-sah aja, nggak ada dalil yang melarangnya. Sebagai Muslim, kita harus bertawakal kepada Allah, bukan terpengaruh oleh mitos dan takhayul.
Kesimpulan, Nikah di Bulan Muharram? Gaskeun!
Dari semua dalil yang udah kita bahas, bisa disimpulkan:
✅ Muharram itu bulan suci penuh keberkahan, bukan bulan sial.
✅ Nggak ada hari atau bulan yang bawa sial dalam Islam.
✅ Anggapan nikah di bulan Muharram bawa sial itu cuma mitos, bukan ajaran Islam.
✅ Pernikahan di bulan Muharram itu halal dan sah-sah aja!
✅ Sebagai Muslim, kita harus bertawakal kepada Allah, bukan percaya sama mitos-mitos nggak jelas.
Kalau masih ada yang ragu buat nikah di bulan Muharram, coba tanyakan ke diri sendiri, lebih percaya sama Allah atau sama mitos? Jangan sampai kepercayaan lama bikin kita ragu untuk melakukan ibadah yang mulia ini. Jadi, kalau kamu udah siap nikah dan kepikiran buat menikah di bulan Muharram, gaskeun!
Wallahul muwaffiq.
Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.
Artikel: Remajaislam.com