Thursday, July 31, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Akhlaq Mulia

Menjadi Pemuda Ḥalīm, Belajar dari Ismail ‘Alaihis-Salām

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
09/06/2025
in Akhlaq Mulia, Menata Hati
0
14
SHARES
75
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hari ini, kita hidup di zaman reaktif.
Seseorang mencela—dibalas dalam satu detik.
Ada kritik—langsung posting sindiran.
Salah paham sedikit—blokir.
Marah sebentar—bikin story penuh kode.

Semuanya serba cepat, emosi serba diluapkan. Seolah-olah, semakin cepat kita bereaksi, semakin kuat kita terlihat. Padahal, kekuatan sejati seringkali justru hadir dalam bentuk yang paling diam — ḥilm.

Cek Artikel Lainnya

Tenanglah, Aku Bukan Raja”; Pelajaran Luhur dari Kerendahan Hati Nabi ﷺ

Bersikap Baik dan Menjaga Senyuman: Pelajaran dari Hadis Jarir bin Abdullah

Tentang Seekor Unta dan Hati yang Rendah

Apa itu ḥilm?

Sifat ḥilm bukan sekadar sabar. Ia adalah kekuatan yang tenang, ketegasan yang lembut, dan kebijaksanaan yang tidak meledak-ledak. Para ulama menggambarkan ḥilm sebagai:

  • Kematangan berpikir, bahkan sejak muda.

  • Akhlak yang luhur, tidak mudah marah, tidak mudah menyalahkan.

  • Kesabaran dan keteguhan, saat yang lain panik atau emosi.

  • Kemampuan memaafkan, bukan karena lemah, tapi karena kuat.

Dalam Tafsir As-Sa’di, dijelaskan bahwa Ismail memiliki ḥilm karena ia sabar, berbudi pekerti baik, lapang dada, dan mampu memaafkan orang yang bersalah padanya.

Bayangkan, seorang anak muda yang ketika diminta ayahnya untuk disembelih — justru menjawab dengan tenang:
“Wahai ayahku, lakukan apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Dapat dipahami bawah makna ḥilm sebagai gabungan dari akal yang tajam, kesabaran yang luas, ketenangan dalam bertindak, dan kejernihan dalam berpikir. Dengan kata lain, ḥilm adalah perpaduan antara kepala yang dingin dan hati yang hangat — ciri sejati orang besar.

Apakah kita bisa seperti itu?

Ḥilm di Era Sosial Media

Di zaman ini, kita sering merasa bangga saat bisa membalas dengan cepat, menyindir lebih pedas, atau menyudutkan orang lain lewat komentar. Tapi ḥilm mengajarkan hal sebaliknya: kekuatan sejati adalah ketika kamu bisa tenang saat dipancing emosi, bisa senyum saat diremehkan, dan tetap bijak walau kamu punya kuasa untuk membalas.

Banyak orang ingin terlihat kuat, tapi sedikit yang kuat untuk menahan diri.

Ismail mengajarkan kepada kita: menjadi anak muda yang ḥalīm adalah kekuatan yang sejati. Kekuatan yang akan membawamu pada kebesaran — bukan karena suara yang keras, tapi karena hati yang lapang. Bukan karena menekan orang lain, tapi karena mampu menundukkan ego sendiri.

Bagaimana Melatih Diri Jadi Ḥalīm?

  1. Belajar diam saat emosi memuncak — sebab diam adalah awal dari kendali.

  2. Belajar mendengar bukan langsung membalas — karena hilm lebih memilih memahami daripada memenangkan perdebatan.
  3. Latih menunda marah — karena diam 5 detik bisa saja menyelamatkan 5 tahun hubungan.
  4. Latih respon bijak, bukan reaktif — tidak semua harus dibalas, tidak semua pantas diributkan.

  5. Luaskan pemahaman, jangan sempitkan pandangan — ḥilm lahir dari ilmu dan kedewasaan.

  6. Ingat akhirat, bukan sekadar gengsi dunia — karena Allah mencintai jiwa yang tenang dan penyantun.


Akhir Kata

Sahabat muda, dunia ini tidak kekurangan orang yang pintar, cepat, atau kuat. Tapi dunia sedang sangat membutuhkan anak muda yang ḥalīm — yang mampu menghadirkan kedamaian, menyebarkan kebijaksanaan, dan menjadi penenang di tengah badai. Itulah jalan para nabi. Itulah jalan Ismail ‘alaihis-salām. Dan itulah jalan yang pantas kamu tempuh — jika kau ingin menjadi pemuda yang dirindukan langit.

Tidak ada kemuliaan yang lebih tinggi daripada hati yang mampu menahan amarah, dan lisan yang mampu memilih diam ketika dunia ingin kau teriak.

Kita tidak perlu membuktikan kekuatan dengan melawan. Terkadang, kekuatan justru dibuktikan dengan menahan.

Maka jadilah pemuda yang ḥalīm.

Tenang, bukan karena lemah — tapi karena hatimu cukup kuat untuk tidak dibawa arus.

Sabar, bukan karena tak mampu membalas — tapi karena kamu memilih jalan yang lebih tinggi.

Itulah jalan para nabi. Itulah warisan Ismail. Dan itu bisa jadi jalanmu.


Ditulis oleh: Ahmad Anshori, Lc., M.Pd.

Artikel: Remajaislam.com 

Tags: DewasaHilmInspirasi mudajangan marahsabarSantunSopan
Artikel Sebelumnya

Tetap Bertahan Meski Luka, Hikmah dari Api yang Tak Membakar Nabi Ibrahim

Artikel Selanjutnya

Rumah Tangga Ambruk, Harga Diri Terkubur: Ketika Judi Menghancurkan Segalanya

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

Kuburan Nabi_remajaislam
Akhlaq Mulia

Tenanglah, Aku Bukan Raja”; Pelajaran Luhur dari Kerendahan Hati Nabi ﷺ

oleh Ahmad Anshori
31/07/2025
Pelajaran Di Balik Kedermawanan Nabi di Bulan Ramadhan_remajaislam.com
Akhlaq Mulia

Bersikap Baik dan Menjaga Senyuman: Pelajaran dari Hadis Jarir bin Abdullah

oleh Ahmad Anshori
30/07/2025
summer_remajaislam.com
Kisah Teladan

Tentang Seekor Unta dan Hati yang Rendah

oleh Ahmad Anshori
30/07/2025
Nabawi_remajaislam
Akhlaq Mulia

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Terhadap Para Ulama?

oleh Ahmad Anshori
25/07/2025
berdoa_remajaislam.com
Jalanku

Dosa Pernah Ada, Tapi Allah Bisa Ganti Jadi Pahala? Serius?

oleh Ahmad Anshori
14/07/2025
Artikel Selanjutnya
Ilustrasi dampak negatif perjudian terhadap keluarga

Rumah Tangga Ambruk, Harga Diri Terkubur: Ketika Judi Menghancurkan Segalanya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 5   +   10   =  

  • 914.8k Followers
    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Artikel Terbaru

Kuburan Nabi_remajaislam

Tenanglah, Aku Bukan Raja”; Pelajaran Luhur dari Kerendahan Hati Nabi ﷺ

31/07/2025
berdoa_remajaislam.com

Tiga Lapisan Tertinggi dari Sebuah Taubat

31/07/2025
Pelajaran Di Balik Kedermawanan Nabi di Bulan Ramadhan_remajaislam.com

Bersikap Baik dan Menjaga Senyuman: Pelajaran dari Hadis Jarir bin Abdullah

30/07/2025
summer_remajaislam.com

Tentang Seekor Unta dan Hati yang Rendah

30/07/2025

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Kuburan Nabi_remajaislam
Akhlaq Mulia

Tenanglah, Aku Bukan Raja”; Pelajaran Luhur dari Kerendahan Hati Nabi ﷺ

31/07/2025
berdoa_remajaislam.com
Nasehat

Tiga Lapisan Tertinggi dari Sebuah Taubat

31/07/2025
Pelajaran Di Balik Kedermawanan Nabi di Bulan Ramadhan_remajaislam.com
Akhlaq Mulia

Bersikap Baik dan Menjaga Senyuman: Pelajaran dari Hadis Jarir bin Abdullah

30/07/2025
summer_remajaislam.com
Kisah Teladan

Tentang Seekor Unta dan Hati yang Rendah

30/07/2025
Nabawi_remajaislam
Akhlaq Mulia

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Terhadap Para Ulama?

25/07/2025
Mendoakan Teman Secara Diam-diam_RemajaIslam.com
Cinta

Kedudukan Cinta (Mahabbah) dalam Pandangan Ibnul Qayyim

24/07/2025

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara i'tikaf cara shalat cinta dosa anak muda fikih puasa haji i'tikaf ilmu kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mencari lailatul qodar mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi nikah pacaran pembatal puasa pemuda persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated sombong status twitter rumayshocom style anak muda tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

Artikel Terbaru

Kuburan Nabi_remajaislam

Tenanglah, Aku Bukan Raja”; Pelajaran Luhur dari Kerendahan Hati Nabi ﷺ

31/07/2025
berdoa_remajaislam.com

Tiga Lapisan Tertinggi dari Sebuah Taubat

31/07/2025
Pelajaran Di Balik Kedermawanan Nabi di Bulan Ramadhan_remajaislam.com

Bersikap Baik dan Menjaga Senyuman: Pelajaran dari Hadis Jarir bin Abdullah

30/07/2025

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.