Friday, February 3, 2023
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
No Result
View All Result
Home Pra Nikah

Mengatasi Ragu Menikah Karena Khawatir Karam Di Tengah Jalan

Ahmad Anshori by Ahmad Anshori
21/12/2022
in Pra Nikah
0
46
SHARES
254
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Menikah adalah ibadah yang panjang dan istimewa. Bagaimana tak disebut sebagai ibadah yang istimewa, sementara Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam-, menjelaskan bahwa menikah adalah penyempurna setengah agama.

من رزقه الله امرأة صالحة، فقد أعانه على شطر دينه، فليتق الله في الشطر الثاني

Cek Artikel Lainnya

Benarkah Nabi Isa (Yesus) Tidak Menikah?

Para Nabi Menikah, Nasehat Untuk yang Masih Bertahan Menyendiri

Pilih yang Bagus Agamanya, Pasti Engkau Tidak Akan Kecewa

“Siapa yang Allah karuniakan istri yang sholihah, maka adanya istri yang sholihah menolong dia menyempurnakan setengah agamanya. Maka hendaknya ia bertakwa kepada Allah pada setengah sisanya.” (HR. Thabrani dan Al-Hakim, dinilai Hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib no. 1916) 

Apa maksud menikah menyempurnakan setengah agama Islam seseorang?

Para ulama menjelaskan bahwa yang umumnya merusak agama seseorang adalah

  1. Kemaluan 
  2. Perutnya. 

Kemaluan merusak agama melalui pintu perzinahan dengan segala muqoddimahnya. Sedangkan perut merusak agama melalui pintu keserakahan dengan segala intriknya. Bila seorang menikh berarti ia telah membentengi diri dari salah satunya, yaitu perzinahan dengan kemaluan. Itu berarti dengan menikah separuh agama seorang pemuda telah terjaga, dan sisanya, ia tinggal menjaga nafsu serakahnya.

Al Mula ‘Ali Al Qori rahimahullah dalam Mirqotul Mafatih Syarh Misykatul Mashobih berkata bahwa sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “bertakwalah pada separuh yang lainnya”, maksudnya adalah bertakwalah pada sisa dari perkara agamanya. Di sini dijadikan menikah sebagai separuhnya, ini menunjukkan dorongan yang sangat untuk menikah.

Al Ghozali rahimahullah (sebagaimana dinukil dalam kitab Mirqotul Mafatih) berkata, “Umumnya yang merusak agama seseorang ada dua hal yaitu kemaluan dan perutnya. Menikah berarti telah menjaga diri dari salah satunya. Dengan nikah berarti seseorang membentengi diri dari godaan syaithon, membentengi diri dari syahwat (yang menggejolak) dan lebih menundukkan pandangan.”

Mengingat pernikahan adalah ibadah yang istimewa, tentu setan tak akan senang mendapati seorang mukmin menikah. Ia akan berusaha sekuat tenaga menghalangi seorang dari pernikahan, lalu mengganti hubungan suci itu dengan hubungan yang keji, yaitu perzinahan. Sehingga wajar bila setan seringkali membuat seorang muslim ragu saat ingin memutuskan untuk menikah. Setan menyadari pernikahan akan sangat membantu seorang memperbaiki agamanya. Oleh karenya, setan selalu bersemangat melakukan godaan yang bisa memutus tali pernikahan. Sebagaimana dijelaskan di dalam hadis Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ bersabda,

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (orang yang ia goda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblispun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat engkau”. (HR. Muslim)

Salahsatu model keraguan yang dihembuskan oleh setan kepada yang ingin menikah, adalah khawatir nikahnya bakalan ngga langgeng, khawatir perahu rumah tangganya karam di tengah pelayaran. Akhirnya membuatnya memutuskan menunda nikah. Bahkan banyak lho yang sampai jadi perawan tua atau perjaka tua. 

Padahal nikah aja belum lho kak, kok sudah berpikir sedemikian rupa to?!

Baiklah, keraguan yang sering dialami kaum jomblo ini akan kita coba tawarkan obatnya. Berikut ini ulasannya:

Pertama, sadarilah bahwa pikiran – pikiran negatif seperti itu adalah bentuk perilaku su-uzon (berprasangka buruk) kepada Allah!

Allah menyebut mengkhawatirkan masa depan adalah prasangkanya orang – orang jahiliyyah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an,

 وَطَآئِفَةٞ قَدۡ أَهَمَّتۡهُمۡ أَنفُسُهُمۡ يَظُنُّونَ بِٱللَّهِ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ ظَنَّ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ ٱلۡأَمۡرِ مِن شَيۡءٖۗ قُلۡ إِنَّ ٱلۡأَمۡرَ كُلَّهُۥ لِلَّهِۗ 

Sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka berprasangka tidak baik/su-uzon kepada Allah, seperti sangkaannya kaum jahiliyah. Mereka berkata, “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya segala urusan itu di Tangan Allah.”  (QS. Ali ‘Imran: 154)

Mencemaskan masa depan dengan memikirkan nasib-nasib buruk di masa depan, itu menyebabkan dia bersu-uzon (berprasangka buruk) kepada Allah.

Kenapa kok menyebabkan su-uzon kepada Allah?

Karena prasangka seperti itu sama aja menyangka bahwa Allah akan bersikap tidak baik kepadanya.

Itukan hakikat su-uzon bukan?! 

Kalau kita su-uzon kepada seorang, prasangka apa yang hadir di benak kita?

 “Oh jangan-jangan orang ini pembohong, orang ini penjahat, orang ini akan ini dan akan itu kepada sy”

Nah itulah su-uzon kepada manusia.

Sama tu bentuk su-uzon kepada Allah gambarannya seperti itu “jangan-jangan kalau saya nikah, nanti bakalan cerai nih.”

 Sama aja kayak berprasangka seperti ini, “jangan-jangan Allah tidak memihak ke saya kalau nanti menikah, akhirnya bakalan cerai di tengah jalan.”

Maha suci Allah dari prasangka seperti itu.

Kalau su-uzon kepada manusia itu dosa, kira-kira su-uzon kepada Allah dosa ngga tuh? Ya jelas lebih parah sob dosanya.

Kedua, Tasayabbuh dengan kaum jahiliyah.

Selain bentuk su-udzon kepada Allah, kekhawatiran kepada masa depan; seperti takut karam kalau menikah, juga bentuk tasyabbuh dengan perilaku kaum Jahiliyyah. Sebagaimana Allah telah tegaskan pada ayat 154 surat Ali Imroh,,

 ظَنَّ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ ٱلۡأَمۡرِ مِن شَيۡءٖۗ 

“Mereka berprasangka tidak baik/su-uzon kepada Allah, seperti sangkaannya kaum jahiliyah. Mereka berkata, “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?” 

Ketiga, pertanda lemahnya iman.

Karena siapa yang seperti itu cara berpikirnya, pasti tawakkalnya, imannya kepada takdir Alllah, lemah. Kepercayaannya kepada kesempurnaan ilmu Allah dan kuasa Allah, juga lemah. 

Ibnu Mas’ud -radhiyallahu’anhu- pernah mengatakan,

وإنَّ اللهَ بِقِسْطِهِ وَعَدْلِهِ جَعَلَ الرَّوْحَ والفَرَحَ في الرضا واليقينِ وجعل الهمَّ والحزنَ في السخَطِ

“Sesungguhnya Allah dengan keadilannya, menjadikan lapangnya hidup dan bahagia ada pada ridho dan yakin kepada takdir Allah. Dan Dia menjadikan cemas dan sedih itu ada pada ketidak senangan kepada takdir Allah.” (HR. Tabrani no. 10514 (10/266), Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ (4/121) dan Baihaqi dalam Syu’ab Al Iman (208) – dorar.net)

Keempat, Kekhawatiran seorang pada masa depannya, tentang apa yang terjadi padanya nanti, adalah tipuan dan ulah dari perbuatan setan.

Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat yang bersumber dari sahabat Ibnu Mas’ud -radhiyallahu’anhu-, 

إن للشيطان لمة بابن آدم، وللملك لمة. فأما لمة الشيطان فإيعاد بالشر وتكذيب بالحق. وأما لمة الملك فإيعاد بالخير وتصديق بالحق

“Setan itu bisa mempengaruhi jiwa manusa, sebagaimana juga Malaikat mempengaruhi jiwa manusia. Pengaruhnya setan adalah perintah – perintahnya pada hal – hal yang buruk dan mendustakan kebenaran. Adapun pengaruhnya Malaikat adalah perintah – perintahnya untuk melakukan kebaikan dan membenarkan kebenaran.”

Maksudnya Ibnu Mas’ud -radhiyallahu’anhu- menjelaskan, bahwa setan di saat ada kesempatan menggoda manusia, dia akan mengajaknya kepada hal – hal yang buruk; diantaranya Anda akan dibuat cemas olehnya dengan pikiran – pikiran buruk, nanti kamu akan sakit, kamu akan mati, anak – anakmu akan susah, nanti akan begini dan begitu. yang akhirnya menggiring ke dosa su-uzon kepada Allah. Padahal yang tahu tentang itu semua dan semua masa depan kita, hanya Allah. Setan tidak tahu itu. Puncaknya setan menggiring dia mendustakan kebenaran. Ujung – ujungnya mendustakan takdir, bahkan membuat orang su-udzon kepada Allah. 

Tak ada maksud dari setan yang mengajak Anda berpikiran seperti itu, kecuali untuk merusak hari – hari Anda. Kekhawatiran Anda kepada masa depan tak akan memberi manfaa tpada saat ini. Tak juga akan membuat Anda tenang terhadap asa depan Anda. 

Adapun perintahnya malaikat pada diri manusia, akan menggiringnya membenarkan kebenaran, melakukan kebaikan, sehingga membuatnya optimis menjalani hidup dan menatap masa depan. Lalu ia akan husnuzon kepada Allah ‘azza wa jalla. 

Pribadi seperti inilah yang ada pada diri Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Sebagaimana diceritakan oleh sahabat Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-,

كانَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ يُعجبُهُ الفَألُ الحسَنُ، ويَكْرَهُ الطِّيرةَ

“Nabi shallallahu’alaihi wa sallam itu senang dengan ucapan – ucapan yang optimis dan membenci sikap yang mempercayai kesialan.” (HR. Ibnu Majah, no. 2864. Status hadis shahih)

Setelah mengucapkan ucapan di atas, Ibnu Mas’ud -radhiyallahu’anhu-  melanjutkan,

فمن وجد ذلك، فليعلم أنه من الله فيحمد الله، ومن وجد الأخرى فليتعوذ بالله من الشيطان الرجيم

“Siapa yang mendapati pengaruh baiknya Malaikat pada dirinya, maka sadarilah, itu nikmat dari Allah, bersykurlah alhamdulillah. Namun siapa yang mendapatkan selain itu, maka berlindunglah kepada Allah dari godaan setan; makhuk terkutuk.”

Kemudian Ibnu Mas’ud membacakan ayat,

 ٱلشَّيۡطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلۡفَقۡرَ وَيَأۡمُرُكُم بِٱلۡفَحۡشَآءِۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغۡفِرَةٗ مِّنۡهُ وَفَضۡلٗاۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٞ 

“Setan menakut-nakuti kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian melakukan perbuaan yang keji. Sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya untuk kalian. Allah Mahaluas rizkiNya, Maha Mengetahui semuanya.” (QS. Al-BAqoroh: 268)

Maka sebenarnya setanlah yang membuat orang-orang cemas dan bersedih. Dialah yang menakut – nakuti Anda dengan dengan kemiskinan, membuat Anda pesimis memandang masa depan,malas melakukan hal–hal yang baik dan ragu melangkah untuk menikah karena khawatir nanti bakalan gagal menjalani rumah tangga. 

Sekian…

 

 

_______________

References:

  • Tuasikal, Muhammad Abduh (2011). Sempurnakan Separuh Agama. Diakses pada 20 Desember 2022, dari https://remajaislam.com/169-sempurnakan-separuh-agama.html.
  • Anshori, Ahmad (2022). Masa Depan yang Masih Teka-Teki. Diakses pada 20 Desember 2022, dari https://remajaislam.com/2026-masa-depan-yang-masih-teka-teki.html

 

 

@Kampoeng Santri, 327 Jumadal Ula 1444 H


Penulis : Ahmad Anshori

Artikel : RemajaIslam.com

 

Tags: mampu menikahmengatasi keraguannikah mudaragu menikahtakut menikahtakut nikah
Previous Post

Pesan Indah Di Balik Doa Istighfar Saat Keluar Kamar Mandi

Next Post

Para Nabi Menikah, Nasehat Untuk yang Masih Bertahan Menyendiri

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Related Posts

Benarkah Nabi Isa (Yesus) Tidak Menikah? RemajaIslam.com
Kisah Teladan

Benarkah Nabi Isa (Yesus) Tidak Menikah?

by Ahmad Anshori
27/12/2022
Para Nabi Menikah, Nasehat Untuk yang Masih Bertahan Menyendiri
Cinta

Para Nabi Menikah, Nasehat Untuk yang Masih Bertahan Menyendiri

by Ahmad Anshori
27/12/2022
Target memilih jodoh adalah memilih yang bagus agama.
Pra Nikah

Pilih yang Bagus Agamanya, Pasti Engkau Tidak Akan Kecewa

by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
03/08/2021
Taryono hanya nikah sederhana, habis 12 juta rupiah. Itu pun nikahnya ditanggung warga satu kampung.
Pra Nikah

Taryono Nikah Dibiayai Warga Satu Kampung, Total Biaya 12 Juta Rupiah

by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
23/07/2021
Ini enam alasan sebagian kita takut untuk menikah.
Pra Nikah

6 Alasan yang Membuat Seseorang Takut Menikah

by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
23/07/2021
Next Post
Para Nabi Menikah, Nasehat Untuk yang Masih Bertahan Menyendiri

Para Nabi Menikah, Nasehat Untuk yang Masih Bertahan Menyendiri

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • 228k Subscribers
  • 914.8k Followers
  • Di antara banyaknya shalat sunnah Rawatib yang punya banyak keutamaan yakni shalat sunnah qabliyah dan bakdiyah Zuhur sebanyak empat rakaat, barang siapa yang mengerjakannya akan dijanjikan bebas dari neraka. Namun, keutamaan shalat yang disebutkan dalam hadis harus dibarengkan dengan menunaikan yang wajib dan menjauhi yang haram, barulah jadi sebab selamat dari neraka.

Pun disarankan dikerjakan di rumah sebelum berangkat dan setelah datang dari masjid. Hal ini sebagaimana contoh dari Nabi berikut:
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat qabliyah Zuhur empat rakaat di rumahnya. Kemudian beliau keluar, lalu shalat mengimami orang-orang, lalu masuk ke rumahku, kemudian melakukan shalat dua rakaat. Beliau pun melakukan shalat Magrib mengimami orang-orang, kemudian memasuki rumahku, lalu melakukan shalat dua rakaat. Dan beliau mengerjakan shalat Isya mengimami orang-orang dan masuk ke rumahku, kemudian melakukan shalat dua rakaat. (HR. Muslim, no. 730).

Shalat rawatib Zuhur dapat dikerjakan dengan 3 cara berikut:
1. Shalat 4 rakaat sebelum dan 4 rakaat sesudahnya.
2. Shalat 4 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudahnya.
3. Shalat 2 rakaat sebelum dan 2 rakaat sesudahnya.
Semua cara ini bisa dikerjakan. Di antara dalil yang menunjukkan rincian di atas adalah:
Mengerjakan shalat sunnah Zuhur yang empat rakaat adalah dengan dua rakaat kemudian salam dan dua rakaat kemudian salam. Hal ini berdasarkan hadis,

صَلاَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى

“Shalat sunnah pada malam dan siang hari adalah dengan dua rakaat salam dan dua rakaat salam.” (HR. An-Nasai, no. 1666; Ibnu Majah, no. 1322. Syaikh Al-Albani menyatakan hadis ini sahih).

Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Ada 2 sifat manusia yang apabila sifat ini ada pada diri seorang muslim, ia akan mudah mendapatkan cinta Allah, 2 sifat itu adalah tidak cepat marah dan tidak tergesa-gesa.

Sifat yang pertama, tidak mudah marah, karena sebagaimana yang kita tahu bahwa sifat ini punya dampak yang sangat buruk. Ketika orang telah terjerat emosi kemarahannya, maka banyak kerusakan yang mungkin saja ia perbuat. Sebut saja, dari yang ringan: gelas pecah, menyakiti orang, melukai, putusnya tali silaturahmi, bentrok antar kampung, keluarnya vonis talak (bagi yang sudah nikah), atau hingga yang berat, menghabisi nyawa manusia.

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadis ini shahih lighairihi).

Sifat yang kedua, tidak tergesa-gesa. Waspadalah dengan sifat suka tergesa-gesa, karena sifat ini sebenarnya berasal dari waswas setan. Dari Anas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syekh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadis ini hasan).

Definisi lain dari tergesa-gesa adalah melakukan sesuatu tanpa berpikir dan tanpa memperhatikan dengan saksama terlebih dahulu. Bersegera dalam kebaikan yang dipuji adalah jika melakukannya pada waktu yang tepat dan didahului dengan ilmu, kehatian-hatian, serta memperhatikan dengan saksama.  Oleh karena itu, di sisi lain, kita juga dianjurkan punya sikap tenang dan hati-hati.

Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Manusia, sebagai makhluk sosial, tentu tidak akan bisa lepas dari ketergantungan pada orang lain. Kebutuhan orang kaya tidak akan terpenuhi dengan baik tanpa adanya bantuan dari orang miskin. Pemerintah pun tidak akan bisa mewujudkan berbagai program dengan sempurna apabila tidak mendapat dukungan dari rakyat jelata.

Oleh karena itu, jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, antara pemerintah dan rakyatnya, sudah semestinya dikubur. Dengan ini akan terwujud kehidupan yang dinamis, yang setiap orang mengetahui peranannya, demi kemaslahatan bersama.

Jika kita mau melihat masyarakat yang dipimpin oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yaitu para sahabat, kita akan mendapati mereka berasal dari negeri dan status sosial yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari Persia, Romawi, Habasyah, dan Arab. Ada yang memiliki latar belakang keluarga terpandang, seperti dari kabilah Quraisy. Ada pula yang berasal dari kalangan budak. Ada yang kaya-raya seperti Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, ada pula yang miskin seperti Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Keanekaragaman tidaklah menjadi soal manakala prinsip dalam beragama itu sama. Mereka berbaur satu sama lain untuk memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bisakah kita yang hidup di zaman ini mencontoh mereka?!

Ingatlah bahwa kehadiran orang miskin di sekitar kita, justru membawa berkah. Dalam hadis disebutkan bahwa Sa’ad menyangka bahwa ia memiliki kelebihan dari sahabat lainnya karena melimpahnya dunia pada dirinya, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ

“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).

Semoga nasihat ini bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Menurut riwayat At-Tirmidzi ada hadis yang semisal dengan hadis yang kami cantumkan dalam gambar di atas dengan tambahan, “Empat rakaat qabliyah Zuhur, dua rakaat bakdiyah Zuhur, dua rakaat bakdiyah Magrib, dua rakaat bakdiyah Isya, dan dua rakaat qabliyah Subuh.” (HR. Tirmidzi, no. 415 dan An-Nasai, 3:262).

Hadis-hadis di atas menunjukkan besarnya pahala bagi orang yang mengerjakan shalat sehari semalam sebanyak 12 rakaat. Amalan ini menjadi sebab masuk surga dan selamat dari neraka, tentu dengan mengerjakan yang wajib dan meninggalkan yang haram pula.

Dua belas rakaat yang dimaksud adalah:
• empat rakaat qabliyah Zuhur,
• dua rakaat bakdiyah Zuhur,
• dua rakaat bakdiyah Magrib,
• dua rakaat bakdiyah Isya, dan
• dua rakaat qabliyah Subuh.

Jika 12 rakaat rawatib digabung dengan 11 rakaat shalat malam dan 17 rakaat shalat fardu, maka dalam sehari dikerjakan 40 rakaat. Siapa yang menjaganya, maka dia memiliki kebaikan dan keutamaan yang banyak, ini tentu dianugerahkan pada yang cepat memenuhi panggilan dan membuka pintu ketika diketuk rutin setiap sehari semalam 40 kali.

Semoga bisa menjadi pelecut semangat untuk istiqamah mengerjakannya. Aamiin.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Coba praktikkan dzikir ini pada petang hari, pasti kita akan mendapatkan perlindungan dari bahaya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Ada seorang lelaki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, semalam aku menemukan seekor kalajengking yang menyengatku.” Beliau bersabda, “Seandainya engkau mengucapkan ini saat sore hari, ‘AUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHOLAQ’, pasti kalajengking itu tidak akan membahayakanmu.” (HR. Muslim, no. 2709).

Faedah Hadis:
1. Mengenai pengertian kalimat yang sempurna, ada yang memaknakan dengan kalimat yang tidak ada kekurangan dan aib. Ada juga yang menyatakan kalimat yang bermanfaat dan penyembuh. Ada yang memaknakan dengan Alquran. (Syarh Shahih Muslim, 17:29).
2. Hendaknya setiap hamba bergantung penuh kepada Allah untuk selamat dari setiap kejelekan, hasad, dan hal-hal yang melampaui batas.
3. Boleh meminta perlindungan dengan kalamullah yang sempurna. Ini berarti kalamullah (firman Allah) itu sifat, bukanlah makhluk, karena kita tidak boleh meminta perlindungan pada makhluk.
4. Kalimat ini akan melindungi hamba dari kejelekan makhluk, dari setiap yang mengganggu, hawa, dan syahwat.

Jangan lupa baca di tiap petang hari ya. Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Tak satu pun manusia yang tidak suka terhadap harta. Tiada seorang pun bani Adam yang tidak senang jika rezekinya melimpah. Tiada seorang insan pun yang tidak gembira bila kekayaannya semakin berkembang. Allah Yang Maha Mengetahui telah menguraikan jati diri makhluk yang bernama manusia.

Ya.. Cinta harta dan dunia adalah sifat dasar manusia, dan yang menjadi pembeda adalah keimanan dan ketakwaan yang tersimpan dalam dada; Seberapa jauh bisa mengendalikan diri dalam mencarinya; Seberapa kuat bisa memimpin diri dalam memperolehnya.

Ironis, banyak manusia mengadu nasib demi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan cara semaunya, tanpa peduli apakah cara itu mengundang murka Allah Azza wa Jalla atau tidak?! Bahkan tanpa berpikir apakah itu akan memancing siksa-Nya. Betapa banyak kaum Muslimin meminta harta kepada penunggu pohon yang dianggap bertuah. Pun, tak sedikit manusia yang mengaku Muslim mengumpulkan kekayaan dengan memuja dan berdoa kepada benda-benda pusaka yang dianggap keramat.

Padahal, Islam yang sempurna ini telah memberikan solusi dan kunci agar rezeki seseorang lancar lagi berkah, yakni dengan memperbanyak istigfar.

Ketika menjelaskan surat Nuh yang kami kutip dalam video @rumayshocom kali ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan menaati-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan banyak rezeki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu, dilapangkannya harta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 388).

Semoga bahasan ini menjadikan kita semangat untuk memperbanyak istigfar.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Kalau kita melihat beberapa dzikir, pasti punya keutamaan yang besar. Ada dzikir yang manfaatnya bisa melindungi kita dari berbagai gangguan, penyakit, dan mendapatkan berbagai manfaat ukhrawi/duniawi. Namun, kenapa kita yang biasa merutinkan dzikir-dzikir tersebut kadang tidak berpengaruh pada diri kita? Apa ada yang salah dari dzikir kita tersebut?

Nah, pertanyaan senada pernah diajukan kepada Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin Marzuq Ath Thorifi hafizhahullah, beliau menjawab:

“Dzikir punya keutamaan (fadhilah) beragam. Bahkan sampai-sampai Al Hafizh Ibnul Qayyim menyebutkan sampai 64 keutamaan berdzikir dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib.

Namun, faedah atau keutamaan dzikir tersebut ada yang mendapatkannya, ada pula yang tidak mendapatkannya. Ini semua tergantung bagaimanakah cara ia membaca dzikir tersebut dan tergantung pada penghadiran hatinya. (Seperti misalnya) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam—yang menjelaskan—tentang bacaan sayyidul istighfar menyatakan, “Siapa yang membacanya dalam keadaan meyakininya … (HR. Bukhari no. 6306).

Berarti yang membaca tidak dengan penuh keyakinan, hanya di lisan saja, atau tak memahami maknanya, maka ia tidak mungkin mendapatkan seluruh faedah dari dzikir yang telah disebutkan. Karenanya, siapa yang berdzikir dengan cara yang benar dan ia berdzikir secara lahir dan batin, maka ia pasti akan mendapatkan apa yang dijanjikan.” (Adzkarush Shobaah wal Masaa’ Riwayatan wa Dirayatan, hlm. 108).

Nah, setelah mengetahui hal ini, semoga kita bisa lebih khusyuk lagi ketika berdzikir agar manfaat dzikir bisa berpengaruh langsung pada diri kita.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Saat di pagi dan petang hari, sempatkan untuk membaca dzikir:

"Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyyaa". (Dibaca 3x)

Faedah dari membaca dzikir ini adalah akan mendapatkan rida Allah.

Jangan lupa diamalkan, di-istiqamahkan, dan disebarkan.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Sebagian orang menganggap bahwa tawakal adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha sama sekali. Contohnya dapat kita lihat pada sebagian pelajar yang keesokan harinya akan melaksanakan ujian. Pada malam harinya, sebagian dari mereka tidak sibuk untuk menyiapkan diri guna menghadapi ujian besok, tetapi malah sibuk dengan main game atau hal yang tidak bermanfaat lainnya. Lalu mereka mengatakan, ”Saya pasrah saja, paling besok ada keajaiban.”

Apakah semacam ini benar-benar disebut tawakal?!

Semoga pembahasan kali ini dapat menjelaskan pada followers @rumayshocom sekalian mengenai tawakal yang sebenarnya dan apa saja faedah dari tawakal tersebut.

Perlu diketahui bahwa tawakal bukanlah hanya sikap bersandarnya hati kepada Allah semata, tetapi juga disertai dengan melakukan usaha.

Ibnu Rojab mengatakan bahwa menjalankan tawakal tidaklah berarti seseorang harus meninggalkan sebab atau sunnatullah yang telah ditetapkan dan ditakdirkan, karena Allah memerintahkan kita untuk melakukan usaha sekaligus juga memerintahkan kita untuk bertawakal. Oleh karena itu, usaha dengan anggota badan untuk meraih sebab termasuk ketaatan kepada Allah, sedangkan tawakal dengan hati merupakan keimanan kepada-Nya.

Sahl At Tusturi mengatakan,”Barang siapa mencela usaha (meninggalkan sebab) maka dia telah mencela sunnatullah (ketentuan yang Allah tetapkan). Barang siapa mencela tawakal (tidak mau bersandar pada Allah) maka dia telah meninggalkan keimanan. (Jami’ul Ulum wal Hikam).

Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv

Artikel Terbaru

Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com

Berkorban Untuk Ilmu

03/02/2023
Jumlah Raka'at Shalat Rawatib, 12 atau 10? Remajaislam.com

Jumlah Raka’at Shalat Sunnah Rawatib, 12 atau 10?

02/02/2023
Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad_Remajaislam.com

Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad

02/02/2023
Mendoakan Teman Secara Diam-diam_RemajaIslam.com

Mendoakan Teman Secara Diam-diam

29/01/2023

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com
Kisah Teladan

Berkorban Untuk Ilmu

03/02/2023
Jumlah Raka'at Shalat Rawatib, 12 atau 10? Remajaislam.com
Amalan

Jumlah Raka’at Shalat Sunnah Rawatib, 12 atau 10?

02/02/2023
Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad_Remajaislam.com
Amalan

Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad

02/02/2023
Mendoakan Teman Secara Diam-diam_RemajaIslam.com
Amalan

Mendoakan Teman Secara Diam-diam

29/01/2023
Keutamaan Bacaan Aamiin_Remajaislam.com
Amalan

Keutamaan Bacaan Aamiin

25/01/2023
Mengusap Kerudung Saat Berwudhu?RemajaIslam.com
Pojok Muslimah

Mengusap Kerudung Saat Berwudhu?

25/01/2023

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhirat amalan ramadhan amar ma'ruf nahi mungkar anak muda anjuran menikah bakti orang tua bulughul maram kitab nikah cinta fikih puasa idul fithri ilmu jomblo keutamaan nikah kisah ashabul kahfi kriteria jodoh kultwit manajemen waktu manfaat menikah meminang menikah meninggalkan shalat motivasi nikah nikah nikah itu ibadah nikah muda pacaran pacaran haram pacaran islami pembatal puasa pemuda pergaulan persiapan nikah pertimbangan menikah puasa puasa Asyura puasa sunnah qawa'idul arba' sabar shalat berjamaah shalat jamaah shalat tarawih status twitter rumayshocom teman waktu zina

Artikel Terbaru

Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com

Berkorban Untuk Ilmu

03/02/2023
Jumlah Raka'at Shalat Rawatib, 12 atau 10? Remajaislam.com

Jumlah Raka’at Shalat Sunnah Rawatib, 12 atau 10?

02/02/2023
Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad_Remajaislam.com

Menanti Sholat Sampai Tiba Shalat Berikutnya, Pahala Jihad

02/02/2023

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.