Saturday, March 25, 2023
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
No Result
View All Result
Home Amalan

Syarat Terkabulnya Do’a

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
14/08/2010
in Amalan
4
430
SHARES
893
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Malu dan Maha Pemurah. Allah malu jika ada seseorang yang menengadahkan kedua tangan kepada-Nya tapi kemudian menolaknya dengan tangan hampa” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Hadits tersebut menggambarkan bahwa Allah senantiasa mengabulkan do’a hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Ada beberapa bentuk pengabulan do’a, yaitu dikabulkan di dunia, ditangguhkan sampai hari kiamat, dan sebagai penangkal kejelekan yang mungkin akan menimpa seorang hamba1. Akan tetapi, do’a akan dikabulkan hanya jika syaratnya terpenuhi. Syarat-syarat tersebut adalah:

Cek Artikel Lainnya

Doa Awal Ramadhan

Hadis Tentang Larangan Puasa Satu Dua Hari Sebelum Ramadhan

Syarat Badal Haji dan Umrah

Pertama, ikhlas. Ibnu Katsir mengatakan bahwa setiap orang yang beribadah dan berdo’a hendaknya dengan ikhlas serta menyelisihi orang-orang musyrik dalam cara dan madzhab mereka2.

Kedua, ittiba’ kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, termasuk dalam segala bentuk ibadah.  Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” (QS. Al Ahzaab 21)

Ketiga, yakin bahwa do’anya akan dikabulkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berdo’alah kalian kepada Allah dalam keadaan yakin akan terkabulnya do’a itu” (HR. Tirmidzi). Jika seorang hamba berdo’a kepada Allah sementara ia tidak yakin Allah akan mengabulkan do’anya, maka itu adalah sebuah kesia-siaan. Umar Ibnul Khattab pernah mengatakan, “Aku tidak membebani diriku dengan keinginan untuk terkabulnya do’a. Aku hanya ingin berharap agar tetap bisa berdo’a”3. Allah berfirman (yang artinya), “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS. Ghafir  60).

Keempat, kekhusyukan di hadapan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a dari seseorang yang lalai dan tidak serius” (HR. Tirmidzi). Seringkali seseorang berdo’a setelah sholat namun tidak merasakan apa yang diucapkannya.

Seorang tabi’in pernah mengatakan, “Sungguh, aku tahu kapan do’aku akan dikabulkan”. Mereka bertanya, “Bagaimana itu bisa?” Ia menjawab, ”Jika hatiku telah khusyuk, kemudian badanku juga ikut khusyuk, dan aku pun mengalirkan air mata. Ketika itulah aku mengatakan do’aku ini akan dikabulkan”4.

Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Tahukah kalian bagaimana seharusnya seorang muslim berdo’a?” Mereka bertanya, “Bagaimanakah itu wahai Imam?” Beliau menjawab, “Tahukah kalian bagaimana seseorang yang berada di tengah gelombang lautan, sementara ia hanya memiliki sebatang kayu, dan ia pun akan tenggelam? Kemudian orang ini berdo’a dengan mengatakan, ‘Ya Rabbi, selamatkanlah aku! Ya Rabbi, selamatkanlah aku!’ Maka demikianlah seharusnya seorang muslim berdo’a (kepada Allah)”5. Hal ini memperlihatkan bahwa sudah selayaknya seorang hamba yakin bahwa tidak ada lagi yang mampu menyelamatkannya selain Rabbnya sehingga ia akan kembali kepada-Nya dalam keadaan apapun dan berdo’a kepada-Nya karena rasa membutuhkan yang lahir dari kelemahan diri. Allah berfirman (yang artinya), “Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan jika ia berdo’a kepada-Nya…” (QS. An Naml 62).

Kelima, tidak isti’jal (tergesa-gesa minta cepat terkabulnya do’a). Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan dikabulkan do’a seseorang di antara kalian sepanjang ia tidak tergesa-gesa. Ia berkata, ‘Aku telah berdo’a dan berdo’a, namun aku tidak melihat terkabulnya do’aku’, sehingga ia pun tidak lagi berdo’a” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah). Orang yang tergesa-gesa dalam berdo’a kemudian meninggalkannya karena merasa tak juga dikabulkan do’anya bagaikan orang yang menanami ladangnya dengan menabur benih. Namun ketika benih itu mulai tumbuh, ia mengatakan, “Agaknya benih-benih ini tidak akan tumbuh”, dan kemudian ia meninggalkannya begitu saja.

Dalam sebuah atsar disebutkan bahwa Allah bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, apakah hamba-Ku berdo’a kepada-Ku?” Jibril menjawab, “Ya”. Allah bertanya lagi, “Apakah ia menghiba kepada-Ku dalam meminta?” Jibril menjawab, “Ya”. Maka Allah berfirman, “Wahai Jibril, tangguhkanlah (pengabulan) permintaan hamba-Ku, sebab Aku suka mendengar suaranya”6.

Keenam, hanya makan yang halal, termasuk di dalamnya adalah menghasilkan harta dari sesuatu yang halal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, dan tidak akan menerima selain yang baik. Allah memerintah orang-orang mukmin seperti apa yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul” (HR. Muslim, Tirmidzi). Dalam firman-Nya, Allah memerintahkan (yang artinya), “Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yng baik-baik, dan kerjakanlah amal sholih…” (QS. Al Mu’minuun 51).

Ketujuh, tidak berdo’a untuk sesuatu yang berdosa. Dari Abu Said, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seorang muslim berdo’a dan tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat kecuali akan dikabulkan oleh Allah salah satu dari tiga: Akan dikabulkan do’anya, atau ditunda untuk simpanan di akhirat, atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya” (HR. Ahmad 3/18. Imam Al-Mundziri mengatakannya Jayyid (bagus) Targhib 2/478)7.

Kedelapan, husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah bahwa Dia akan mengabulkan do’a kita. Kalaupun  tak dikabulkan, itu karena hikmah yang Allah lebih mengetahuinya. Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman (yang artinya), “Aku bergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku” (HR Bukhari).

__________________________________________________________________

1 Amru Khalid. Ibadah Sepenuh Hati, cet ke IX. Solo: PT Aqwam Media Profetika. Hal 172

2 Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih. Kesalahan Dalam Berdo’a. Diterjemahkan oleh Zaenal Abidin, Lc. Darul Haq.

3 Amru Khalid. Ibadah Sepenuh Hati, cet ke IX. Solo: PT Aqwam Media Profetika. Hal. 174

4 Ibid. Hal 175

5 Ibid. Hal 176

6 Ibid. Hal 177

7 Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih. Kesalahan Dalam Berdo’a. Diterjemahkan oleh Zaenal Abidin, Lc. Darul Haq.

 

 

Penulis: Rakhma Kusuma Wardhani

Editor: M.A.Tuasikal

Artikel www.remajaislam.com

Previous Post

Kupotret Rindu yang Tak Bertunas

Next Post

Apakah Mimpi Basah Termasuk Pembatal Puasa?

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

Related Posts

Doa Awal Ramadhan_remajaislam.com
Amalan

Doa Awal Ramadhan

by Ahmad Anshori
22/03/2023
Hadis Tentang Larangan Puasa Satu Dua Hari Sebelum Ramadhan_remajaislam.com
Amalan

Hadis Tentang Larangan Puasa Satu Dua Hari Sebelum Ramadhan

by Ahmad Anshori
22/03/2023
Syarat Badal Haji dan Umrah_Remajaislam.com
Amalan

Syarat Badal Haji dan Umrah

by Ahmad Anshori
07/03/2023
Tatacara Haji atau Umrah Anak Kecil_remajaislam.com
Amalan

Tatacara Haji atau Umrah Anak Kecil

by Ahmad Anshori
08/03/2023
Kapan Dzikir Petang Saat Ashar Dijamak Takdim ?
Amalan

Kapan Dzikir Petang Saat Ashar Dijamak Takdim ?

by Ahmad Anshori
25/02/2023
Next Post
Apakah Mimpi Basah Termasuk Pembatal Puasa?

Apakah Mimpi Basah Termasuk Pembatal Puasa?

Comments 4

  1. Hendra S says:
    9 years ago

    Terima kasih sodaraku, kalimatnya membuat saya semakin yakin atas kebesaran Allah SWT.Sukron Alhamdulillah sodaraku…..

    Reply
  2. Siti Rosidah says:
    9 years ago

    TERIMA KASIH ATAS ILMUNYA SEMOGA BERMANFAAT

    Reply
  3. Siti Rosidah says:
    9 years ago

    IZINKAN UNTUK DISER/DIBAGIKAN….

    Reply
  4. maz budy says:
    8 years ago

    Terimakasih banyak.. Saya telah bertambah ilmu, dengan membacanya….

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • 228k Subscribers
  • 914.8k Followers
  • Niat adalah salah satu rukun puasa yang paling penting, karena tanpanya, puasa seseorang tidaklah sah. Nah, ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi seseorang saat ia ingin berpuasa.

Pertama At-tabyiit. Jika niat puasa wajib baru dimulai setelah terbit fajar Subuh, maka puasanya tidaklah sah. Dalilnya adalah hadis dari Hafshah—Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha–, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum Subuh, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. An-Nasai, no. 2333; Ibnu Majah, no. 1700; dan Abu Daud, no. 2454. Syaikh Al-Albani mensahihkan hadis ini).

Kedua, At-ta’yiin, yang dimaksudkan di sini adalah niat puasa yang akan dilaksanakan harus ditegaskan apakah puasa wajib ataukah sunnah. Jika puasa Ramadan yang diniatkan, maka niatannya tidak cukup dengan sekadar niatan puasa mutlak. Dalilnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907).

Ketiga, At-tikroor, niat mesti ada pada setiap malamnya sebelum Subuh untuk puasa hari berikutnya. Jadi tidak cukup satu niat untuk seluruh hari dalam satu bulan. Karena setiap hari dalam bulan Ramadan adalah hari yang berdiri sendiri. Ibadah puasa yang dilakukan adalah ibadah yang berulang. Sehingga perlu ada niat yang berbeda setiap harinya. (Al-Fiqh Al-Manhaji, hlm. 340-341).

Bahasan lebih lengkap mengenai hal ini bisa Anda simak di website kami berikut:
https://rumaysho.com/20099-matan-abu-syuja-rukun-dan-cara-berniat-puasa.html

Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Semua informasi perihal donasi tersebut bisa didapat melalui narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Ada satu ibadah iconic di bulan Ramadan yang pasti semua umat Islam sudah tahu kaifiat ibadah ini. Ibadah tersebut adalah shalat Tarawih. Shalat ini dinamakan Tarawih yang artinya istirahat karena orang yang melakukan shalat Tarawih beristirahat setelah melaksanakan shalat empat rakaat. Shalat Tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat malam. (Al Jaami’ Li Ahkamish Sholah, 3/63).

Para ulama sepakat bahwa shalat Tarawih hukumnya adalah sunnah (dianjurkan). Bahkan menurut ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, hukum shalat Tarawih adalah sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan), baik bagi laki-laki maupun perempuan. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9631).

Mengenai keutamaan shalat ini, telah dibahas tuntas dalam video kali ini. Hadis yang menjadi dasar dalilnya memberitahukan bahwa shalat Tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman; yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya’ atau alasan lainnya. (Fathul Bari, 4/251).

Ingatlah bahwa shalat Tarawih bersama imam, pahalanya seperti shalat semalam penuh.

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda, “Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327, Ahmad dan Tirmidzi, sahih). Hal ini sekaligus merupakan anjuran agar kaum muslimin mengerjakan shalat Tarawih secara berjemaah dan mengikuti imam hingga selesai (sampai shalat Witir selesai).

Semoga bahasan ini bermanfaat.
-
Yuk segera miliki buku terbaru Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal berjudul “15 Motivasi Iman di Bulan Ramadhan”, karena isinya sarat akan faedah ilmu dan motivasi beramal di bulan Ramadan.

Untuk pemesanan, silakan hubungi:
▪️ WA Ruwaifi/Rumaysho Store:
wa.me/6285200171222 
atau
wa.me/6282136267701

▪️ Marketplace🔻
✅ Tokopedia : rumayshostore official 
✅ Shopee : rumayshostore1 
 
#PenerbitRumaysho 
#Rumayshostore 
#Ruwaifistore 
#ustadzabduhtuasikal
  • Ada lima perusak amal ibadah di bulan Ramadan yang mesti kita hindari, kelima poin yang kami cantumkan dalam gambar di atas mesti kita hindari agar puasa yang kita kerjakan tidaklah sia-sia.

Maka tak heran jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.” (HR. Ahmad, 2:373. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats*. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.” (HR. Ibnu Khuzaimah, 3:242. Al-A’zhami mengatakan bahwa sanad hadis tersebut sahih).

*Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah. Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.

Semoga Allah menerima setiap amalan kita di bulan Ramadan dan dijauhkan dari kesia-siaan dalam beramal, aamiin.

Simak bahasan lengkap mengenai hal ini di website kami berikut:
https://rumaysho.com/17472-lima-perusak-amal-di-bulan-ramadhan.html
-
Yuk segera miliki buku terbaru Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal berjudul "15 Motivasi Iman di Bulan Ramadhan", karena isinya sarat akan faedah ilmu dan motivasi beramal di bulan Ramadan.

Untuk pemesanan, silakan hubungi:
▪️ WA Ruwaifi/Rumaysho Store:
wa.me/6285200171222 
atau
wa.me/6282136267701

▪️ Marketplace🔻
✅ Tokopedia : rumayshostore official 
✅ Shopee : rumayshostore1 
 
#PenerbitRumaysho 
#Rumayshostore 
#Ruwaifistore 
#ustadzabduhtuasikal
  • Ingat rumus penting ini, menggabungkan antara puasa dan sedekah adalah sebab seorang muslim dimudahkan masuk surga. Paduan dua amalan ini juga jadi sebab kemudahan meraih ampunan dosa dan selamat dari siksa neraka, lebih-lebih jika kedua amalan tersebut ditambah dengan amalan shalat malam.

Disebutkan bahwa puasa adalah tameng (pelindung) dari siksa neraka,

الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ

“Puasa adalah pelindung dari neraka seperti tameng salah seorang dari kalian ketika ingin berlindung dari pembunuhan.” (HR. Ibnu Majah, no. 1639; An-Nasa’i, no. 2232. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini sahih).

Mengenai sedekah dan shalat malam disebutkan dalam hadis,

وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ

“Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana api dapat dipadamkan dengan air, begitu pula shalat seseorang selepas tengah malam.” (HR. Tirmidzi, no. 2616; Ibnu Majah, no. 3973. Abu Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih).

Kita pun tahu dalam puasa yang kita lakukan pasti ada cacat dan kekurangan, sedekah itulah yang nanti akan menutupi kekurangan tersebut. Oleh karenanya di akhir Ramadan, kaum muslimin disyariatkan menunaikan zakat fitrah. Tujuannya adalah menyucikan orang yang berpuasa.

Disebutkan dalam hadis, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan dari kata-kata kotor, juga untuk memberi makan kepada orang miskin.” (HR. Abu Daud, no. 1609; Ibnu Majah, no. 1827. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan).

Semoga bermanfaat.
-
Yuk segera miliki buku terbaru Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal berjudul "15 Motivasi Iman di Bulan Ramadhan", karena isinya sarat akan faedah ilmu dan motivasi beramal di bulan Ramadan.

Untuk pemesanan, silakan hubungi:
▪️ WA Ruwaifi/Rumaysho Store:
wa.me/6285200171222 
atau
wa.me/6282136267701

▪️ Marketplace🔻
✅ Tokopedia : rumayshostore official 
✅ Shopee : rumayshostore1 
 
#PenerbitRumaysho 
#Rumayshostore 
#Ruwaifistore 
#ustadzabduhtuasikal
  • Di antara adab pada guru dan itu merupakan tanda berkahnya ilmu, hendaklah ilmu tersebut disandarkan pada guru jika kita memperoleh suatu pelajaran atau faedah penting darinya.

Abu ‘Ubaidah dalam Al-Ilma’ li Al-Qadhi ‘Iyadh, beliau berkata, “Di antara tanda mensyukuri nikmat ilmu adalah ketika ada sesuatu yang samar dan tak ada keterangan ilmu ketika itu, lantas ada yang memberikan pencerahan, maka kita katakan bahwa kita telah mendapatkan faedah dari si fulan. Itulah tanda mensyukuri ilmu.” (Ma’alim fi Thariq Thalib Al-‘Ilmi, hlm. 210).

Imam Nawawi rahimahullah juga berkata, “Di antara bentuk berbuat baik yaitu menyandarkan suatu faedah ilmu pada orang yang pertama kali mengatakannya. Siapa yang melakukan seperti itu, maka berkahlah ilmu dan keadaannya. Siapa yang keadaannya sebaliknya, maka ilmu dan keadaannya tidaklah dikaruniai keberkahan. Kebiasaan para ulama, mereka selalu menyandarkan ilmu pada siapa yang mengatakannya. Moga Allah beri taufik pada kita untuk terus bisa menerapkannya.” (Bustan Al-‘Arifin, dinukil dari Ma’alim fi Thariq Thalib Al-‘Ilmi, hlm. 211).

Jadi pandai-pandailah mensyukuri ilmu. Termasuk juga di sini adalah aturan dalam copy-paste status di media sosial, hendaklah sandarkan dari mana ilmu tersebut diperoleh.

@Rumayshocom juga terbuka menerima laporan bagi siapa saja yang menemukan tulisan atau konten kami diklaim pihak lain, baik sebagai tulisan, konten, atau bentuk artikel lain tanpa mencantumkan sumber dari kami.

Semoga Allah memberikan kita keberkahan ilmu. Aamiin.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Semua informasi perihal donasi tersebut bisa didapat melalui narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Umrah di bulan Ramadan terasa sangat istimewa dari umrah di bulan lainnya, karena senilai dengan haji bahkan seperti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada seorang wanita, “Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?”

Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya (ditunggangi suami dan anaknya). Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Jika Ramadan tiba, berumrahlah saat itu, karena umrah Ramadan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

Apa yang dimaksud senilai dengan haji? Apakah umrah Ramadan bisa juga menggantikan haji yang wajib?

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud adalah umrah Ramadan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun, bukan berarti umrah Ramadan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” (Syarh Shahih Muslim, 9:2).

Bahasan di atas, diambil dari buku terbaru Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal berjudul "15 Motivasi Iman di Bulan Ramadhan". Segera miliki bukunya sebagai bekal ilmu menyambut Ramadan, karena isinya sarat akan faedah ilmu dan motivasi beramal di bulan Ramadan.

Untuk pemesanan, silakan hubungi:
▪️ WA Ruwaifi/ Rumaysho Store:
wa.me/6285200171222 
atau
wa.me/6282136267701

▪️ Marketplace🔻
✅Tokopedia : rumayshostore official 
✅Shopee : rumayshostore1 
 
#PenerbitRumaysho 
#Rumayshostore 
#Ruwaifistore 
#ustadzabduhtuasikal
  • Mungkin selama ini sering didengung-dengungkan bahwa salah satu karakter suami terbaik adalah ia yang selalu membantu istri di rumah, mengurus urusan dapur, mengepel, mencuci, dan bentuk bebersih lainnya. Tapi, pernahkah terlintas di benak kita bahwa ada kisah wanita salehah yang selalu membantu suami dalam pekerjaannya di ladang?!

Ya.. Salah satu karakter istri salehah adalah khidmat (pelayanan) yang baik terhadap suami. Istri yang pandai melayani sehingga membuat suami menjadi nyaman dan bahagia bersama istri tercinta.

Yang dimaksud khidmat di sini adalah pelayanan, yaitu tindakan dan perbuatan istri dalam rangka membantu suami serta menyenangkan hatinya. Khidmat adalah pernyataan ikatan istri kepada suami dalam sebuah bingkai sakinah, mawaddah, wa rahmah. Khidmat bukanlah perbudakan atau penindasan suami terhadap istri, tetapi khidmat adalah bentuk karakter istri salehah yang didasari ketulusan dan kepahaman dalam membantu tugas suami.

Pada zaman dahulu, para istri terbiasa memberikan pelayanan untuk menyenangkan suami, dengan berbagai macam tindakan dan perbuatan. Kisah Asma
  • Amal yang dianjurkan oleh syariat adalah bersegera menuju ke masjid ketika azan sudah dikumandangkan. Di antara faedah besar yang bisa kita dapatkan adalah mendapatkan keutamaan membersamai imam ketika takbiratul ihram. Terdapat pahala yang sangat agung ketika seseorang bisa membersamai imam ketika takbiratul ihram selama 40 hari sebagaimana hadis yang kami bawakan dalam video kali ini.

Dari penjelasan dalam video @rumayshocom, bahwa di antara kiat penting agar seseorang terbebas dari penyakit kemunafikan adalah; dia menjaga pelaksanaan shalat berjemaah di masjid dan berusaha senantiasa membersamai imam ketika takbiratul ihram.

Termasuk di antara perkara yang menunjukkan keutamaan yang besar dari membersamai imam ketika takbiratul ihram adalah terlihat dari perkataan sebagian ulama yang mengatakan bahwa saat iqamah dikumandangkan, sedangkan seseorang masih shalat sunnah, maka hendaknya shalat sunnah tersebut dihentikan, agar mendapatkan keutamaan shalat wajib sejak awal.

Semoga bahasan ini bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Semua informasi perihal donasi tersebut bisa didapat melalui narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv
  • Sebagian orang menganggap bahwa puasa setelah pertengahan Syakban tidak dibolehkan karena ada beberapa hadis yang melarangnya, salah satunya adalah hadis yang kami cantumkan dalam gambar di atas.

Di antara ulama yang mensahihkan hadis di atas adalah At Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al Hakim, Ath Thahawiy, dan Ibnu ‘Abdil Barr. Di antara ulama belakangan yang mensahihkannya adalah Syaikh Al Albani rahimahullah. Sedangkan ulama lainnya mengatakan bahwa hadis tersebut adalah hadis yang mungkar dan hadis mungkar adalah di antara hadis yang lemah.

Di antara ulama yang berpendapat demikian adalah ’Abdurrahman bin  Mahdiy, Imam Ahmad, Abu Zur’ah Ar Rozi, dan Al Atsrom. Alasan mereka adalah karena hadis di atas bertentangan dengan hadis,

لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ

Janganlah mendahulukan Ramadan dengan sehari atau dua hari berpuasa. (HR. Muslim no. 1082).

Ada pendapat dari Imam Asy Syafi’i dan ulama Syafi’iyah yang mengatakan bahwa larangan berpuasa setelah separuh bulan Syakban adalah bagi orang yang tidak memiliki kebiasaan berpuasa ketika itu. Jadi bagi yang memiliki kebiasaan berpuasa (seperti puasa Senin & Kamis), boleh berpuasa ketika itu, menurut pendapat ini. (Lathoif Al Ma’arif, 244-245).

Kesimpulannya, setelah pertengahan Syakban, masih boleh berpuasa dengan catatan:
1. Punya kebiasaan berpuasa sunnah Senin & Kamis sebelum pertengahan Syakban.
2. Hendak membayar utang puasa Ramadan (qada puasa) atau jenis puasa wajib lainnya (nazar atau kafarat).

Semoga bermanfaat :)
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791

Silakan follow link Rumaysho di IG:
@rumayshocom | @rumayshotv | @mabduhtuasikal | @muslimmyway | @rofifkids | @parentingruqoyyah | @rumaysho.store | @ruwaifi.store
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 
#rumaysho
#rumayshocom
#ustadzabduhtuasikal
#rumayshotv

Artikel Terbaru

Ramadhan Momen Meraih Kemenangan

25/03/2023
Masjid Nabawi_remajaislam.com

Tamasya Ke Madinah: Masjid Nabawi

25/03/2023
Masjid Nabawi_remajaislam.com

Tamasya ke Madinah: Sejarah Pembangunan Masjid Nabawi 

23/03/2023
Doa Awal Ramadhan_remajaislam.com

Doa Awal Ramadhan

22/03/2023

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Kajian Remaja

Ramadhan Momen Meraih Kemenangan

25/03/2023
Masjid Nabawi_remajaislam.com
Dunia Islam

Tamasya Ke Madinah: Masjid Nabawi

25/03/2023
Masjid Nabawi_remajaislam.com
Dunia Islam

Tamasya ke Madinah: Sejarah Pembangunan Masjid Nabawi 

23/03/2023
Doa Awal Ramadhan_remajaislam.com
Amalan

Doa Awal Ramadhan

22/03/2023
Hadis Tentang Larangan Puasa Satu Dua Hari Sebelum Ramadhan_remajaislam.com
Amalan

Hadis Tentang Larangan Puasa Satu Dua Hari Sebelum Ramadhan

22/03/2023
Pelajaran Di Balik Kedermawanan Nabi di Bulan Ramadhan_remajaislam.com
Akhlaq Mulia

Pelajaran Di Balik Kedermawanan Nabi di Bulan Ramadhan (Part 1)

21/03/2023

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhirat amalan ramadhan anak muda anjuran menikah bakti orang tua cinta fikih puasa haji ilmu jomblo kisah ashabul kahfi kriteria jodoh kultwit madinah makkah manajemen waktu manfaat menikah meminang menikah meninggalkan shalat motivasi nikah nazhor nikah nikah itu ibadah nikah muda pacaran pacaran haram pacaran islami pembatal puasa pergaulan persiapan nikah pertimbangan menikah puasa puasa sunnah qawa'idul arba' shalat berjamaah shalat jamaah shalat tarawih status twitter rumayshocom tafsir al kahfi taubat teman umrah waktu zina

Artikel Terbaru

Ramadhan Momen Meraih Kemenangan

25/03/2023
Masjid Nabawi_remajaislam.com

Tamasya Ke Madinah: Masjid Nabawi

25/03/2023
Masjid Nabawi_remajaislam.com

Tamasya ke Madinah: Sejarah Pembangunan Masjid Nabawi 

23/03/2023

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.