Bismillah…
Dalam Islam, kita diajarin untuk hidup seimbang dan nggak lebay dalam semua hal. Entah itu soal makan, minum, gaya hidup, atau bahkan ngeluarin duit. Konsep israf alias berlebihan ini penting banget buat kita pahamin, karena dampaknya nggak cuma ke diri sendiri, tapi juga ke orang lain. Yuk, kita bahas gimana sih Islam ngeliat israf berdasarkan tafsir ulama klasik kayak Tafsir As-Sa’di dan Ar-Razi.
Apa Itu Israf?
Singkatnya, israf itu adalah sikap yang berlebihan. Bisa dalam bentuk:
- Makan atau minum kebanyakan. Kalau udah kenyang, stop! Jangan dipaksain sampai bikin perut sakit.
- Kebanyakan gaya. Hidup mewah banget, beli barang mahal yang nggak penting.
- Langgar batas halal. Uang atau rezeki yang harusnya buat hal baik malah dipake buat hal haram.
Syekh Abdurrahman As-Sa’di -rahimahullah- ngejelasin dalam tafsirnya:
والإسراف إما أن يكون بالزيادة على القدر الكافي والشره في المأكولات التي تضر بالجسم, وإما أن يكون بزيادة الترفه والتنوق في المآكل والمشارب واللباس, وإما بتجاوز الحلال إلى الحرام, فإن السرف يبغضه الله, ويضر بدن الإنسان ومعيشته؛ حتى إنه ربما أدت به الحال إلى أن يعجز عما يجب عليه من النفقات
“Israf itu terjadi kalau seseorang makan atau belanja di luar kebutuhan, rakus sama makanan yang malah bikin sakit, atau nikmatin kemewahan yang nggak perlu. Bahkan, kalau sampai pake rezeki buat hal haram, itu juga termasuk israf. Allah nggak suka sama perilaku ini karena merugikan tubuh, kehidupan, dan bisa bikin kita nggak mampu penuhi kewajiban kayak nafkah keluarga.” (Sumber: Tafsir As-Sa’di).
Kenapa Israf Itu Nggak Baik?
1. Ngerusak Tubuh.
Makan berlebihan itu nggak sehat. Bahkan, menurut ulama klasik, makan lebih dari kenyang itu sama aja kayak buang makanan ke tong sampah, cuma lebih parah. Sebagaimana diutarakan di dalam kitab Al-Mabsut:
ولا منفعة في الأكل فوق الشبع، بل فيه مضرة، فيكون ذلك بمنزلة إلقاء الطعام في مزبلة
“Nggak ada manfaatnya makan lebih dari kenyang, malah bisa ngerugiin tubuh. Itu sama aja kayak buang makanan ke tempat sampah.” (Sumber: Al-Mabsuth)
2. Lupa Sama Orang Lain.
Sisa makanan yang nggak dimakan itu sebenernya bisa jadi hak orang lain. Kalau kamu makan berlebihan, berarti secara nggak langsung kamu ngambil hak mereka.
3. Bikin Boros.
Orang yang sering boros biasanya ujung-ujungnya malah susah buat bayar kewajiban. Contohnya, nggak bisa ngasih nafkah keluarga atau sedekah.
Hidup Seimbang Ala Islam
Allah udah ngingetin kita lewat ayat-Nya:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan. Allah nggak suka sama orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Intinya, makan dan minum secukupnya aja. Jangan lebay sampai ngerusak tubuh atau bikin dompet tipis.
Israf itu nggak cuma soal makan kebanyakan, tapi juga tentang hidup yang nggak sesuai aturan. Dampaknya bisa ke kesehatan, dompet, bahkan hubungan sosial kita. Makanya, yuk biasain hidup sederhana, secukupnya, dan nggak berlebihan. Biar hidup kita nggak cuma sehat dan berkah, tapi juga bermanfaat buat orang lain.
Hidup secukupnya itu bukan berarti pelit, tapi ngerti prioritas. Kalau mau bahagia dunia akhirat, jangan lupa:
Stop israf, hidup berkah!
Wallahu a’lam.
Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.
Artikel: RemajaIslam.com