Wednesday, October 1, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasehat

Hidup Merdeka, Hati Bahagia, Lepas dari Lingkaran Setan

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
18/08/2025
in Nasehat
0
13
SHARES
71
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Merdeka Sepanjang Waktu

Bismillah …

Delapan puluh tahun yang lalu, bangsa ini bersatu padu mengusir penjajah. Mereka yang berjuang kala itu tak hanya berbekal senjata seadanya, tetapi juga keberanian, keyakinan, dan doa yang tak pernah putus. Mereka mempertaruhkan segalanya agar anak cucunya bisa menghirup udara kebebasan. Dan benar, kita pun hari ini bisa berdiri tegak, mengibarkan bendera dan dengan hati bergetar menyebut satu kata yang penuh makna: merdeka.

Cek Artikel Lainnya

Godaan Iblis, Cara Melawan Bisikan Setan dengan Istighfar dan Iman

7 Kunci Meraih Keberkahan Hidup Menurut Qur’an dan Sunnah

Makna dan Urgensi Al-Qalb al-Salīm (Hati yang Selamat) dalam Islam

Namun, adakah kita menyadari bahwa merdekanya sebuah bangsa berawal dari kemerdekaan dari melawan penjajah dalam diri?! Berupa nafsu yang jahat dan godaan setan yang terlaknat, yang memunculkan sikap pengecut, cinta dunia takut mati (wahn), berpecah belah?

Justru yang paling prinsip adalah merdeka dari penjajahan dalam diri penjajahan hawa nafsu, jebakan lingkaran setan, dan belenggu dosa yang mengekang jiwa, sebelum merdeka dari penjajah asing. Kemerdekaan bangsa ini adalah buah dari karunia Allah melalui para pahlawan yang tegar melawan nafsu dan setan di dalam dirinya, sehingga dengan semangat juang tanpa takut mati dengan pertolongan Allah mereka berhasil mengusir para penjajah. Wala nuzakki ‘alallah ahada.

Kita sering merasa bebas, padahal masih diperbudak oleh keinginan yang tak pernah puas. Kita merasa merdeka, padahal hati sedang dipasung oleh syahwat yang menuntut tanpa henti. Ada yang terikat utang karena gaya hidup. Ada yang terjerat kecanduan hiburan tanpa ujung. Ada pula yang dikuasai amarah, iri, dan dengki yang membakar hati. Semua itu membuat hidup terasa sesak, menekan, dan merenggut kebahagiaan hakiki.

Saudaraku, mari kita renungkan ayat ini,

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنْصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dari perbuatan setan. Maka jauhilah itu agar kalian beruntung.” (QS. Al-Maidah: 90)

Ayat ini menegaskan bahwa keberuntungan sejati tak akan pernah diraih kecuali dengan menundukkan nafsu untuk meninggalkan semua yang diharamkan Allah. Itulah mengapa setelah Allah menerangkan bahwa Khamr dan judi sebagai perbuatan setan, di akhir ayatnya Allah menyatakan alasannya, “Supaya kalian beruntung”. Artinya, dosa-dosa itu meskipun tampak menyenangkan syahwat, sejatinya jalan yang pasti membawa kepada kehinaan dan kesempitan hidup. Tinggalkanlah supaya hidupmu lapang dan bahagia.

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di -rahimahullah- menerangkan,

فإن الفلاح لا يتم إلا بترك ما حرم الله، خصوصا هذه الفواحش المذكورة، وهي الخمر وهي: كل ما خامر العقل أي: غطاه بسكره، والميسر، وهو: جميع المغالبات التي فيها عوض من الجانبين، كالمراهنة ونحوه

“Keberuntungan sejati tidak akan tercapai kecuali dengan meninggalkan segala yang diharamkan Allah, khususnya perbuatan-perbuatan keji yang telah disebutkan. Di antaranya adalah khamr, yakni segala sesuatu yang memabukkan dan menutupi akal dengan efek mabuknya; dan maysir, yaitu segala bentuk permainan atau pertaruhan yang melibatkan hadiah atau imbalan dari kedua belah pihak, seperti taruhan dan sejenisnya.”

Allah kemudian menyingkap rahasia besarnya:

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ العَدَاوَةَ وَالبَغْضَاءَ فِي الخَمْرِ وَالمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَعَنِ الصَّلاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنتَهُونَ

“Sesungguhnya setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian melalui minuman keras dan judi, serta menghalangi kalian dari mengingat Allah dan salat. Maka tidakkah kalian mau berhenti?” (QS. Al-Maidah: 91)

Lihatlah, betapa jelas ayat ini menggambarkan hakikatnya. Dosa-dosa yang terlihat menyenangkan itu sejatinya adalah jebakan. Setan menjanjikan kesenangan, tetapi menghadiahkan permusuhan. Ia membisikkan kebebasan, padahal menjerat kita semakin dalam dalam perbudakan.

Jiwa sebagai Musuh

Ibnul Qayyim rahimahullah menggambarkan keadaan jiwa kita dengan sangat tajam:

النفس كالعدوِّ إن عرفت صولة الجدِّ منك استأسرت لك، وإن أنست عنك المهانة أسرتك، امنعها ملذوذ مُباحاتها ليقع الصلح على ترك الحرام، فإذا ضجَّت لطلبِ المباح: ﴿ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً ﴾ [محمد: 4]

“Jiwa itu laksana musuh; jika ia mengetahui kesungguhanmu yang tegas, ia akan tunduk padamu. Namun jika ia mencium adanya kelemahan dan kehinaan darimu, ia akan memperbudakmu. Maka tahanlah ia dari kenikmatan-kenikmatan yang mubah (yang dibolehkan), agar tercipta perdamaian dalam bentuk meninggalkan yang haram. Namun jika ia mengeluh dan menuntut hal-hal yang mubah, maka,

فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً

“Setelah itu (bebaskanlah dia) secara cuma-cuma atau dengan tebusan.” (QS. Muhammad: 4).”

Kalimat ini menusuk hati. Jiwa kita memang tak ubahnya musuh yang cerdik. Jika kita tegas, ia akan tunduk. Tapi jika kita lemah, ia akan menguasai. Melatih diri untuk menahan bahkan hal-hal yang mubah sesekali adalah cara agar jiwa kita terdidik. Dengan begitu, kita lebih mudah meninggalkan yang haram.

Jihad yang Terbesar

Rasulullah ﷺ bersabda:

 المجاهد من جاهد نفسه في طاعة الله

“Seorang mujahid adalah orang yang berjihad melawan dirinya sendiri dalam ketaatan kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi; ia berkata: hasan sahih. Disahihkan juga oleh Ibn Hibban).

Inilah jihad terbesar melawan diri sendiri agar tunduk pada ketaatan. Karena musuh terdekat kita bukanlah orang lain, melainkan jiwa yang selalu mengajak pada keburukan.

Merdeka sejati adalah ketika kita mampu menundukkan jiwa yang liar, bukan membiarkannya menjadi tuan atas kita. Merdeka adalah saat hati kita lepas dari genggaman hawa nafsu. Merdeka adalah ketika kita bisa berkata cukup meski dunia menggoda dengan gemerlapnya. Merdeka adalah ketika kita memilih ketaatan, meski syahwat terus membisikkan rayuan.

Penutup

Inilah kemerdekaan yang tak lekang oleh waktu. Kemerdekaan yang tak bergantung pada situasi politik, ekonomi, atau keadaan bangsa. Bahkan meski dunia penuh tekanan, hati seorang mukmin tetap lapang karena ia tahu bahwa kebahagiaan bukanlah pada menuruti nafsu, melainkan pada tunduknya diri kepada Allah.

Karena merdeka yang hakiki bukan sekadar 80 tahun yang lalu, tetapi sepanjang hidup kita. Dan hanya mereka yang merdeka dari belenggu dosa, nafsu dan lingkaran setan yang akan benar-benar merasakan nikmatnya menjadi manusia yang bahagia dan beruntung.

 


 

Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.

Artikel: Remajaislam.com 

Tags: Fi sabilillahjihadkemerdekaanmeraih kemenanganmerdeka
Artikel Sebelumnya

Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya

Artikel Selanjutnya

Jihad Terbesar, Melawan Diri Sendiri

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

hukum musik_remajaislam.com
Nasehat

Godaan Iblis, Cara Melawan Bisikan Setan dengan Istighfar dan Iman

oleh Ahmad Anshori
27/09/2025
timeclocks_remajaislam.com
Nasehat

7 Kunci Meraih Keberkahan Hidup Menurut Qur’an dan Sunnah

oleh Ahmad Anshori
25/09/2025
ciri bahagia_remajaislam
Menata Hati

Makna dan Urgensi Al-Qalb al-Salīm (Hati yang Selamat) dalam Islam

oleh Ahmad Anshori
14/09/2025
Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya_remajaislam.com
Nasehat

Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya

oleh Ahmad Anshori
14/08/2025
Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com
Nasehat

Penjaga Ilmu, Penjaga Umat

oleh Ahmad Anshori
14/08/2025
Artikel Selanjutnya
Islam Mengalahkan Yahudi_remajaislam.com

Jihad Terbesar, Melawan Diri Sendiri

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 5   +   1   =  

  • 914.8k Followers
    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Artikel Terbaru

Obat Sedih. Remajaislam.com

Mengelola Kesedihan dengan Laa Taḥzan

30/09/2025
Ujub_remajaislam

Hidup Bahagia dengan Syukur Saat Nikmat, Sabar Saat Sempit

29/09/2025
Tips masuk perguruan tinggi negeri

Kesuksesan Hakiki dalam Islam, Menata Ulang Standar “Berhasil”

28/09/2025

Renungan Islami Tentang Waktu, Umur, dan Amal

27/09/2025

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Obat Sedih. Remajaislam.com
Jalanku

Mengelola Kesedihan dengan Laa Taḥzan

30/09/2025
Ujub_remajaislam
Mutiara Islam

Hidup Bahagia dengan Syukur Saat Nikmat, Sabar Saat Sempit

29/09/2025
Tips masuk perguruan tinggi negeri
Kajian Remaja

Kesuksesan Hakiki dalam Islam, Menata Ulang Standar “Berhasil”

28/09/2025
Mutiara Islam

Renungan Islami Tentang Waktu, Umur, dan Amal

27/09/2025
hukum musik_remajaislam.com
Nasehat

Godaan Iblis, Cara Melawan Bisikan Setan dengan Istighfar dan Iman

27/09/2025
Meredam marah_remajaislam
Kajian Remaja

Nasehat untuk Anak Muda: Jangan Layani Kebodohan dengan Kebodohan

26/09/2025

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara shalat cinta fikih nikah fikih puasa haji i'tikaf ilmu istighfar kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi najis nikah pacaran pembatal puasa pemuda pernikahan persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated Shalat sombong tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

Artikel Terbaru

Obat Sedih. Remajaislam.com

Mengelola Kesedihan dengan Laa Taḥzan

30/09/2025
Ujub_remajaislam

Hidup Bahagia dengan Syukur Saat Nikmat, Sabar Saat Sempit

29/09/2025
Tips masuk perguruan tinggi negeri

Kesuksesan Hakiki dalam Islam, Menata Ulang Standar “Berhasil”

28/09/2025

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.