Al-Awam bertemu Qotadah -rahimahullah- lalu berkata kepadanya, “Benarkah aku mencintai karena Allah?”
Qotadah -rahimahullah-menjawab, “Jika iya, maka Anda telah mencintai Allah.” (Mausu’ah Ibnu Abid Dun-ya 8/158).
***
“Tidaklah seorang memberikan sebuah manfaat kepada saudaranya karena Allah, melainkan hal itu akan meninggikan derajatnya di sisi Allah.” (Muhammad bin Sauqoh, di dalam Al-Hilyah (Tahzibnya) 2/129).
***
“Orang yang paling lemah adalah yang lemah dalam mencari kawan. Namun yang lebih lemah dari itu adalah, orang yang menyia-nyiakan kawan yang telah dia dapatkan.” (‘Uyuun Al-Akhbar ⅗).
***
“Manusia tanpa kawan, ibarat kanan tanpa kiri.” (‘Uyuun Al-Akhbar 3/6).
***
“Perbanyaklah teman semampumu. Karena di saat kamu sedang tidak membutuhkan mereka, itu tak merugikanmu. Namun di saat sedang membutuhkan mereka itu akan bermanfaat bagimu.” (Wahab bin Mubabbib -rahimahullah-, di dalam As-Siyar (Tahzibnya) 2/554).
***
“Siapa yang tak mau berteman kecuali dengan orang yang tak punya kekurangan, maka akan sedikit temannya. Siapa yang tak mau ridho kepada orang lain kecuali dengan ketulusan kepadanya, maka akan berkepanjangan kebenciannya. Siapa yang menjelekkan temannya karena setiap kekurangan yang dilakukan temannya, maka akan banyak musuhnya.” ( Roja’ bin Haiwah -rahimahullah-, di dalam As-Siyar (Tahzibnya) 2/557).
Referensi utama:
At-Thoyyar, Ahmad bin Nashir, (1433 H), Hayatus Salaf Bainal Qoul Wal ‘Amal, Dar Ibnul Jauzi – Riyad, Saudi Arabia.
Penulis : Ahmad Anshori
Artikel : RemajaIslam.com