Bismillah…
Kadang nih, lagi laper atau haus banget, kita langsung hajar makanan atau minuman tanpa baca Bismillah. Baru tengah jalan sadar: “Eh… belum baca doa nih.”
Terus gimana?
Jawabannya: Nabi ﷺ udah ngajarin solusinya.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى، فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Kalau kalian makan, sebut nama Allah. Kalau lupa di awal, pas ingat di tengah, bilang: Bismillahi awwalahu wa akhirahu (artinya: dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhir).”
(HR. Abu Dawud 3767, at-Tirmidzi 1858, Ibnu Majah 3264 – sahih menurut Al-Albani)
Ada juga hadis dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
من نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اللَّهَ فِي أَوَّلِ طَعَامِهِ، فَلْيَقُلْ حِينَ يَذْكُرُ: بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وآخره، فإنه يستقبل طعاماً جَدِيدًا، وَيَمْنَعُ الْخَبِيثَ مَا كَانَ يُصِيبُ مِنْهُ
“Kalau lupa baca doa di awal makan, lalu ingat di tengah, ucapkan: Bismillah fii awwalihi wa akhirihi. Itu bikin makanan yang sisa jadi ‘baru’ lagi dan setan nggak bisa ikut nimbrung.”
(HR. Ibnu Hibban 5213 – sahih menurut Al-Albani)
Catatan penting:
Ini berlaku buat makan dan minum.
Imam al-Munawi rahimahullah berkata:
مثل الأكل: الشرب
“Sama seperti makan, minum juga demikian hukumnya.” (Faidhul Qadir, 1/296)
Ulama bilang, di Qur’an pun kata “makanan” bisa juga maksudnya minuman. Jadi minum teh, kopi, boba, sama aja aturannya.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah juga menjelaskan bahwa:
الطعام ما يطعمه الإنسان أي ما يتذوق طعمه، ويكون شرابا، ويكون أكلا، والدليل على أن الشراب يسمى طُعْما أو طعاما قوله تبارك وتعالى
“Istilah “thaa‘am” (makanan) dalam bahasa Arab mencakup makanan dan minuman, sebagaimana dalam firman Allah:
فَمَن شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلاَّ مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ
“Barangsiapa minum darinya maka ia bukan golonganku, dan barangsiapa tidak meminumnya maka ia termasuk golonganku, kecuali orang yang menciduk dengan tangannya.” (QS. Al-Baqarah: 249)
Aktivitas lain, kayak belajar, masak, atau pakai baju, kalau lupa baca Bismillah di awal terus ingat di tengah, cukup bilang Bismillah aja tanpa tambahan “awwalahu wa akhirahu”.
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:
إذا نسيت التسمية في أول الوضوء ، ثم ذكرتها في أثنائه فإنك تسمي، وليس عليك أن تعيد أولاً؛ لأنك معذور بالنسيان
“Jika seseorang lupa membaca basmalah di awal wudhu, lalu mengingatnya di tengah wudhu, maka ia membacanya dan tidak perlu mengulang dari awal, karena ia dimaafkan sebab lupa.” (Fatwa Ibnu Baz no. 2205)
Begitu pula fatwa Lajnah Daimah:
التسمية عند الوضوء مشروعة، فإذا نسيها في أوله ، وذكرها في أثنائه : فإنه يسمي ويستمر في وضوئه، وإذا لم يذكرها إلا بعد انتهائه فوضوؤه صحيح ولا إعادة عليه
“Membaca basmalah ketika wudhu adalah sunnah. Jika lupa di awal, lalu teringat di tengah, maka bacalah dan lanjutkan wudhu. Jika baru ingat setelah selesai wudhu, maka wudhunya tetap sah dan tidak perlu mengulang.”
(Fatawa Lajnah Daimah, 4/73)
Kesimpulan:
-
Mau makan/minum → baca Bismillah di awal.
-
Kalau lupa, pas ingat → ucapkan Bismillahi awwalahu wa akhirahu.
-
Selain makan/minum, kalau lupa → cukup ucap Bismillah saat ingat.
Wallahua’lam bis showab
Oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.
Artikel: Remajaislam.com