Bismillah…
Dalam ibadah haji, ketika seseorang tiba di miqot dan mengenakan kain ihram, ia melepas semua pakaian biasa dan mengenakan dua helai kain putih sederhana. Kain ini menutupi tubuh tanpa membedakan status sosial, mengingatkan bahwa kematian menyamakan semua manusia. Nabi Muhammad menganjurkan penggunaan kain putih karena kesuciannya dan sebagai kain kafan. Kain ihram juga mengingatkan bahwa hanya kain kafan yang akan kita bawa saat meninggal.
Dari Samurah bin Jundub –radhiyallahu’anhu-, Nabi –shallallahu’alaihiwasallam– bersabda,
البسوا الثياب البيض، فإنها أطهر و أطيب، وكفنوا فيها موتاكم
Pakailah pakaian berwarna purih, karena pakaian itu lebih suci dan lebih bersih. Dan kafanilah mayit-mayit kalian dengan kafan putih. (HR. Ahmad dalam Musnadnya no. 20154)
Rasulullah sendiri dikafani dengan tiga helai kain putih, sebagaimana diceritakan oleh istri beliau; Ibunda Aisyah –radhiyallahu’anha,
كُفِّنَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي ثَلَاثَةِ أَثْوَابٍ بِيضٍ سَحُولِيَّةٍ مِنْ كُرْسُفٍ, لَيْسَ فِيهَا قَمِيصٌ وَلَا عِمَامَةٌ.
“Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dikafani dengan tiga helai kain putih bersih dari kapas, tanpa ada baju dan surban padanya.” (HR. Bukhari no. 1264 dan Muslim no. 941)
Saat seseorang meninggal dunia, seluruh pakaiannya akan ditanggalkan. Ia dimandikan, lalu dipakaikan kain kafan putih sebelum disholatkan dan dimakamkan. Coba perhatikan, ada kesamaan keadaan antara kain kafan dan kain ihram. Sama-sama berwarna putih, sama-sama mengingatkan tentang akhirat. Sehingga sudah sepatutnyalah kain Ihram yang dikenakan mengingatkan kita tentang keadaan dimana kita dikenakan kain kafan.
Kesamaan lainnya adalah, saat jamaah haji tiba di miqot dan mengenakan kain ihram, ia menaggalkan dunia; tak boleh pakai wangi-wangi; yang mengandung nilai kemewahan dunia, tak boleh berburu; sebagai simbol ketamakan dunia, maka sudah sepatutnya, kain ihram yang dikenakan oleh Anda yang sedang berhaji atau berumrah, mengingatkan tentang keadaan yang menghentikan semua kenikmatan duniawi. Tak peduli seberapa kaya seseorang, harta yang akan dia bawa ke kubur hanyalah beberapa helai kain kafan dan pengikatnya.
Seorang pujangga arab bersyair,
نصيبك مما تجمع الدهر كله ** رداءان تلوى فيهما وحنوط
Bagianmu dari segala yang engkau kumpulkan sepanjang hayat,
Hanyalah dua helai kain kafan dan sedikit wewangian jasad.
Nabi juga mengingatkan untuk sering mengingat kematian, karena itu adalah nasehat terbaik.
أكثروا ذكر هادم اللذات
“Perbanyak kalian mengingat penghancur segala kelezatan duniawi (yaitu kematian, pent).” (HR. Tirmidzi no. 2307, dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Sahih Al-Jami’ no. 1210).
Diterjemahkan dan dirangkum dari kitab:
“Madrasah Al-Haj” karya Prof. Dr. Abdurrazaq Al-Badr -hafidzohullah-“
Wallahul muwaffiq.
Penulis: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com