Pernah nggak sih ngerasa tenang banget setelah jujur, meskipun awalnya takut atau ragu? Yup, itu karena kejujuran itu seperti jalan tol menuju kebaikan. Gak ada drama, gak ada beban. Nah, makanya penting banget buat kita semua mulai membiasakan diri buat jujur dalam segala hal.
Kejujuran Itu Basic Skill Hidup
Kejujuran atau ṣidq itu ibaratnya basic skill hidup. Kalau didalemin jujur itu bakal ngebuka banyak karakter baik lho. Ini dalilnya hadis di bawah ini ya…
Hadis Powerful Tentang Kejujuran
Dari Abdullah bin Mas’ud -radhiyallahu’anhu-, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ ( أي يبالغ فيه ويجتهد ) حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا.
“Hendaklah kalian selalu berkata jujur, karena kejujuran akan menuntun kepada kebaikan (al-birr), dan kebaikan akan menuntun ke surga. Seseorang yang terus berusaha berkata jujur hingga ia terbiasa dengannya, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur (ṣiddīq). Dan jauhilah dusta, karena dusta menuntun kepada keburukan (al-fujūr), dan keburukan akan menuntun ke neraka. Seseorang yang terus berdusta dan berusaha mencari-cari kebohongan, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (każżāb).” (HR. Muslim, no. 4721)
Jadi, kalau kita terus latihan jujur, lama-lama bakal jadi kebiasaan dan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Sebaliknya, kalau kebiasaan bohong, bisa jadi malah dicap sebagai pembohong di sisi Allah. Serem banget kan?
Nah hadis ini jadi dalil kalo jujur itu akan membuka berbagai karakter baik dan berkahnya banyak banget, kebaikan-kebaikan akan berdatangan kalo orang itu mau jujur. Meskipun pada keadaan tertentu secara kaca mata duniawi jujur itu merugikan, karena dianggap orang terlalu polos, tapi ingat, kalo kamu jujurnya karena Allah, pasti deh setelah itu akan datang banyak keberkahan, duniamu yang hilang karena jujur pasti Allah ganti dengan yang lebih baik, lebih indah, lebih berkah. Buat apa punya banyak duit kalo tak berkah. Malah ngundang bala’ dan musibah.
Terus supaya jujur makin sempurna, perlu kita pahami dan jalani kalo jujur itu ada beberapa level:
- Jujur dalam niat dan kehendak → Artinya, ketika kita ngelakuin sesuatu, ya harus dari hati. Misalnya, kalau ibadah, beneran karena Allah, bukan buat dapet pujian orang.
- Jujur dalam tekad dan kesungguhan → Kalau udah janji atau punya komitmen, usahakan ditepati. Jangan PHP-in orang, apalagi diri sendiri!
- Jujur dalam perbuatan → Batin dan tindakan harus sejalan. Kalau percaya sesuatu itu baik, ya harus diusahain buat dijalanin.
Manfaat Kejujuran dalam Hidup Sehari-hari
Menurut Al-Harith Al-Muhasibi -rahimahullah-, kejujuran itu punya efek domino ke berbagai sifat baik lainnya. Dari kejujuran, kita bisa dapet:
واعلم – رحمك الله – أن الصدق والإخلاص : أصل كل حال ، فمن الصدق يتشعب الصبر ، والقناعة ، والزهد ، والرضا ، والأنس ، وعن الإخلاص يتشعب اليقين ، والخوف ، والمحبة ، والإجلال والحياء ، والتعظيم ، فالصدق في ثلاثة أشياء لا تتم إلا به : صدق القلب بالإيمان تحقيقـًا ، وصدق النية في الأعمال ، وصدق اللفظ في الكلام
“Ketahuilah—semoga Allah merahmatimu—bahwa kejujuran dan keikhlasan adalah dasar dari segala keadaan. Dari kejujuran akan lahir sifat: sabar, qana’ah (merasa cukup), zuhud, ridha, dan ketenangan. Sedangkan dari keikhlasan akan lahir keyakinan, rasa takut kepada Allah, cinta kepada-Nya, rasa hormat, malu, dan pengagungan. Kejujuran itu terbagi menjadi tiga bagian yang tidak sempurna kecuali dengannya:
1. Kejujuran hati dalam keimanan secara hakiki.
2. Kejujuran niat dalam setiap amal.
3. Kejujuran ucapan dalam setiap perkataan.”
Jadi kata Al-Harits, dari jujur akan lahir sifat:
- Sabar → Karena kita nggak perlu pusing nutupin kebohongan.
- Qana’ah (merasa cukup) → Kita nggak akan sibuk membandingkan hidup kita sama orang lain.
- Zuhud (gak tergila-gila duniawi) → Fokusnya ke hal yang lebih meaningful.
- Ridha → Bisa menerima keadaan dengan hati yang lapang.
- Ketenangan → Gak ada perasaan takut ketahuan atau dihantui kebohongan.
Sementara dari ikhlas, kita bakal dapet:
- Keyakinan → Lebih percaya sama Allah.
- Takut kepada Allah → Lebih aware sama tindakan kita.
- Cinta kepada Allah → Karena hidup kita lebih lurus dan berkah.
- Rasa hormat dan malu → Gak asal-asalan dalam berkata dan bertindak.
- Pengagungan kepada Allah → Jadi lebih paham mana yang baik dan buruk.
Jadi, mulai sekarang, yuk latih diri buat selalu jujur. Gak cuma di omongan, tapi juga di hati, niat, dan perbuatan. Karena di balik kejujuran, ada kedamaian, keberkahan, dan jalan menuju kesuksesan.
Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.
Artikel: Remajaislam.com