Tentang jumlah raka’at shalat sunah rawatib, dijelaskan dalam hadis ada dua versi, ada yang menerangkan 12 raka’at, ada yang menjelaskan 10 raka’at.
Hadis yang menerangkan shalat sunah rawatib 12 raka’at adalah hadis dari Aisyah dan Ummu Habibah menjelaskan sunah rawatib 12 raka’at. Berikut ini hadisnya:
Aisyah -radhiyallahu’anha- menceritakan,
كان النبي ﷺ لا يدع أربعا قبل الظهر
“Nabi ﷺ tidak pernah meninggalkan shalat sunah 4 raka’at sebelum shalat Dzuhur.” (Muttafaqun Alaih)
Kemudian hadis Ummu Habibah -radhiyallahu’anha-
Disampaikan pada hadis tersebut bahwa Nabi ﷺ bersabda,
من صلى في يوم وليلة ثنتي عشرة ركعة بني له بيت في الجنة: أربعاً قبل الظهر، وركعتين بعدها، وركعتين بعد المغرب، وركعتين بعد العشاء، وركعتين قبل صلاة الفجر
“Siapa yang shalat sunah rawatib dalam sehari semalam sebanyak 12 ra’at maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga. 12 raka’at itu adalah:
4 raka’at sebelum Duhur,
2 raka’at setelah Duhur,
2 raka’at sesudah Maghrib,
2 raka’at sesudah Isya
dan 2 raka’at sebelum subuh.” (HR. Tirmidzi)
Adapun hadis yang menerangkan shalat sunah rawatib 10 raka’at adalah hadis dari dari Ibnu Umar -radhiyallahuma-. Berikut ini hadisnya:
صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَسَجْدَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ، وَسَجْدَتَيْنِ بَعْدَ المَغْرِبِ، وَسَجْدَتَيْنِ بَعْدَ العِشَاءِ، وَسَجْدَتَيْنِ بَعْدَ الجُمُعَةِ، فَأَمَّا المَغْرِبُ وَالعِشَاءُ فَفِي بَيْتِهِ،
“Saya pernah salat bersama Rasulullah ﷺ sebanyak:
2 raka’at sebelum Duhur,
2 raka’at sesudah Duhur,
2 raka’at sesudah Maghrib,
2 raka’at sesudah Isya’,
dan 2 raka’at sesudah salat Jumat. Untuk rawatib Maghrib dan Isya’, beliau lakukan di rumah.” (HR. Bukhari)
Perbedaanya ada pada jumlah rakaat sebelum (qobliyah) duhur:
– sunah rawatib berjumlah 12 raka’at, rakaat qobliyah duhur: 4 raka’at
– sunah rawatib berjumlah 10 raka’at, rakaat qobliyah duhur: 2 raka’at.
Sehingga keduanya ada hadisnya, silahkan diamalkan. Dan hadisnya sahih semua
Namun melakukan shalat sunah rawatib sejumlah 12 raka’at, itu lebih afdol. Karena pada hadis yang mengatakan 12 raka’at; yaitu hadis Asiyah dan Ummu Habibah, mengandung tambahan pengetahuan dari yg 10. Dalam kaidah memilih hadis mana yang prioritas diamalkan dijelaskan bahwa: hadis yang mengandung pengetahuan lebih, lebih didahulukan dari yang lainnya. Sebagaimana keterangan dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah,
والقاعدة أن من حفظ حجة على من لم يحفظ ، وبذلك استقرت الرواتب اثنتي عشرة ركعة: أربعا قبل الظهر، وثنتين بعدها، وثنتين بعد المغرب، وثنتين بعد العشاء، وثنتين قبل صلاة الصبح
“Menurut kaidah: bahwa perawi (penyampai hadis) yang menghafalkan suatu informasi menjadi hujah atau sanggahan terhadap yang tidak menghafalnya. Oleh karenanya, jumlah rakaat shalat sunah rawatib menjadi 12 raka’at. Yaitu: 4 raka’at sebelum Duhur,
2 raka’at setelah Duhur,
2 raka’at sesudah Maghrib,
2 raka’at sesudah Isya
dan 2 raka’at sebelum subuh.” (Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin, 11/281).
Wallahua’lam bis showab.
Ruang Tunggu Kantor Imigrasi Jogja Kelas 1, 11 Rajab 1444 H
Penulis : Ahmad Anshori
Artikel : RemajaIslam.com