Bismillah…
Qiyam Ramadan didefinisikan sebagai menyibukkan sebagian besar malam dengan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, mendengarkan hadis, bertasbih, atau bersalawat. Di dalam kitab Maroqi Al Fallah terdapat penjelasan:
معنى القيام أن يكون مشتغلا معظم الليل بطاعة , وقيل : ساعة منه , يقرأ القرآن أو يسمع الحديث أو يسبح أو يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم
“Qiyam maknanya, seorang menyibukkan sebagian besar malamnya dengan ibadah. Ada ulama lain berpandangan, “sebagian kecil malamnya. Dia gunakan untuk membaca Al-Qur’an, mendengarkan hadist, bertasbih atau bersalawat untuk Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. (Dinukil dari Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyaj Al-Kuwaitiyyah 34/117)
Syaikh Abdul Karim Al-Khudheir juga menjelaskan bahwa Qiyam Ramadan mencakup shalat, dzikir, dan doa, dengan memakmurkan malam Ramadan. Berikut ini penjelasan beliau:
المراد بالقيام: الصلاة -وهي الأصل- والذكر والدعاء، فقيام الليل: عمارته بالصلاة والذكر والدعاء،
“Yang dimaksud qiyam adalah shalat, inilah makna asal qiyam, kemudian juga dzikir dan doa. Qiyamullail adalah memakmurkan malam dengan shalat, dzikir dan doa.
فإذا قام من الليل ما شاء الله له أن يقوم، وكان يصلي خلف إمام لم ينصرف قبله كتب له قيام ليلة،
Siapa yang melakukan qiyamullail semampunya, dia shalat tarawih bersama imam, maka akan dicatat pahala qiyam satu malam penuh untuknya.
فإذا صلى من الليل وذكر الله في هذا الوقت، ودعا بما كتب له، فإنه حينئذٍ يتحقق فيه حديث: «من قام رمضان إيمانا واحتسابا» [البخاري: 37]، أي: تصديقًا بموعود الله -جل وعلا-، وطلبًا للثواب والأجر المرتب على ذلك منه –سبحانه- فإنه يتحقق فيه الوعد.
Jika dia shalat malam, berdzikir di waktu tersebut, dia juga berdoa, maka ketika itu dia telah mengamalkan hadits, “Siapa yang melakukan qiyam di bulan Ramadan karena motivasi iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, no. 37).
Maksudnya dengan percaya kepada janji-janji Allah -jalla wa ‘ala-, serta berharap pahala Allah -yang maha suci- di balik amal ibadah yang dia lakukan. Jika demikian motivasi ibadahnya, maka dia mendapatkan apa yang dijanjikan.” (sumber : https://shkhudheir.com/fatawa/1521706002)
Dalam praktiknya, siapa pun yang melakukan shalat malam (tarawih) bersama imam, akan mendapatkan pahala seperti melakukan Qiyam selama satu malam penuh. Selain shalat malam, berdzikir dan berdoa juga merupakan bagian dari Qiyam Ramadan. Jika seseorang melaksanakan ibadah dengan keyakinan kepada janji-janji Allah dan harapan akan pahala-Nya, maka dia akan memperoleh apa yang dijanjikan.
Wallahua’lam bis showab.
Ditulis oleh: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com