Dalam sebuah hadis yang amat populer tentang pahala jariah diterangkan bahwa, salah satu alternatif untuk mendapatkan pahala Jariah adalah doa anak yang sholih.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ ابنُ آدم انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Jika seorang manusia meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, yakni sedekah jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang mendoakannya”. (HR. Muslim)
Apakah anak shalih pada hadis ini hanya terbatas pada anak atau juga mencakup cucu dan seluruh anak keturunan seorang?
Mari kita simak penjelasan di dalam fatwa berikut:
فإن الولد الصالح الوارد في الحديث الذي ذكرته يشمل الولد المباشر, وأولاد الأولاد, وأحفادهم، كما يشمل الأنثى, وأحفادها،
Anak shalih yang dimaksud di dalam hadis mencakup anak secara langsung atau cucu dan anak keturunan mereka. Termasuk jaga anak perempuan dan keturunannya.
جاء في شرح رياض الصالحين للشيخ ابن عثيمين: ولد صالح يدعو له: ولد يشمل ذكر وأنثى، يعني ابن أو بنت، يشمل ابنك لصلبك، وابنتك لصلبك، وأبناء أبنائك، وأبناء بناتك، وبنات أبنائك، وبنات بناتك.. إلى آخره. انتهى.
Syaikh Ibnu Utsaimin di saat menjelaskan kitab Riyadussholihin (Syarah Riyadussholihin) menerangkan, “Anak sholih yang mendoakanya mencakup anak laki-laki dan anak perempuan kandung. Cucu laki-laki dari anak laki-laki maupun perempuan. Cucu perempuan dari anak laki-laki maupun perempuan, sampai seterusnya.”
وفي شرح سنن أبي داود للشيخ عبد المحسن العباد: قوله: (أو ولد صالح يدعو له)، سواء كان ولده من صلبه المباشر، أو ممن هو من نسله، وسواء كان من أبنائه، أو من بناته؛ لأن هؤلاء كلهم أولاد له، وكلهم أبناء له القريب والبعيد، وإن نزل، ابن الابن، وإن نزل، كما في الفرائض، إذ كلهم يقال لهم: أبناء، فأولاد البنين، وأولاد البنات، يعتبرون أولادا للميت، فإذا دعوا له بدعاء، فإن ذلك ينفعه. انتهى.
Di dalam Syarah Sunan Abi Dawud karya Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad dijelaskan, “Hadis yang berbunyi “anak kecil yang mendoakan orang tuanya” anak di sini mencakup anak langsung atau anak keturunannya, baik dari anak laki-laki maupun anak perempuan. Karena anak keturunan sama saja anaknya, baik dekat maupun jauh. Seterusnya ke bawah seperti anaknya anak (cucu), sebagaimana yang disebutkan di dalam ilmu faroid. Karena anak keturunan disebut juga anak. Anak-anaknya anak perempuan atau laki-laki juga anak bagi mayit. Jika anak keturunan itu mendoakan mayit, maka dia itu akan bermanfaat bagi mayit.
Wallahu a’lam.
Referensi:
https://www.google.com/amp/s/www.islamweb.net/amp/ar/fatwa/393850/
Penulis : Ahmad Anshori
Artikel : RemajaIslam.com