Tuesday, April 13, 2021
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
Remaja Islam Mau Mengenal Islam
No Result
View All Result
Home Jalanku

Perlukah Melafazhkan Niat “Usholli”?

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
14/10/2011
in Jalanku
9
56
SHARES
283
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sahabat –Al Faruq- Umar bin Khaththab radhiyallahu ’anhu berkata,”Saya mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,’Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya’.” (HR. Bukhari & Muslim). Inilah hadits yang menunjukkan bahwa amal seseorang akan dibalas atau diterima tergantung dari niatnya.

Cek Artikel Lainnya

Syi’ah di Hari Asyura

Orang Cerdas Tahu Bagaimana Memposisikan Akal

Kerusakan Demonstrasi dalam Kacamata Islam

 

Setiap Orang Pasti Berniat Tatkala Melakukan Amal

Niat adalah amalan hati dan hanya Allah Ta’ala yang mengetahuinya. Niat itu tempatnya di dalam hati dan bukanlah di lisan. Setiap orang yang melakukan suatu amalan pasti telah memiliki niat terlebih dahulu. Karena tidak mungkin orang yang berakal yang punya ikhtiar (pilihan) melakukan suatu amalan tanpa niat. Seandainya seseorang disodorkan air kemudian dia membasuh kedua tangan, berkumur-kumur hingga membasuh kaki, maka tidak masuk akal jika dia melakukan pekerjaan tersebut -yaitu berwudhu- tanpa niat. Sehingga sebagian ulama mengatakan,”Seandainya Allah membebani kita suatu amalan tanpa niat, niscaya ini adalah pembebanan yang sulit dilakukan.”

Apabila setan membisikkan kepada seseorang yang selalu merasa was-was dalam shalatnya sehingga dia mengulangi shalatnya beberapa kali. Setan mengatakan kepadanya,”Hai manusia, kamu belum berniat”. Maka ingatlah,”Tidak mungkin seseorang mengerjakan suatu amalan tanpa niat. Tenangkanlah hatimu dan tinggalkanlah was-was seperti itu.”(Lihat Syarhul Mumthi, I/128 dan Al Fawa’id Dzahabiyyah, hal.12)

Melafalkan Niat

Masyarakat kita sudah sangat akrab dengan melafalkan niat (maksudnya mengucapkan niat sambil bersuara keras atau lirih) untuk ibadah-ibadah tertentu. Karena demikianlah yang banyak diajarkan oleh ustadz-ustadz kita bahkan telah diajarkan di sekolah-sekolah sejak Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Contohnya adalah tatkala hendak shalat berniat ’Usholli fardhol Maghribi …’ atau pun tatkala hendak berwudhu berniat ’Nawaitu wudhu’a liraf’il hadatsi …’. Kalau kita melihat dari hadits di atas, memang sangat tepat kalau setiap amalan harus diawali niat terlebih dahulu. Namun apakah niat itu harus dilafalkan dengan suara keras atau lirih?!

Secara logika mungkin dapat kita jawab. Bayangkan berapa banyak niat yang harus kita hafal untuk mengerjakan shalat mulai dari shalat sunat sebelum shubuh, shalat fardhu shubuh, shalat sunnah dhuha, shalat sunnah sebelum dzuhur, dst. Sangat banyak sekali niat yang harus kita hafal karena harus dilafalkan. Karena ini pula banyak orang yang meninggalkan amalan karena tidak mengetahui niatnya atau karena lupa. Ini sungguh sangat menyusahkan kita. Padahal Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya agama itu mudah.” (HR. Bukhari)

Ingatlah setiap ibadah itu bersifat tauqifiyyah, sudah paketan dan baku. Artinya setiap ibadah yang dilakukan harus ada dalil dari Al Qur’an dan Hadits termasuk juga dalam masalah niat.

Setelah kita lihat dalam buku tuntunan shalat yang tersebar di masyarakat atau pun di sekolahan yang mencantumkan lafadz-lafadz niat shalat, wudhu, dan berbagai ibadah lainnya, tidaklah kita dapati mereka mencantumkan ayat atau riwayat hadits tentang niat tersebut. Tidak terdapat dalam buku-buku tersebut yang menyatakan bahwa lafadz niat ini adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan sebagainya.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan dalam kitab beliau Zadul Ma’ad, I/201, ”Jika seseorang menunjukkan pada kami satu hadits saja dari Rasul dan para sahabat tentang perkara ini (mengucapkan niat), tentu kami akan menerimanya. Kami akan menerimanya dengan lapang dada. Karena tidak ada petunjuk yang lebih sempurna dari petunjuk Nabi dan sahabatnya. Dan tidak ada petunjuk yang patut diikuti kecuali petunjuk yang disampaikan oleh pemilik syari’at yaitu Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam.”  Dan sebelumnya beliau mengatakan mengenai petunjuk Nabi dalam shalat,”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak mendirikan shalat maka beliau mengucapkan : ‘Allahu Akbar’. Dan beliau tidak mengatakan satu lafadz pun sebelum takbir dan tidak pula melafadzkan niat sama sekali.”

Maka setiap orang yang menganjurkan mengucapkan niat wudhu, shalat, puasa, haji, dsb, maka silakan tunjukkan dalilnya. Jika memang ada dalil tentang niat tersebut, maka kami akan ikuti. Dan janganlah berbuat suatu perkara baru dalam agama ini yang tidak ada dasarnya dari Nabi. Karena Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,” Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak ada dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak. (HR. Muslim). Dan janganlah selalu beralasan dengan mengatakan ’Niat kami  kan baik’, karena sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhuma mengatakan,”Betapa banyak orang menginginkan kebaikan, namun tidak mendapatkannya.” (HR. Ad Darimi, sanadnya shahih, lihat Ilmu Ushul Bida’, hal. 92)

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat wa shallallahu ’ala Muhammad wa ’ala alihi wa shohbihi wa sallam.

 

Tulisan lawas Muhammad Abduh Tuasikal di Buletin At Tauhid

Artikel www.remajaislam.com

Previous Post

Diskriminasi Muslim di Perancis

Next Post

Petunjuk Rasul Ketika Shalat

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

Related Posts

Syi’ah di Hari Asyura
Jalanku

Syi’ah di Hari Asyura

by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
10/09/2019
Orang Cerdas Tahu Bagaimana Memposisikan Akal
Jalanku

Orang Cerdas Tahu Bagaimana Memposisikan Akal

by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
11/09/2012
Kerusakan Demonstrasi dalam Kacamata Islam
Jalanku

Kerusakan Demonstrasi dalam Kacamata Islam

by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
30/03/2012
Beberapa Pemikiran Kaum Syi’ah
Jalanku

Beberapa Pemikiran Kaum Syi’ah

by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
13/03/2012
Pemimpin, Cerminan dari Rakyatnya
Jalanku

Pemimpin, Cerminan dari Rakyatnya

by Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
27/11/2011
Next Post
Petunjuk Rasul Ketika Shalat

Petunjuk Rasul Ketika Shalat

Comments 9

  1. Hendi says:
    7 years ago

    Niat itu adanya di hati bkn d lisan
    Apakah saudara ketika mau k pasar d lisankn,saya mau pergi k pasar
    Itu hnua cntoh
    Buat admin anda seorang yg insya allaj d muliakn allah

    Reply
    • Muhammad Abduh Tuasikal says:
      7 years ago

      Barakallahu fiikum.

      Reply
  2. jufri says:
    7 years ago

    As…kemarin kata ustas katanya niat itu harus dibaca karena shalat subuh lain niatnya shalat luhur lain niatnya sampai mau puasa sehingga sesudah witir berniat untuk puasa besok..! bagai mana itu pak ustas…!

    Reply
    • Muhammad Abduh Tuasikal says:
      7 years ago

      Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tuntunkan untuk dibaca. Niat cukup dalam hati. Karena niat itu berarti keinginan untuk melakukan sesuatu.

      Reply
  3. zaki muclisson says:
    6 years ago

    Menurut pemahaman saya begini, niat itu berdasarkan kesungguhan dorongan hati kita. Misal, ketika kita tau sudah tiba waktu dzuhur kemudian bergegas ke masjid untuk sholat dengan penuh kesadaran itu perintah Allah, berarti kita sudah “niat sholat dzuhur karena Allah”. Jadi gak perlu dilafadkan. Tapi meskipun dilafadkan “usholi..” tapi dia melakukan sholat biar dipuji orang lain, berati dia “niat sholat karena orang lain”.
    Intinya, niat itu dorongan hati secara sadar untuk melakukan sesuatu karena… (Allah, makhluk dsb hanya diri kita sendiri dan Allah yg tahu). Gak perlu dilafadkan tapi cukup meyakinkan diri secara sadar untuk melakukan segala sesuatu karena Allah.

    Reply
    • Babbul Jannah says:
      6 years ago

      Intinya, niat itu dorongan hati secara sadar untuk melakukan sesuatu…

      ==> kalau belum terlaksana namanya masih niat / apa azam ya?
      => kalo gw mo pergi haji nih.. tapi belum punya duit, itu namanya niat apa azam ?

      Reply
  4. Bima Sakti says:
    6 years ago

    aaaa

    Reply
  5. Ahmad Syukri says:
    6 years ago

    Dan berhati-hatilah dalam melakukan ibadah, jangan sampai tersesat dalam memilih imam lalu menyesal dikemudian hari…

    Surah Al-Ahzab, ayat 66:
    يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا

    Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”.

    Surah Al-Ahzab, ayat 67:
    وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا

    Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).

    Surah Al-Ahzab, ayat 68:
    رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا

    Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”.

    Surah Fatir, ayat 37:
    وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

    Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

    Hati2 dalam belajar dan mengajarkan kepada keluarga dan teman….Takut2 salah2 nanti kita, Tanggung jawab menyiarkan ilmu itu berat kalo2 kita blm paham betul…

    Reply
  6. Haidir says:
    6 years ago

    innalillahi wa innailaihi roji’un , beribadah lah dengan ilmu. semua ada dalilnya,

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • 3.6M Fans
  • 207k Subscribers
  • 808k Followers
  • Kita sering perhatikan bagaimana keadaan jemaah shalat Subuh di masjid-masjid begitu sepi  Juga tidak sedikit yang telat shalat Subuh bahkan dikerjakan saat matahari telah meninggi  Padahal shalat lima waktu sudah ditetapkan waktunya  tetapi demikianlah  shalat Subuh bagi sebagian orang terasa cukup berat mengerjakannya                      Coba perhatikan hadis dalam gambar di atas  seseorang yang telah bangun Subuh  bisa jadi ia dikencingi oleh setan di telinganya                      Al Qodhi    Iyadh memahami hadis di atas secara tekstual  Demikianlah yang benar  Lalu dikhususkan kata telinga yang dikencingi karena telingalah pusat pendengaran untuk diingatkan   Syarh Shahih Muslim  6  58                       Ada ulama yang menafsirkan hadis di atas dengan mengatakan bahwa yang dimaksud adalah orang yang tidur hingga pagi hari sampai-sampai luput dari shalat Subuh  Syarh Riyadhus Sholihin  5  194                       Ini menunjukkan jeleknya orang yang tidak bangun Subuh sampai-sampai dikencingi oleh setan  Setan saja sudah tidak kita sukai  apalagi jika sampai dikencingi oleh makhluk tersebut  Wallahul musta   an  kita berlindung pada Allah dari kejelekan semacam itu                      Semoga bermanfaat  - Silakan follow link Rumaysho di IG   rumayshocom   rumayshocomstore   ruwaificom   rumayshotv   mabduhtuasikal   muslimmyway   rofifkids   parentingruqoyyah                      rumaysho  rumayshocom  ustadzabduhtuasikal  rumayshoTV
  • Faedah yang bisa kita ambil dari hadits pada gambar di atas antara lain  1  Rasulullah shallallahu    alaihi wa sallam menjadi pengajar untuk umatnya  Tidak ada kebaikan melainkan beliau ajarkan pada umatnya  2  Laa hawla wa laa quwwata illa billah merupakan simpanan surga  3  Dorongan untuk berdzikir sehingga mendapatkan pahala yang besar sebagai simpanan di surga kelak                      Lalu apa makna Laa Hawla wa Laa Quwwata illa Billah                      Ada ulama yang menafsirkan kalimat tersebut     Tidak ada kuasa bagi hamba untuk menolak kejelekan dan tidak ada kekuatan untuk meraih kebaikan selain dengan kuasa Allah                       Ulama lain menafsirkan     Tidak ada usaha  kekuatan  dan upaya selain dengan kehendak Allah                       Ibnu Mas   ud radhiyallahu    anhu berkata     Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan dari Allah  Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah                       Imam Nawawi menyebutkan berbagai tafsiran di atas dalam Syarh Shahih Muslim  17 26-27  dan beliau katakan     Semua tafsiran tersebut hampir sama maknanya                       Yuk  amalkan  sebarkan  istiqamahkan  - Silakan follow link Rumaysho di IG   rumayshocom   rumayshocomstore   ruwaificom   rumayshotv   mabduhtuasikal   muslimmyway   rofifkids   parentingruqoyyah                      rumaysho  rumayshocom  ustadzabduhtuasikal  rumayshoTV
  • Sadarkah kita   Lidah ini begitu mudah mengucapkan perkataan-perkataan yang sebenarnya termasuk ke dalam kesyirikan  misalnya dengan mencela waktu tertentu  atau meyakini makhluk yang sebenarnya tidak memiliki kuasa atau kehendak apapun  padahal jika kita cermati  makhluk yang kita cela tersebut tidak mampu berbuat apa-apa kecuali atas kehendak Allah  Mencaci mereka pada dasarnya telah mencaci dan menyakiti yang telah menciptakan dan mengatur mereka yaitu Allah Ta   ala                      Untuk itu  kita harusnya berhati-hati dalam berucap  sebagaimana sabda Nabi shallallahu    alaihi wa sallam     Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu  Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam      HR  Bukhari no  6478                       Wallahu waliyyut taufiq was sadaad  - Silakan follow link Rumaysho di IG   rumayshocom   rumayshocomstore   ruwaificom   rumayshotv   mabduhtuasikal   muslimmyway   rofifkids   parentingruqoyyah                      rumaysho  rumayshocom  ustadzabduhtuasikal  rumayshoTV
  • Syaikh    Abdul    Aziz bin    Abdillah bin Baz  mufti Kerajaan Saudi Arabia di masa silam berkata     Jika ada saudaramu yang menzalimi lainnya  maka katakanlah pada orang yang ingin berbuat zalim     Jangan perbuat seperti itu  berhentilah                          Jika ada yang ingin menzalimi dengan mengambil harta orang lain  maka tahanlah atau cegahlah dia  Itu termasuk menolongnya jika memang engkau punya kemampuan untuk mencegahnya                      Bentuk menolong orang yang berbuat zalim adalah mencegahnya dari kejahatan dirinya dan dari kejahatan setannya  Itu termasuk pula mencegah setannya berbuat jahat dan mencegahnya dari hawa nafsu yang batil                       Semoga bermanfaat    - Silakan follow link Rumaysho di IG   rumayshocom   rumayshocomstore   ruwaificom   rumayshotv   mabduhtuasikal   muslimmyway   rofifkids   parentingruqoyyah                      rumaysho  rumayshocom  ustadzabduhtuasikal  rumayshoTV
  • Semua orang yang telah menikah dan memiliki anak pasti menginginkan anaknya jadi anak yang saleh dan bermanfaat untuk orang tua serta agamanya  karena anak jadi penyebab bagi orang tua untuk terus mendapat manfaat lewat doa dan amalannya  walau orang tua telah tiada                      Salah satu doa yang bisa dipanjatkan untuk meminta anak yang saleh sebagaimana terkandung dalam surah Al-Furqon ayat 74 dengan redaksi doa     Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a   yun waj   alnaa lil muttaqiina imaamaa                         Al Qurtubhi rahimahullah berkata     Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan keturunannya taat pada Allah    azza wa jalla     Perkataan semacam ini juga dikatakan oleh Al Hasan Al Bashri   Tafsir Al Qur   an Al    Azhim  10 333                       Jangan lupa diamalkan ya    - Silakan follow link Rumaysho di IG   rumayshocom   rumayshocomstore   ruwaificom   rumayshotv   mabduhtuasikal   muslimmyway   rofifkids   parentingruqoyyah                      rumaysho  rumayshocom  rumayshoTV  ustadzabduhtuasikal
  • Inilah episode terakhir dari pembahasan serial Dajjal di  rumayshocom  dari sini kita tahu meski Dajjal adalah sejelek-jeleknya fitnah di akhir zaman  makhluk yang matanya buta sebelah itu pada akhirnya akan mati di tangan Nabi Isa    alaihissalam                      Dari sini kita tahu bahwa salah satu misi turunnya Nabi Isa    alaihissalam di akhir zaman ialah untuk menumpas Dajjal dan para pengikutnya                      Semoga pembahasan serial Dajjal ini bisa menambah keimanan kita dan menjadi pelecut semangat untuk terus berlindung pada Allah dari fitnah-fitnah Dajjal                      Nantikan serial pembahasan tentang Turunnya Nabi Isa    alaihissalam di akhir zaman pada pembahasan selanjutnya  Semoga bermanfaat    - Silakan follow link Rumaysho di IG   rumayshocom   rumayshocomstore   ruwaificom   rumayshotv   mabduhtuasikal   muslimmyway   rofifkids   parentingruqoyyah                      rumaysho  rumayshocom  ustadzabduhtuasikal  rumayshoTV
  • Di era modern ini  di mana seorang muslim yang bertemu dengan saudaranya yang tidak dikenal  ia pasti enggan untuk memulai mengucapkan salam  Jangankan mengucapkan salam pada orang yang tidak dikenal  dengan orang yang sudah lama kenal pun budaya mengucap salam semakin luntur  Ucapan salam sekarang lebih dipengaruhi oleh budaya luar khususnya di kalangan remaja  seperti sapaan  hai    hello    what   s up   ataupun dengan menggunakan bahasa Korea  annyeong haseyo                       Padahal  ucapan salam adalah syiar agama Islam dan tingkatan ucapan salam paling mulia  karena di dalamnya terkandung doa keselamatan  Dari    Abdullah bin    Amr bahwasanya ada seseorang yang bertanya pada Nabi shallallahu    alaihi wa sallam     Amalan Islam apa yang paling baik      Beliau shallallahu    alaihi wa sallam lantas menjawab     Memberi makan  kepada orang yang butuh  dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali       HR  Bukhari no  6236                       Mengucapkan salam merupakan sebab terwujudnya kesatuan hati dan rasa cinta di antara sesama muslim sebagaimana kenyataan yang kita temukan  Huquq Da   at Ilaihal Fithroh  46   Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu    alaihi wa sallam     Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman  Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai  Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai    sebarkanlah salam di antara kalian      HR  Muslim no  54                       Apakah budaya saling mengucap salam di lingkunganmu masih ada
  • Ini yang dialami oleh kita-kita tatkala sudah lama belajar agama  Merasa diri sudah lebih baik dari orang lain dan lebih paham dari yang lain  padahal kekurangan kita teramat banyak  Ilmu yang telah kita pelajari pun sedikit yang diamalkan                      Janganlah engkau mengatakan dirimu suci  atau dirimu lebih baik sebagaimana sabda Nabi shallallahu    alaihi wa sallam     Janganlah menyatakan diri kalian suci  Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian      HR  Muslim no  2142                       Jika kita tahu bahayanya menganggap diri lebih baik  maka coba lihatlah pada kekurangan kita dalam ketaatan  Jika ada orang yang mendekati kita karena kebaikan kita  lalu mereka tahu kekurangan kita  pasti mereka pun akan menjauh                      Jika kita mulai merasa lebih baik dari seseorang  saat orang tersebut melakukan kesalahan  ingatlah keadaan kita dulu sebelum mengenal ilmu  tengoklah amalan-amalan kita sejak dulu                      Apakah keluarga kita  kerabat kita  lingkungan kita mendapatkan manfaat dari ilmu kita   Apakah sedekah kita jauh lebih banyak dibanding orang yang kita salahkan   Apakah dengan membicarakan keburukan orang  hati kita akan lega   Apakah setelah mengumbar kekurangan orang  pikiran kita lebih tenang   Apakah dengan menunjukkan aib orang  diri kita terlihat lebih baik darinya                       Harusnya  prinsip yang harus dipegang ialah jangan selalu merasa diri sudah baik  tetapi berusaha untuk terus memperbaiki diri menjadi lebih baik                      Wallahu waliyyut taufiq was sadaad  - Silakan follow link Rumaysho di IG   rumayshocom   rumayshocomstore   ruwaificom   rumayshotv   mabduhtuasikal   muslimmyway   rofifkids   parentingruqoyyah                      rumaysho  rumayshocom  ustadzabduhtuasikal  rumayshoTV
  • Hati nurani manusia cenderung merasa iba kepada pengemis yang secara lahiriah terlihat miskin  membutuhkan tempat tinggal dan makan  Tak heran  hati kita langsung berempati dan memberinya sedekah                      Lalu bagaimana jika pengemis tersebut ternyata orang yang sebenarnya mampu bekerja dan dianggap mempunyai ekonomi yang mapan  Apakah kita tetap memberinya sedekah  Apakah sedekah kita jadi sia-sia                      Pembahasan tentang hal ini kami sajikan agar kaum muslimin tidak bingung lagi ketika menemui seorang pengemis  Selain harus selektif dalam bersedekah  kaum muslimin juga harus memperhatikan peraturan yang melarang untuk memberikan sedekah pada pengemis                      Semoga dengan adanya pembahasan ini  kita bisa memprioritaskan sedekah kepada orang-orang di sekitar kita yang mereka sudah berusaha bekerja namun belum mencukupi kebutuhan keluarganya  Karena yang sesuai syariat  memang kepada merekalah seharusnya dana sedekah disalurkan                      Semoga bermanfaat    - Silakan follow link Rumaysho di IG   rumayshocom   rumayshocomstore   ruwaificom   rumayshotv   mabduhtuasikal   muslimmyway   rofifkids   parentingruqoyyah                      rumaysho  rumayshocom  ustadzabduhtuasikal  rumayshoTV

Artikel Terbaru

telat nikah

Bagi Wanita yang Telat Menikah

14/03/2021
Jodoh itu Cerminan Diri Kita

Jodoh itu Cerminan Diri Kita (Kriteria Memilih Jodoh)

09/02/2021
Tips masuk perguruan tinggi negeri

Tips Persiapan Masuk Perguruan Tinggi di Tengah Pandemi Covid-19

19/01/2021
Kiprah Generasi Millenial

Kiprah Pemuda Muslim Generasi Millenial

05/01/2021

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

telat nikah
Pra Nikah

Bagi Wanita yang Telat Menikah

14/03/2021
Jodoh itu Cerminan Diri Kita
Pra Nikah

Jodoh itu Cerminan Diri Kita (Kriteria Memilih Jodoh)

09/02/2021
Tips masuk perguruan tinggi negeri
Tips

Tips Persiapan Masuk Perguruan Tinggi di Tengah Pandemi Covid-19

19/01/2021
Kiprah Generasi Millenial
Iptek

Kiprah Pemuda Muslim Generasi Millenial

05/01/2021
Mampu menikah usia muda
Pra Nikah

Kapan Disebut Mampu untuk Menikah di Usia Muda?

16/01/2021
Cara Taubat Zina Sebelum Nikah
Menata Hati

Cara Taubat Pernah Berzina Beberapa Kali Sebelum Menikah

05/01/2021

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhirat amalan ramadhan bakti orang tua bangun shubuh belajar bulughul maram kitab nikah cinta curang durhaka fikih puasa idul fithri ilmu jodoh jomblo kultwit manajemen waktu manfaat menikah meminang menikah meninggalkan shalat menyontek musibah nazhor nikah nikah itu ibadah pacaran pacaran islami pembatal puasa pemuda pergaulan persiapan nikah pertimbangan menikah pra nikah puasa puasa Asyura puasa sunnah sabar shalat berjamaah shalat jamaah shalat tarawih status twitter rumayshocom syirik teman waktu zina

Artikel Terbaru

telat nikah

Bagi Wanita yang Telat Menikah

14/03/2021
Jodoh itu Cerminan Diri Kita

Jodoh itu Cerminan Diri Kita (Kriteria Memilih Jodoh)

09/02/2021
Tips masuk perguruan tinggi negeri

Tips Persiapan Masuk Perguruan Tinggi di Tengah Pandemi Covid-19

19/01/2021

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.