Friday, October 24, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Aqidah

Meyakini Allah Pencipta, Belum Cukup Menjadi Muslim

Kaidah #1 dari Empat Kaidah Memahami Syirik

Ahmad Anshori oleh Ahmad Anshori
24/11/2022
in Aqidah
0
111
SHARES
616
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kaidah 1: Tauhid rububiyyah tidak cukup memasukkan seorang ke surga.

Ada 3 macam tauhid:

  1. Tauhid rububiyyah : mentauhidkan Allah pada perbuatan – perbuatanNya. Seperti mencipta, memberi rizki, menghidupkan, mematikan dll. Tauhid ini disebut penyebab asal adanya dua macam tauhid selanjutnya.
  2. Tauhid uluhiyyah : mentauhidkan Allah melalui perbuatan kita seagai hamba, yaitu dengan menyembah Allah semata, tidak menjadikan selain Allah sebagai sekutu.
  3. Tauhid asma’ wa shifat : menetapkan seluruh nama dan sifat Allah, tanpa mempermisalkannya dengan sifat makhluk atau menanyakan bagaimananya.

Meyakini tauhid rububiyah saja tidak cukup untuk menjadi seorang muslim. Karena:

Cek Artikel Lainnya

Bolehkah Menyebut Korban Palestina Sebagai Syahid?

Sebab-Sebab Wanita Masuk Neraka Menurut Hadis Sahih

Rahasia Ketenangan Hidup dari Hadis Ibnu Abbas tentang Takdir

  • Kaum jahiliyah meyakini ini.

Fitrah mereka meyakini itu.

Allah ta’ala mengabarkan dalam Al-Quran,

 وَلَئِن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَهُمۡ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ 

Jika kamu bertanya kepada kaum quraisy jahiliyah itu, “Siapa yang menciptakan mereka?” Dengan penih yakin mereka menjawab, Allah! Lantas bagaimana bisa mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? (Surat Az-Zukhruf: 87)

 وَلَئِن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۚ قُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِۚ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ 

Sungguh, jika engkau (Muhammad) tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Surat Luqman: 25)

 وَلَئِن سَأَلۡتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَأَحۡيَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ مِنۢ بَعۡدِ مَوۡتِهَا لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۚ قُلِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِۚ بَلۡ أَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡقِلُونَ 

Jika kamu bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan (air) itu dihidupkannya Bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti. (Surat Al-Ankabut: 63)

 قُلۡ مَن يَرۡزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أَمَّن يَمۡلِكُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَمَن يُخۡرِجُ ٱلۡحَيَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَيُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَيِّ وَمَن يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۚ فَسَيَقُولُونَ ٱللَّهُۚ فَقُلۡ أَفَلَا تَتَّقُونَ 

Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka menjawab, “Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (Surat Yunus: 31)

  • Iblispun meyakini ini.

Dia meyakini penciptanya adalah Allah. Di saat Allah perintahkan dia memberikan sujud penghormatan kepada Adam, dia berkata,

 قَالَ أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ 

(Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Surat Shad: 76)

Namun apakah Abu Lahab, Abu Jahl dkk, serta Iblis adalah orang yang bertauhid? Karena mereka yakin Allah itu pencipta?!

Kan tidak!!

Sehingga puncak dari 3 macam tahid ini adalah tauhid uluhiyyah. Rububiyah dan Tauhid Asma’ Wasifat adalah sarana menyembah Allah, itulah Tauhid Uluhiyyah.

Idealnya, setelah seorang meyakini rububiyah Allah dan kesempurnaan nama dan sifat Allah, akan menuntunnya menyembah hanya kepada Allah. Karena berhenti bertauhid di tauhid rububiyah saja, sangat tidak rasional. Ketidak rasionalan itu setidaknya dapat dilihat dari dua sisi :

  1. Setelah tahu pencipta semesta, pengatur dirinya dan seluruh makhluk, mestinya keyakinan itu memunculkan pengagungan dan ketundukan, untuk menyembah Allah. Bukan yakin Allah yang menciptakan dan mengatur semesta, malah menyembah tuhan selain Allah, yang secara kriteria ketuhanan tidak masuk dan tidak layak dituhankan. Di sini terlihat jelas ketidak rasionalannya.
  2. Meyakini rububiyyah Allah, lalu tidak diekspresikan kepada memyembahNya, itu sama saja merendahkan tuhan. Sama saja menganggap tuhan menciptakan semua ini tanpa ada tujuan, selain makan minum dan syahwat saja. 

Bayangin sobat, Allah kan punya sifat Al-Kholiq/Pencipta, Ar-Roziq/Pemberi rizki, ini tauhid rubibiyyah. Allah ciptakan manusia, Allah kasih mereka rizki, terus habis itu sudah gitu?!

Ngga ada feedback menyembah Allah; inilah tauhid uluhiyyah. 

Ga ada tujuan mulia selain perut dan di bawah perut?! 

Ini kan mustahil terjadi pada Allah yang maha mulia, hikmah dan berilmu. Meyakini tauhid rububiyah saja sama saja memprasangkai Allah dengan kesimpulan tersebut. 

Maha suci Allah…. 

Jadi Tauhid Uluhiyah itu adalah tujuan dari proses bertauhid melalui rubiyah dan asma’ was shifat. Bisa dikatakan pula bahwa target utama dari perjuangan dakwah Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- adalah membumikan tauhid uluhiyah. Pertarungan antara kebenaran tauhid dan kebatilan syirik ada pada tauhid uluhiyyah. Bukan sebagaimana yang diyakini sebagian orang, bahwa meyakini Allah adalah pemberi rizki, pencipta, tanpa harus sholat kepadaNya, berdoa kepadaNya, atau beribadah kepadaNya itu sudah cukup. Ini artinya, meyakini tauhid rububiyyah saja belum cukup untuk menjadi seorang muslim.

 

 

– Penjelasan Risalah Qawa’idul Arba’ Karya Syaikh Muhammad At-Tamimi –

 

Ditulis di Markaz KAMI SIAP, Jogjakarta, 28 Robi’us Tsani 1444 H


Penulis : Ahmad Anshori

Artikel : RemajaIslam.com

 

Tags: batal islamempat kaidahqawa'idul arba'syiriktauhid asma was sifattauhid rububiyyahtauhid uluhiyyahtiga macam tauhid
Artikel Sebelumnya

Mengenal Untuk Menjauh, Kita dengan Dosa Syirik

Artikel Selanjutnya

Syirik Malu – Malu?

Ahmad Anshori

Ahmad Anshori

Pembina di Rumaysho Academy bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal. Alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia (S1) & Manajemen Pendidikan UNY (S2).

Related Posts

Islam Mengalahkan Yahudi_remajaislam.com
Aqidah

Bolehkah Menyebut Korban Palestina Sebagai Syahid?

oleh Ahmad Anshori
10/10/2025
summer_remajaislam.com
Aqidah

Sebab-Sebab Wanita Masuk Neraka Menurut Hadis Sahih

oleh Ahmad Anshori
17/09/2025
Saat Terbaik Tadabbur Quran_remajaislam.com
Aqidah

Rahasia Ketenangan Hidup dari Hadis Ibnu Abbas tentang Takdir

oleh Ahmad Anshori
16/09/2025
Istri Sampai Cemburu pada Buku Dibanding Istri Madu
Aqidah

Dua Jenis Hisab di Hari Kiamat

oleh Ahmad Anshori
29/08/2025
Pahala Jaria_remajaislam.com
Aqidah

Kisah Haru Orang Terakhir Masuk Surga

oleh Ahmad Anshori
03/08/2025
Artikel Selanjutnya
Tidak Murni Syirik? RemajaIslam.com

Syirik Malu - Malu?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 0   +   7   =  

  • 914.8k Followers
    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Artikel Terbaru

quran_remajaislam.com

Bukti Keaslian Al-Qur’an dan Tantangannya yang Tak Terbantahkan

21/10/2025
Viral remajaislam.com

Jangan Sebar Aib Orang Lain, Nasihat Rasulullah ﷺ di Tengah Budaya Viral

19/10/2025

Shalat sebagai Solusi Himpitan Hidup, Pelajaran dari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ

19/10/2025
flower_remajaislam.com

Masih Bingung Batas Aurat Wanita? Begini Penjelasan Ulama Mazhab Syafi’i

21/10/2025

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

quran_remajaislam.com
Kajian Al Quran

Bukti Keaslian Al-Qur’an dan Tantangannya yang Tak Terbantahkan

21/10/2025
Viral remajaislam.com
Nasehat

Jangan Sebar Aib Orang Lain, Nasihat Rasulullah ﷺ di Tengah Budaya Viral

19/10/2025
Kisah Teladan

Shalat sebagai Solusi Himpitan Hidup, Pelajaran dari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ

19/10/2025
flower_remajaislam.com
Fiqih Remaja

Masih Bingung Batas Aurat Wanita? Begini Penjelasan Ulama Mazhab Syafi’i

21/10/2025
Aurat-remajaislam.com
Fiqih Remaja

Menutup Aurat dengan Kaos Kaki, Kajian Fiqh Lengkap untuk Muslimah

17/10/2025
Kiprah Generasi Millenial
Fiqih Remaja

Klik Dapat Cuan, Tapi Halalkah? Mengulik Hukum Affiliate Marketing Menurut Islam

17/10/2025

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara shalat cinta fikih nikah fikih puasa fikih shalat haji i'tikaf ilmu istighfar kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi najis nikah pacaran pembatal puasa pernikahan persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated Shalat sombong tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

Artikel Terbaru

quran_remajaislam.com

Bukti Keaslian Al-Qur’an dan Tantangannya yang Tak Terbantahkan

21/10/2025
Viral remajaislam.com

Jangan Sebar Aib Orang Lain, Nasihat Rasulullah ﷺ di Tengah Budaya Viral

19/10/2025

Shalat sebagai Solusi Himpitan Hidup, Pelajaran dari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ

19/10/2025

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.