Mandi seperti biasanya kita mandi, sebenarnya sudah sah sebagai mandi junub. Tinggal diniatkan saja untuk mandi junub dan dipastikan seluruh air memgalir di seluruh permukaan kulit. Namun ada cara mandi junub yang lebih afdol dan dianjurkan. Yaitu mandi junung seperti mandinya Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam-. Berikut ini tatacara mandi junub yang afdol:
- Berniat mandi junub di dalam hati.
Dasarnya adalah hadis populer tentang niat dari sahabat Umar bin Khattab -radhiyallallahu’anhu-, Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda,
إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرء ما نوى
“Setiap amal tergantung niat. Dan setiap oranng mendapatkan pahala sesuai niatnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
2. Membaca bismillah.
Dasarnya adalah hadis Abu Hurairah -radhiyallallahu’anhu-.
3. Mencuci telapak tangan sebanyak 3 kali.
Dasarnya adalah hadis ‘Aisyah dan Maimunah -radhiyallahu’anhuma-.
4. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri dan menghilangkan kotoran-kotoran yang ada.
Dasarnya adalah hadis ‘Aisyah dan Maimunah -radhiyallahu’anhuma-.
5. Menempelkan tangan kiri ke tanah atau media lainnya yang terdapat debu yang suci. Kemudian diusapkan pada kemaluan lalu membasuh kemaluan, Dasarnya adalah hadis ‘Aisyah dan Maimunah -radhiyallahu’anhuma-. Jika tidak ada media yang mengandung debu, bisa dengan mengusap kemaluan dengan anduk atau yang semisal, kemudian membasuhnya. Berdasarkan hadis Maimunah -radhiyallahu’anha-. Atau boleh juga langsung mencuci kemaluan dengan sabun dan air.
6. Berwudhu seperti wudhu untuk shalat. Dasarnya adalah hadis Ibunda ‘Aisyah -radhiyallallahu’anha-.
Boleh juga dengan mengakhirkan pembasuhan kaki nanti di akhir mandi. Sebagaimana dijelaskan di dalam hadis Maimunah -radhiyallallahu’anha-.
7. Membasahi jari jemari kemudian menyela rambut hingga membasahi kulit. Kemudian mempercikkan air pada kepala dengan tiga percikan dengan tangannya. Dasarnya adalah hadis ‘Aisyah dan Maimunah -radhiyallahu’anhuma-. Caranya dimulai memercikkan air pada kepala bagian kanan terlebih dahulu, kemudian sebelah kiri, lalu bagian tengah.
8. Membayurkan air ke seluruh tubuh.
Berdasarkan haddis Maimunah dan ‘Aisyah -radhiyallahu’anhuma-.
Caranya dengan memulai dari tubuh bagian kanan terlebih dahulu, kemudian membasuh tubuh bagian kiri. Sebagaimana keterangan di dalam hadis ‘Aisyah -radhiyallahu’anha-
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعجبه التيمن في تنعله وترجله وطهوره وفي شأنه كله
“Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- senang memulai dengan sebeleh kanan saat memakai sandal, mensisir rambut, bersuci dan dalam setiap kegiatan beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian membasuh ketiak, lekukan-lekukan tubuh dan selangkangan. Sebagaiaman keterangan di dalam hadis ‘Aisyah -radhiyallahu’anha-. Serta berupaya menggosok tubuh terutama pada bagian yang air tidak bisa sampai kecuali dengan bantuan gosokan tangan.
__
Referensi:
Al-Qahthani, Sa’ad bin Wahb (1416 H). Thuhur Al-Muslim fi Dhouil Kitab Was Sunnah.
Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com