Pernah dengar nggak kalau potong kuku itu ternyata perbuatan mulia dan bahkan bisa berpahala? Nabi Muhammad ﷺ memasukkan potong kuku ke dalam sunan al fitrah, yang berarti ini adalah bagian dari fitrah atau naluri manusia yang bersih. Jadi, selain menjaga kebersihan, kamu juga bisa mendapatkan pahala, lho!
Ini dalilnya guys….
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ قَالَ زَكَرِيَّاءُ قَالَ مُصْعَبٌ وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ
“Ada sepuluh macam fitrah, yaitu memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung,-pen), memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ (cebok) dengan air.” Zakaria berkata bahwa Mu’shob berkata, “Aku lupa yang kesepuluh, aku merasa yang kesepuluh adalah berkumur.” (HR. Muslim no.261, Abu Daud no. 52, At Tirmidzi no. 2906, An Nasai 8/152, Ibnu Majah no. 293)
Nah ada loh mitos di sebagian daerah soal nggak boleh potong kuku malam-malam karena katanya bisa bawa sial? Nah, sebenarnya ini bener ngga sih?
Sobat remajaislam yang budiman, tentu saja itu nggak benar banget dan nggak ada dalilnya dalam Islam. Bahkan, kalau sampai percaya kalau potong kuku malam-malam bisa bawa sial tanpa campur tangan Allah, itu bisa jatuh ke syirik besar dan bisa membatalkan keislaman kamu. Keyakinan seperti ini berarti kamu percaya ada kekuatan selain Allah yang bisa mendatangkan kesialan, ini sama aja syirik dalam rubiyyah Allah.
Kalau cuma percaya potong kuku malam-malam jadi penyebab sial, itu syirik kecil. Syirik kecil berarti kamu mengaitkan sesuatu yang nggak ada hubungannya sama sekali dengan ketetapan Allah, baik secara syariat ataupun kauni (sunnatullah yang berlaku di alam dunia ini). Hal ini sebagaimana yang dijelaskan di dalam salahsatu kaidah dalam akidah ahlussunnah, disebutkan oleh Syaikh Walid bin Rasyid As-Su’aidan di dalam kitab karya beliau “Al-Qawa’id Al-Mudza’ah fi Madzhabi Ahlissunnah wal jama’ah” :
كل من اعتقد سببًا لم يدل عليه شرع ولا قدر فهو شرك أصغر وإن اعتقده الفاعل بذاته فهو شرك أكبر
“Setiap orang yang meyakini suatu sebab yang tidak dianggap oleh syariat atau realita adalah syirik kecil. Namun, jika orang tersebut meyakini bahwa penyebab itu memiliki kekuatan sendiri, maka itu adalah syirik besar.”
Di dalam Fatawa Islam (no. 30608) dijelaskan,
أما كون من قص أظافره بالليل بأثم فلا دليل علي
Ditulis oleh: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com