Bismillah…
Di zaman ini, kita menghadapi fenomena di mana sarana informasi lebih bebas dan mudah diakses oleh siapa pun. Namun, hal ini juga membawa risiko bahwa informasi yang dapat merusak moral dengan mudah tersebar luas. Dengan adanya internet dan media sosial, konten yang tidak senonoh, kekerasan dapat dengan cepat menyebar tanpa batas. Hal ini dapat mengancam moralitas masyarakat, terutama generasi muda yang rentan terhadap pengaruh luar. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari informasi yang merusak moral dan mengambil langkah-langkah untuk mengontrol akses informasi tersebut. Salahsatu upaya yang baik adalah pengawasan orang tua kepada putra putrinya yang sudah remaja untuk bijaksana memanfaatkan akses informasi di dunia maya.
Diantara upaya yang sangat baik dan sukses adalah mendoakan anak muda dengan doa yang pernah dipanjatkan Nabi untuk anak muda di zaman beliau berikut ini:
“ALLAHUMMAGHFIR DZANBAHU WA TOHHIR QOLBAHU WA HASSHIN FARJAHU”
(Ya Allah, ampunilah dosanya, bersihkanlah hatinya dan jagakan untuknya farjinya).
Doa ini pernah dipanjatkan oleh Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- kepada anak muda yang menemui beliau untuk meminta izin berzina. Sahabat Abu Umamah menceritakan,
فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ
“Lalu Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- meletakkan tangan beliau ke dada pemuda itu kemudian berdoa,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ”
“Ya Allah, ampunilah dosanya dan bersihkanlah hatinya serta peliharalah farjinya.”
فَلَمْ يَكُنْ بَعْدَ ذَلِكَ الْفَتَى يَلْتَفِتُ إِلَى شَيْءٍ
Maka sejak saat itu pemuda tersebut tidak lagi menoleh kepada perbuatan zina barang sedikit pun.” (HR. Ahmad)
Kisah selengkapnya kami angkat dalam sebuah artikel di sini.
Beliau mendokan anak muda itu dengan doa ini seraya menempelkan telapak tangan beliau pada dada anak muda tersebut. Di dalam doa ini terkandung tiga permohonan:
- pengampuanan dosa
- pembersihan hati dari kotoran-kotorannya
- penjagaan kemaluan dari syahwat yang merusak.
“Pengampunan dosa” akan menghapus dosa-dosanya yang telah dilakukan.
“Pembersihan hati” akan menghilangkan sumber-sumber munculnya maksiat yaitu kotoran hati.
“Penjagaan kemaluan” adalah tujuan atau puncak dari permohonan di dalam doa ini, karena kemaluanlah yang mengiyakan dorongan syahwat di dalam hati.
Demi Allah, betapa butuhnya anak-anak muda zaman ini terhadap doa ini dari orang tua mereka, atau dari para pendidik mereka. Karena fitnah syahwat dan akses maksiat yang begitu mudah dan tersebar. Saya sangat yakin bahwa fitnah syahwat yang muncul di zaman Nabi yang menyebabkan pemuda itu minta izin berzina, lebih besar daripada fitnah syahwat yang dirasakan anak-anak muda zaman sekarang. Oleh karena itu pemuda zaman ini kasih sayang orang-orang baik, sikap lemah lembut, empati, kasih sayang, serta doa yang jujur dan ikhlas dari orang tua mereka untuk membentengi diri dari perusak agama yang tersebar dimana-mana. Khususnya doa dari ayah dan ibunya, karena doa orangtua untuk anaknya sangat mustajab. Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda,
ثَلاثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لا شَكَّ فِيهِنَّ : دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
“Tiga doa yang pasti dikabulkan tanpa sedikiput keraguan, yaitu: doa orang yang terdzolimi, doa musafir dan doa orangtua untuk anaknya.” (HR. Ibnu Majah)
Saat menjumpai anaknya sedang diuji oleh fitnah syahwat, wahai ayah bunda jangan pernah ucapkan sumpah serapah kepada anak anda, “dasar anak durhaka.. dasar sampah masyarakat.. dasar anak kurang etika.. dasar anak tidak tahu diri….” Jangan menjadi penolong setan dalam merusak anak anda. Sumpah serapah anda, marah anda tidak akan merubah keadaan, justeru akan semakin menjerumuskan anak anda kepada kegelapan yang lebih gelap.
Anak muda lebih butuh kepada kasih sayang orang tua, kerabat, handai taulannya, dan amat butuh pada doa yang tulus dari mereka dengan doa seperti ini:
Ya Allah…
ampuni dosanya…
bersihkan hatinya…
jagakan kemaluannya…
Doa ini sungguh amat ajaib khasiat dan amat dalam maknanya, doa ini keluar dari lisan Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- kepada anak muda yang sedang diuji dengan syahwatnya. Setelah memanjatkan doa ini, anak muda yang tadinya amat berhasrat hingga hampir kalah oleh syahwatnya untuk berzina, menjadikan anak muda itu tidak ada sedikitpun hasrat untuk berzina, ia menjadi amat membenci zina dalam waktu sekejap. Ini menunjukkan betapa ajaibnya buah dari sikap kasih sayang dalam mendidik, nasehat tulus dan doa yang ikhlas.
Referensi:
- Al-‘Awadhi, Abdullah bin Abduh Nu’man (1437H). علاج نبوي ناجع. https://www.alukah.net/sharia/0/94885/%.. Pada 17/03/2024.
- Muhadoroh Syaikh Prof. Abdurrazaq Al Badr di channel youtube berikut, klik.
Wallahul muwaffiq.
Ditulis oleh: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com