Lanjutan dari part 1….
3. Pentingnya mendidik anak di masa kanak-kanak mereka.
Para ahli parenting di zaman modern ini menyebut masa kanak-kanak adalah sebagai Golden age, yaitu periode emas dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak, sebagai tahapan yang paling penting untuk mendidik anak.
Golden age adalah masa keemasan di sepanjang rentang usia perkembangan manusia. Sehingga periode ini sangat penting dan perlu diperhatikan khusus oleh orang tua. Montessori dalam Hainstock, 1999:12) menjelaskan bahwa Golden Age terjadi dimulai sejak lahi (new born) sampai usia 6 tahun.
Apa yang terjadi pada anak di periode Golden Age?
- Pada golden age otak bertumbuh secara maksimal, begitu pula pertumbuhan fisik.
- Selain itu, pada masa tersebut juga terjadi perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi. Jika berbagai kebutuhan anak diabaikan pada golden age, anak dikhawatirkan mengalami tumbuh kembang yang kurang optimal.
- Masa ini juga merupakan periode sensitif, selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya.
- Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai lingkungannya.
- Usia keemasan merupakan masa di mana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Menurut Montessori dalam Hainstock (1999:12): masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis, anak telah siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual.
- Pada masa peka inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga siap merespon dan mewujudkan semua tugas-tugas perkembangan yang diharapkan muncul pada pola perilakunya sehari-hari.
- Masa ini juga merupakan masa peletak dasar pertama untuk mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, gerak-motorik, dan sosio emosional pada anak usia dini.
Referensi: https://core.ac.uk/download/pdf/234096396.pdf
4. Mendidik hendaknya berlandaskan pada rasa kasih sayang.
Di dalam doa diterangkan alasan permintaan anak kepada Allah agar menyayangi kedua orangtuanya, karena mereka telah mendidik di waktu kecil. Di saat kata sayang/rahmat disandingkan dengan kata mendidik/robba, ini menunjukkan bahwa mendidik seharusnya berasal dari rasa kasih sayang. Tidak bisa disebut mendidik seorang yang mendidik tanpa kasih sayang. Kasih sayang adalah sumber ketulusan pendidikan, lalu akan berbuah berkahnya pendidikan yang dia lakukan.
Sebagaimana keterangan yang ada dalam tafsir Al-Wajiz:
وقل ربِّ ارحمهما كما ربياني
﴾ مثل رحمتهما إيَّاي فِي صغري حتى ربَّياني ﴿ صغيراً ﴾
“Panjatkanlah doa “Ya Tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana telah mendidikku..”yakni sayangilah mereka sebagaimana sayangnya mereka kepadaku di saat kecilku, sehingga mereka medidikku “di saat kecilku.”
5. Sempurnakan sayangmu kepada orangtua dengan memintakan kasih sayang yang paling sempurna, yaitu kasih sayang Allah Tuhan yang Maha Penyayang.
Sebagaimana penjelasan dari Az-Zujaj -rahimahullah-:
وقل ربي ارحمهما كما ربياني صغيرا
ولا تكتف برحمتك عليهما التي لا بقاء لها وادع الله بأن يرحمهما رحمته الباقية واجعل ذلك جزاء لرحمتهما عليك في صغرك وتربيتهما لك
“Panjatkanlah doa “Ya Tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana telah mendidikku medidikku di saat kecilku.” Jangan cukupkan membalas kasih sayang mereka yang telah diberikan kepadamu hanya dengan kasih sayangmu, yang hakikatnya tak akan abadi. Mintakan kepada Allah agar Allah memberika kasih sayangNya kepada kedua orangtuamu, karena kasih sayang Allah itu kekal abadi. Jadikan pintamu kepada Allah untuk menyayangi kedua orangtuamu itu sebagai balas budimu kepada kedua orangtuamu yang telah menyayangi serta mendidikmu di waktu kecil.”
Bantul , 21 Syawwal 1444 H
Penulis: Ahmad Anshori
Artikel: RemajaIslam.com