Meraih husnul khotimah adalah cita-cita setiap muslim. Karena mengakhiri hidup dengan keadaan yang baik, pertanda bahwa seorang akan mendapatkan nasib yang baik di alam selanjutnya. Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda,
إنما الأعمال بالخواتم
“Amalan seorang itu tergantung bagaimana akhir hayatnya.”
Adapun tanda-tanda seorang mendapatkan khusnul khotimah adalah berikut:
Pertama, mengucapkan syahadat saat sakaratul maut.
Karena Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda,
من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة
“Siapa yang ucapan akhirnya adalah laa ilaa ha illallah maka dia masuk surga.” (HR. Abu Dawud, no. 3116, dinilai shahih oleh Al-albani di dalam Shahih Abi Dawud no. 2673)
Kedua, keluarnya keringat di dahi saat sakaratul maut.
Berdasarkan hadis dari sahabat Buraidah bin Al-hushoib -radhiyallahu’anhu-, beliau menyampaikan: Aku pernah mendengar Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda:
موت المؤمن بعرق الجبين
“Matinya orang beriman itu dengan keluarnya keringat pada dahinya.” (HR. Ahmad no. 22515, Tirmidzi no. 980 dan Nasai no. 1828, dinilai shahih oleh Al-albani dalam Shahih At-tirmidzi)
Ketiga, meninggal di hari jumat.
Rasul -shallallahu’akaihi wa sallam- bersabda:
ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله فتنة القبر
“Tidaklah seorang muslim itu meninggal di hari jumat atau malam jumat, melainkan akan Allah jaga dari siksa kubur.” (HR. Ahmad no. 6546, Tirmidzi no. 1074)
Keempat, Mati dalam keadaan sedang berjihad di jalan Allah.
Allah ta’ala berfirman,
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ ﴿١٦٩﴾ فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿١٧٠﴾
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (169) Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Ali Imran: 169-170)
Juga berdasarkan hadis Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam-
من قتل في سبيل الله فهو شهيد ، ومن مات في سبيل الله فهو شهيد
“Siapa yang gugur di jalan Allah maka dia syahid. Siapa yang gugur di jalan Allah maka dia syahid.” (HR. Muslim, no. 1915)
Kelima, meninggal disebabkan penyakit to’un.
Karena Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda:
الطاعون شهادة كل مسلم
“Penyakit to’un menjadi sebab seorang mukmin itu mati syahid.” (HR. Bukhari no. 2830 dan Muslim no. 1916).
Keenam, meninggal disebabkan tertimpa atau tenggelam.
Sebagaimana dikabarkan oleh Rasul -shallallahu’alaihi wa sallam-
الشهداء خمسة : المطعون ، والمبطون ، والغرق ، وصاحب الهدم ، والشهيد في سبيل الله
“Mati syahid itu ada 5 sebabnya: sakit to’un, sakit perut, tenggelam, ditimpa dan syahid di medan jihad.” (HR. Bukhari no. 2829 dan Muslim no. 1915)
Berlanjut di part 2 insyaallah….
Referensi:
Islamqa. الطريق إلى حسن الخاتمة. Diakses dari https://islamqa.info/ar/answers/10903… Pada: 10 Juli 2023.
Penulis: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com