Anak keturunan yang shalih adalah salahsatu jalan untuk memperoleh pahala jariah, yaitu pahala yang terus mengalir meskipun seorang sedang berdiam tidak beramal atau sudah bersemayam di alam kubur. Nabi shalallahu alaihi wa sallam menjelaskan hal ini di dalam hadis yang sangat populer tentang pahala jariyah,
إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة،إلا من صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له.
“Jika seorang wafat, seluruh amalannya terputus kecuali tiga : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendoakan orangtuanya.” (HR. Muslim)
Seorang mendapatkan pahala jariah dari ketiga amalan di atas karena ia telah menjadi sebab munculnya kebaikan – kebaikan beruntun melalui tiga amalan tersebut. Sementara Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- pernah bersabda,
من دل على خير فله مثل أجر فاعله أو عامله
“Siapa yang menjadi penunjuk suatu kebaikan, ia akan mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya atau melakukannya.” (HR. Ibnu Hibban dari sahabat Abu Mas’ud)
Mkana ini ditegaskan oleh oleh Imam Nawawi rahimahullah,
معنى الحديث أن عمل الميت ينقطع بموته، وينقطع تجدد الثواب له إلا في هذه الأشياء الثلاثة لكونه كان سببها فإن الولد من
كسبه، وكذلك العلم الذي خلفه، وكذلك الوقف الذي أو قفه.
“Makna hadis ini : seluruh amalan mayit akan terputus dengan kematiannya. Dan aliran pahalanya juga terputus, kecuali tiga hal ini. Karena dia yang menjadi sebab terwujudnya kebaikan-kebaikan tersebut. Anak adalah kerja kerasnya. Demikian pula ilmu yang dia ajarkan dan wakaf yang dia berikan.” (Lihat : Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, 11/85, terbitan : Thiba’ah Al-Mishriyyah Al-Azhar)
Makna “Anak shalih yang mendoakan orangtuanya.”
Di dalam Bahasa Arab, doa mencakup dua makna:
– Doa mas-alah : berupa permohonan doa kepada Allah.
– Doa ibadah : berupa seluruh amal ibadah. Karena sejatinya tujuan dari ibadah kita adalah memohon pahala kepada Allah.
(Lihat : Liqo’ As-Syahri Syaikh Ibnu Utsaimin, pertemuan ke 47 https://binothaimeen.net/content/1082)
Hadis di atas menyebutkan salahsatu keran pahala jariah yang bisa didapatkan oleh orangtua adalah “anak sholih yang mendoakan kedua orangtuanya.” Sementara makna doa mencakup dua macam di atas. Hal ini menunjukkan bahwa doa anak dan amal shalih yang ia kerjakan, otomatis orangtuanya mendapatkan manfaat dan pahalanya.
Dalam Fatawa Islam no. 51983 dujelaskan,
وقيل إن كل عمل صالح يعمله الولد يلحق ثوابه لأبويه ولو لم يدع لهما.. كما أنه إذا ترك صدقة جارية يلحقه ثوابها ولو
لم يدع له من انتفع بها أو
استفاد منها، جاء ذلك في شرح ابن ماجه للسيوطي والدهلوي
“Ada pendapat ulama menyatakan bahwa setiap amal ibadah yang dilakukan anak, maka orang tua juga akan mendapatkan pahalanya. Meski si anak tidak mendoakan mereka (secara lisan). Sebagaimana jika seseorang meninggalkan sedekah jariyah, maka ia akan mendapatkan pahalanya meski orang yang mendapatkan manfaat atau memanfaatkan sedekah itu, tidak mendoakan si pemberi. Keterangan ini termaktub dalam kitab Syarah Ibnu Majah, karya Imam Suyuti dan Ad-Dahlawi.”
Penulis : Ahmad Anshori
Artikel : RemajaIslam.com