Tidak diragukan lagi bahwa taubat sesuatu yang harus bagi pelaku dosa, apalagi dosa tersebut adalah dosa besar. Di antara hal yang membuat dosa bisa menjadi besar adalah jika maksiat di lakukan terus menerus. Contoh di antaranya yang menyebar di kaula muda adalah pacaran. Berpacaran sudah jelas terlarang karena merupakan jalan menuju zina. Karena tidak ada pacaran yang bisa lepas dari jalan yang haram.
Berbagai Sisi Pacaran itu Terlarang
Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32).
Ibnu Katsir berkata mengenai ayat di atas, “Dalam ayat ini Allah melarang hamba-Nya dari zina dan dari hal-hal yang mendekati zina, yaitu segala hal yang menjadi sebab yang bisa mengantarkan pada zina.”
Dan sudah tidak diragukan lagi bahwa pacaran adalah jalan menuju zina. Karena hati bisa tegoda dengan kata-kata cinta. Tangan bisa berbuat nakal dengan menyentuh pasangan yang bukan miliknya yang halal. Pandangan pun tidak bisa ditundukkan. Dan tidak sedikit yang menempuh jalan pacaran yang terjerumus dalam zina. Makanya dapat kita katakan, pacaran itu terlarang karena alasan-alasan ini yang tidak bisa terbantahkan.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)
Dosa Mengharuskan Taubat
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)
Dijelaskan oleh Ibnu Katsir rahimahullah bahwa makna taubat yang tulus (taubatan nashuhah) sebagaimana kata para ulama adalah, “Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang.”
Jika taubat harus memenuhi tiga syarat tersebut, maka tiga syarat orang yang taubat dari pacaran adalah:
1. Menyesal dan sedih telah berpacaran
2. Putuskan pacar sekarang juga
3. Bertekad tidak mau pacaran lagi dan menempuh jalan yang halal dengan nikah
Ujung Zina adalah Penyesalan
Luqman pernah berkata kepada anaknya,
يا بني، إياك والزنى، فإن أوله مخافة، وآخره ندامة
“Wahai anakku. Hati-hatilah dengan zina. Di awal zina, selalu penuh rasa khawatir. Ujung-ujungnya akan penuh penyesalan. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10: 326)
Memang betul apa yang diutarakan oleh Luqman, seorang yang sholeh. Dan itu sesuai realita. Awal zina dipenuhi rasa khawatir. Coba lihat saja apa yang dilakukan oleh orang yang hendak berzina. Awalnya mereka berusaha tidak terlihat orang lain. Khawatir ada yang melihat perbuatan dosa mereka. Ujung-ujungnya dipenuhi rasa penyesalan. Karena bisa jadi si wanita hamil. Si laki dituntut tanggung jawab. Akhirnya pusing kepayang karena perut si wanita yang makin besar dan sulit ditutupi. Akhirnya yang ada adalah rasa malu. Naik ke pelaminan pun sudah dicap “jelek” karena terpaksa “Married because an accident”.
Semoga Allah mudahkan kita untuk senantiasa berada dalam kebaikan dan menjauhkan kita dari berbagai maksiat.
@ KSU, Riyadh, KSA, 28 Jumadats Tsaniyah 1433 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com
y sm2…,,q gx pernah pacaran
Iya tapi kita jangan samakan zaman nabi dan zaman sekarang. Sudah jelas zaman nabi dan zaman sekarang itu begitu sangat berbeda.
Kan allah swt telah berkata kalau pacaran dalam islam itu mengantarkan zina. Iya emang pacaran dalam islam itu boleh, tapi bukan maksudnya boleh pacaran. Tapi maksudnya pacaran di dalam islam itu dengan yang sudah muhrim dengan cara menikah itu boleh pacaran menurut islam seperti itu.
Mahram mbak bukan muhrim, pacaran jelas tidak ada, indonesia kebanyakan awam agama, dan yg mengikuti syariat malah dianggap islam garis keras, kita mau takut sama Allah atau takut zaman, sehingga mengikuti zaman dan melalaikan Allah SWT
ass wr.wb maap saya ikut diskusi saya mau menanykan bagai mana jadinya jika saya mu bertaubat dengan benar” takut atas ALLAH SWT atas jinah saya selama ini tapi saya masih belum bisa ninggalin pcr saya mohon masukan nya wasalam
Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, akan diganti dengan yang lebih baik: http://rumaysho.com/qolbu/meninggalkan-sesuatu-karena-allah-9596
2015-03-24 23:01 GMT+07:00 Disqus :
آمين
Izin share
Caranya ya tegakan syariat, hukum yg datang dari Allah jelas harus dijalankan kl benar kita muslim, pacaran itu budaya kafir barat
Assalamu’alaikum ustadz,saya masih bingung dengan apa yang harus saya perbuat,saya tidak ingin berbuat zinah kepada pacar saya dan saya ingin meninggalkannya,tetapi sewaktu sebelum berzinah saya sempat bersumpah kepada Al-Qur’an untuk tidak meninggalkannya dan akan bertanggung jawab atas sgala perbuatan saya kepadanya ustadz,mohon ustad pencerahan dan jalannya untuk orang yang berlumur dosa ini ustadz trimakasih.. :’)
Ustadz saya juga mau tanya ustadz,pacar saya yang saya zinahi ini adalah seorang anak yatim yang hanya bertaruh harapan dengan saya,sedangkan ibunya seorang yang gemar melakukan maksiat ustadz,terus saya bingung memilih jalan yang mana ustadz,saya juga bingung ustadz karna saya mau meninggalkan untuk kepribadian saya tapi saya kasian dengan kehidupannya ustadz,saya ingin menikahinya tetapi orang tuanya masih menghalangi kami untuk menikah ustadz,mohon ustadz penerangannya.. :’)
Ustadz mohon pencerahannya ustadz saya benar” tenggelam dalam maksiat dunia ustadz :’) susah sekali membuang perasaan ingin tidak berzinah sedangkan saya sudah mengetahui rasanya nikmat berzinah untuk manusiawi yang penuh dosa seperti saya ustadz.. :’)
Ustadz sekali kali Ustadz saya mohon ustadz pencerahannya,benar” dalam keadaan di ambang kebingungan dan tenggelam oleh maksiat dunia ustadz :’) sepertinya zinah melekat pada tubuh saya,saya ingin membuang perasaan itu sejauh mungkin ustadz :’)
Setiap kali saya pulang dari tempat pekerjaan saya (3 bulan kerja 1 bulan pulang kermh) saya keraap slalu melakukan zinah dengan pacar saya :’)
Di tempat kerja pun terkadang saya merasa ingin berzinah ustadz jadi setiap pulang saya slalu meluapkan perasaan itu ustadz ke pada pacar saya,Pacar saya itu anak yatim ustadz yang keluarga rumah tangganya berantakan,sedangkan saya datang menambah beban penderitaannya ustadz :’),saya menambah beban dia hidup di dunia,saya berzinah dengan dia,tapi ketika saya mulai sadar saya ingin meninggalkan itu semua ustadz,saya takut akan adzab Allah karna saya dulunya pernah bersumpah di atas Al-Qur’an ustadz sungguh saya adalah orang yang sesat ustadz :’) ,di dalam hati saya berfikir ustadz bagaimana nasib anak yatim ini nantinya kalau saya tinggalkan untuk kepentingan saya sendiri bertaubat sedangkan saya tidak mau di cap sebagai pria tidak bertanggung jawab,sedangkan keluarganya gemar maksiat begitu juga dengan ibunya slalu memakai narkoba dan dugem ustadz,terus saya pun harus berbuat apa,apakah kalau saya bertaubat akan di trima Allah ustadz???
Ustadz :’)
saya ingin berguru dengan ulama,tetapi apa saya pantas karna sudah bersumpah di atas Al-Qur’an dan saya pun bersumpah untuk tidak meninggalkan pacar saya karna saya ingin membawanya pergi dari kehidupan keluarganya ustadz,tetapi kami berdua malah terjerat dosa yang sangat keji yaitu ZINAH!!! ustadz.. :’)
bagai mana saya harus memilih?
Saya ingin bertanggung jawab atas sumpah saya kepada Allah di hadapan pacar saya,dan saya ingin Menikahinya tetapi keluarganya masih menghalangi saya?,Saya juga ingin bertaubat di jalan Allah ta’ala ustadz.. :’)
tetapi kami seolah” menjadi kebiasaan berzinah,sungguh saya sangat mendzalimi Allah ustadz :’)
Mohon ustadz di jawab secepat mungkin karna suatu saat kalau saya masih belum menemukan jawaban kebiasaan ini akan terus berkelanjutan ustadz :’)
Saya takut adzab Allah tapi saya sudah terbiasa dengan larangannya yang saya kerjakan :’)
aamiin ya allah semoga kita semua dijauhkan dari zina
USTAD SY MAU MENIKAH TP SBLM NY DI AWALI DG PACARAN (TP SY TIDAK PERNAH BERBUAT BERZI#$ ) SY BERNIAT UNTUK MENJAUHI ZINA DG MENIKAH. KSLAHAN SY DI AWALI DNG PACARAN.