Al-Quran, kitab suci umat Islam, tidak turun sekaligus dalam satu waktu. Melainkan, diturunkan secara bertahap selama 23 tahun, melalui proses yang penuh makna dan hikmah. 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah. Sebagaimana terekam di dalam Al Quran,
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلًا
“Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al-Isra: 106)
Apa saja hikmah Al-Quran diturunkan secara bertahap ya?
Yuk kita simak…
1. Untuk memudahkan Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- dan para sahabat beliau dalam menghafal dan memahami Al-Quran.
Penurunan Al-Quran secara bertahap memberikan kemudahan bagi Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- dan para sahabat dalam menghafal dan memahami ayat-ayatnya. Bayangkan jika seluruh Al-Quran turun sekaligus, betapa beratnya beban yang harus mereka pikul. Dengan turunnya Al-Quran secara bertahap, mereka memiliki waktu untuk merenungkan ayat-ayat yang telah turun, mempelajarinya dengan seksama, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyesuaikan dengan tabiat manusia yang tidak bisa berubah dengan cara bertahap.
Manusia adalah makhluk yang terbiasa dengan perubahan yang bertahap. Jika perubahan datang secara drastis, seringkali muncul penolakan dan kebingungan. Dengan turunnya Al-Quran secara bertahap, Allah ta’ala menunjukkan kebijaksanaan-Nya dalam memahami tabiat manusia. Ayat-ayat Al-Quran diturunkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi umat Islam saat itu, sehingga lebih mudah diterima dan dipahami.
3. Mengikuti Alur Sejarah dan Peristiwa.
Al-Quran bukan hanya kitab suci, tetapi juga cerminan sejarah. Banyak ayat Al-Quran yang turun sebagai respons terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam-. Dengan turunnya Al-Quran secara bertahap, ayat-ayatnya dapat merespon berbagai peristiwa dan memberikan solusi yang tepat.
4. Menunjukkan keajaiban Al Quran dan bukti bahwa Al Quran adalah firman Allah.
Karena Al Quran turun secara bertahap dan menjawab berbagai peristiwa yang berbeda-beda di waktu yang berbeda, namun ayat-ayat Al Quran tetap konsisten, tak ada kontradiksi, bahkan cenderung sama dalam diksi-diksinya. Salah satu bukti keajaiban Al-Quran adalah konsistensinya, meskipun turun secara bertahap dalam kurun waktu yang panjang. Ayat-ayat Al-Quran selalu relevan dengan berbagai situasi dan kondisi, tidak ada kontradiksi, bahkan cenderung sama dalam diksi-diksinya. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Quran bukanlah hasil karya manusia, melainkan firman Allah ta’ala yang Maha Benar.
5. Memancing Antusiasme dan Rasa Penasaran.
Penurunan Al-Quran secara bertahap juga memancing antusiasme dan rasa penasaran manusia untuk mengetahui petunjuk-petunjuk selanjutnya. Setiap kali ayat baru turun, umat Islam akan menanti dengan penuh semangat untuk mengetahui apa yang akan disampaikan Allah ‘azza wa jalla. Hal ini membuat mereka semakin bersemangat untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Quran.
6. Agar pesan-pesan Al-Quran dapat diterima dengan baik dan dipegang dengan penuh keteguhan.
Karena biasanya sesuatu yang dipelajari secara instans keseluruhan akan hilang secara instan pula.
Allah ta’ala berfirman,
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا
“Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).” (QS. Al-Furqan: 32)
Referensi:
- Islamweb (2016). الحكمة من نزول القرآن مفرقاً, diakses dari https://www.islamweb.net/ar/article/10155/%D8%A7..
- Al-Madinah International University (2009). Madkhol ila ‘Ulum Al-Quran.
Ditulis oleh: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com