Pernah gak sih kamu mikir, kalau mencela makanan atau ngomongin makanan yang gak enak, itu bisa jadi termasuk ghibah? Kalau kita ingat-ingat lagi apa sih sebenarnya ghibah, kayaknya ngejelekin makanan bisa masuk dalam kategori ini loh.
Dari Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wasallam bilang,
أَتَدْرُونَ مَا اَلْغِيبَةُ؟
قَالُوا: اَللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ.
قِيلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ؟
قَالَ: إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اِغْتَبْتَهُ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فَقَدْ بَهَتَّهُ
“Ghibah itu apa sih, kalian tahu gak?”
Sahabat-sahabat jawab, “Allah dan Rasul-Nya yang tahu.”
Rasulullah bilang, “Ghibah itu adalah ketika kamu ngomongin sesuatu yang gak disukai sama saudaramu.”
Lalu ada yang nanya, “Kalau yang aku omongin itu bener ada pada saudaraku, gimana ya Rasul?”
Rasulullah jawab, “Kalau memang itu ada pada saudaramu, berarti kamu telah menggibahinya. Tapi kalau gak ada, berarti kamu telah menebar kebohongan.”
Jadi, ghibah itu adalah ngomongin sesuatu tentang orang lain yang mereka gak suka. Nah, coba deh bayangin, siapa sih yang suka masakannya dicela? Gak ada kan? Jadi, kalau kamu ngejelekin makanan, bisa jadi itu termasuk ghibah juga loh.
Ada satu teladan dari Nabi yang keren banget, beliau gak pernah tuh mencela makanan. Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- bilang:
ما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم عاب طعاما قط، كان إن اشتهاه أكله وإن لم يشتهه سكت
“Gue kagak pernah lihat Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- ngejelekin makanan. Kalau beliau suka, dimakan, kalau enggak, ya udah beliau diem aja.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ibnu Hibban)
Para ulama bilang, mencela orang, keluarganya, atau bahkan anjingnya itu termasuk ghibah yang dilarang. Dalam syair Manzhumah Maharim Al-Lisan karya Muhammad Maulud -rahimahullah-, ada kata-kata yang bilang:
يحرم في حضوره وغيبه
في نفسه أو أهله أو كلبه
“Dilarang mencela orang lain, baik saat mereka ada atau nggak, termasuk mencela dirinya, keluarganya, atau anjingnya.”
Nah, kalau mencela anjing aja bisa dianggap ghibah, gimana dengan mencela makanan yang sebenarnya itu adalah hasil karya atau penghasilan dari sang pemasak? Bisa-bisa itu malah bikin pelanggan jadi kapok, kan?
Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.
Artikel: Remajaislam.com