Ada sesuatu yang begitu indah dalam nama Allah: Al-Ghofur (الْغَفُورُ). Nama ini berasal dari akar kata غَفَرَ (ghafara), yang bermakna menutupi, melindungi, dan mengampuni. Bayangkan sebuah helm baja—mighfar—yang melindungi kepala dari serangan pedang tajam. Seperti itulah pengampunan Allah, menutupi dosa-dosa kita, melindungi kita dari akibat buruknya, hingga kita merasa aman dalam dekapan rahmat-Nya.
Namun, Al-Ghofur bukan sekadar menutupi dosa. Ia juga menghapus jejaknya, seolah-olah tak pernah ada. Tak ada bekas luka, tak ada noda. Seperti embun pagi yang menghapus jejak malam, seperti ombak yang menghapus langkah di pasir. Sempurna.
Ketika Allah menyebut diri-Nya sebagai Al-Ghofur, itu bukan sekadar nama. Itu adalah janji. Bahwa sehitam apa pun catatan dosa kita, setajam apa pun duri kesalahan yang kita bawa, Allah selalu siap mengampuni. Pengampunan-Nya mencakup dua hal besar:
- Menutupi dosa—agar tak terbongkar di dunia maupun di akhirat. Seperti seorang sahabat yang setia merahasiakan aib kita, Allah menutupi dosa-dosa kita dengan penuh kasih sayang.
- Menghapus dosa—hingga tak ada lagi dampaknya bagi kita di akhirat. Tidak ada jejak, tidak ada tuntutan. Dosa itu lenyap dalam lautan rahmat Allah yang tak bertepi.
Menariknya, nama Al-Ghofur sering kali berdampingan dengan Ar-Rahim (Maha Penyayang). Seolah Allah ingin menegaskan: ampunan-Nya tidak pernah lepas dari kasih sayang-Nya. Kita diampuni bukan karena pantas, tetapi karena Allah Maha Pengasih.
Dalil-Dalil dalam Al-Qur’an
Allah mengulang-ulang nama Al-Ghofur dalam banyak ayat, seakan ingin kita benar-benar memahami bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni-Nya.
Allah berfirman:
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
“Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Kahfi: 58)
Betapa lembutnya panggilan ini. Bahwa di balik segala kesalahan yang kita perbuat, ada Tuhan yang siap mengampuni dan menyayangi kita.
Allah juga berfirman:
وَإِنِّى لَغَفَّارٌۭ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحًۭا ثُمَّ ٱهْتَدَىٰ
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal saleh, kemudian tetap dalam petunjuk.”
(QS. Thaha: 82)
Tapi ada satu ayat yang lebih menyentuh. Ayat yang seperti pelukan hangat bagi siapa pun yang merasa telah terlalu jauh dari rahmat Allah:
Allah menyeru dengan penuh cinta:
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
“Katakanlah: ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.'”
(QS. Az-Zumar: 53)
Seakan Allah memanggil kita satu per satu. “Jangan putus asa. Aku akan mengampunimu.” Sebuah janji yang begitu indah.
Perbedaan Al-Ghofur dan Al-Ghoffar
Ada dua nama Allah yang memiliki makna mirip: Al-Ghofur dan Al-Ghoffar. Tapi, seperti dua helai daun yang terlihat sama, keduanya punya keindahan tersendiri:
- Al-Ghofur – menunjukkan kesempurnaan dan keluasan ampunan Allah. Tidak peduli sebesar apa pun dosa kita, Allah bisa mengampuninya.
- Al-Ghoffar – menekankan frekuensi pengampunan-Nya. Allah tidak hanya mengampuni sekali, tapi berkali-kali, setiap kali kita bertaubat. Seperti ombak yang terus datang, seperti hujan yang tak henti menyirami bumi.
Bagaimana Kita Mengamalkan Nama Ini?
Pertama, sering-seringlah beristighfar.
Jangan menunggu saat merasa berdosa untuk memohon ampunan. Bahkan saat kita merasa baik-baik saja, tetaplah beristighfar. Sebab, dosa terkadang seperti debu—kita tak sadar, tapi ia tetap menempel.
Kedua, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah.
Berapa pun banyaknya kesalahan yang telah kita perbuat, Allah selalu membuka pintu ampunan. Tidak ada kata terlambat untuk kembali.
Ketiga, jadilah pribadi yang pemaaf.
Kita ingin Allah mengampuni dosa kita, tapi apakah kita sendiri bisa mengampuni kesalahan orang lain? Jika ingin mendapatkan ampunan-Nya, belajarlah untuk memaafkan sesama.
Kesimpulan
Nama Al-Ghofur adalah bukti betapa luasnya kasih sayang Allah. Dia menutupi dan menghapus dosa, seakan-akan kita tak pernah bersalah. Maka, jangan pernah ragu untuk kembali kepada-Nya. Selama nafas masih ada, selama hati masih bergetar mengingat-Nya, selama itu pula pintu ampunan-Nya terbuka.
Allah selalu siap mengampuni. Tinggal kita, mau kembali atau tidak.
Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.
Artikel: Remajaislam.com