Dahulunya kota Gaza dihuni oleh suku Kan’an, salahsatu suku bangsa Arab. Bahkan Gaza tergolong kota tetua di dunia ini. Suku Kan’an mendiami kota ini sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Kota ini dikenal oleh masyarakat arab dengan sebutan Ghozzah Hasyim (Gaza Hasyim), dinisbatkan kepada salahsatu kakeknya Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- yang bernama Hasyim bin Abdi Manaf, karena beliau dikabarkan dimakamkan di kota Gaza.
Saat ini kota Gaza merupakan kota yang paling dikenal di negara Palestina. Letaknya berada di tepi laut tengah. Sebelah utara dan timur kota ini berbatasan langsung dengan Israel. Kemudian sebelah laut berbatasan langsung dengan Mesir. Dari kota Al-Quds, tempat masjidil Aqsho berada, Gaza terpisah 78 km sebelah barat daya kota Al-Quds.
Keberadaan kota ini di tepi laut tengah menjadikan kota ini sangat strategis, ditambah posisinya di peta dunia sebagai titik hubung antara benua Asia dan Afrika. Sehingga kota ini menjadi benteng pertahanan bangsa Palestina.
Dari segi jumlah penduduk, kota Gaza tergolong kota di Palestina yang paling padat penduduk dan kota terbesar di negara Palestina. Data terbaru tahun 2023, penduduk kota Gazza sebanyak 641.936 orang, dengan luas keseluruhan kota ini hanya seluas 59 km persegi, tak lebih luas dari kota Kediri, Jawa Timur.