Gua Tsaur terletak di Jabal [gunung] saur yang tingginya ± 730 m, tepatnya 4 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Asal mula penyebutan jabal Tsaur diambil dari nama Tsaur bin Abdi Manaf yang tinggal di gunung ini.
Gua ini memiliki dua pintu, pintu yang pertama di arah barat, dan pintu yang kedua di arah timur. Tingginya 1,25 m. Sedangkan jarak tempuh dari kaki gunung hingga ke gua, sekitar 1,5 jam dengan berjalan kaki.
Sejarah hijrah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam- terkait erat dengan gua ini. Beliau dan shahabat yang mulia Abu Bakar -radhiyallahu ‘anhu- bersembunyi di dalam gua ini selama 3 malam, untuk menghindari pengejaran kaum Quraisy, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan hijrah menuju kota Madinah.
Pelajaran dari Peristiwa di Gua Tsaur
Allah Ta’ala menyebutkan gua ini dalam firmanNya,
إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Jika kalian tidak menolongnya [Muhammad], maka sesungguhnya Allah telah menolongnya. [Yaitu] ketika orang-orang kafir [Mekkah] mengeluarkannya sedangkan dia salah satu dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua. Dia berkata kepada temannya, Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita. Maka Allah menurunkan ketenanganNya. kepada [Muhammad] dan membantunya dengan tentara yang tidak kalian lihat, dan menjadikan orang-orang kafir itu yang rendah. Kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS.At-Taubah:40)
Meski demikian, tidak ada anjuran syariat untuk mengunjungi tempat ini dalam rangka ibadah atau mencari berkahnya.
Gua ini mengingatkan kita pada perjuangan dan pengorbanan Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- dan keluarga Abu Bakar. Profil para pahlawan sejati yang siap melakukan apa saja demi agama Allah Ta’ala.
Benar, kendati Allah telah menjanjikan pertolongan, namun kita tetap berkewajiban untuk menyusun strategi dan menempuh sebab kedatangannya.
Referensi:
Ketika Tanah Suci Berbicara (1435H). Indonesian Community Care Center. Penerbit Maktabah An-Nashim: Riyadh – Saudi Arabia.
Editor : Ahmad Anshori
Artikel : RemajaIslam.com