Hasil belajar akan maksimal di saat seorang pelajar/penuntut ilmu menempuh metode yang benar dalam proses belajarnya. Dengan metode yang benar dalam belajar, seorang bisa mendapatkan ilmu yang banyak dalam rentang waktu yang tidak lama. Sebaliknya, di saat belajar Islam tidak menempuh metode yang tepat, bisa memakan waktu yang banyak namun hasil keilmuan tidak banyak dan tidak kokoh. Dua tiga tahun belajar dengan cara yang benar, bisa jadi akan memperoleh ilmu yang banyak dan kokoh yang mungkin baru bisa didapatkan oleh orang yang belajar puluhan tahun dengan tanpa metode yang rapi.
Kami menemukan penjelasan menarik tentang metode belajar dari seorang ulama kontemporer yang diakui sebagai ulama kelas dunia dan ahli dalam fikih dan akidah, nama beliau tidak asing karena fatwa beliau banyak menjadi rujukan di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, dan kitab-kitab beliau banyak dikaji di masjid-masjid dan lembaga-lembaga pendidikan kaum muslimin. Beliau adalah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Beliau menjelaskan metode belajar yang benar, mari kita simak:
خير منهج لطالب العلم أن يبدأ الطالب بفهم كلام الله عز وجل ـ من كتب التفسير الموثوق بها، كتفسير ابن كثير، والبغوي، ثم بفهم ما صح عن النبي صلى الله عليه وسلم من السنة من الكتب الحديثة الموثوقة، كبلوغ المرام، والمنتقى، وأصول كتب الحديث الملتزمة بالصحيح، كصحيحي البخاري، ومسلم، ثم بكتب العقيدة السليمة، مثل العقيدة الواسطية لشيخ الإسلام ابن تيمية، ثم بكتب الفقه المختصرة ليتفقه بها على المذهب الذي يراه أقرب إلى الكتاب والسنة ـ وحين يترقى في العلم يقرأ الكتب المطولة ليزداد بها علمًا.
“Metode belajar Islam yang terbaik adalah, mengawali belajar Islam dengan memahami makna-makna ayat Al-Quran, melalui mempelajari kitab-kitab tafsir yang kredibel, seperti tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Baghawi. Kemudian memahami makna hadis-hadis Nabi yang shahih, dengan menguasai kitab-kitab hadis yang shahih, seperti Bulughul Marom, Al-Muntaqo, kitab-kitab hadis Shahih induk seperti Shahih Bukhori dan Shahih Muslim. Lalu dilanjutkan belajar kitab-kitab akidah yang lurus, seperti kitab Akidah Al-Wasitiyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Selanjutnya kitab-kitab fikih yang ringkas dengan menguasai fikih mazhab tertentu yang dia pandang pernyataan-pernyataan fikihnya paling dekat kepada Al-Quran dan Sunnah. Setelah itu baru melanjutkan belajar kitab-kitab lanjutan untuk menambah ilmu.” (Majmu’ Fatawa wa Rosail Al-‘Utsaimin 26/198).
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rahimahullah- pada paparan di atas menyebutkan 5 disiplin ilmu yang hendaknya dipelajari oleh penuntut ilmu agama pemula:
- Tafsir
- Syarah hadis. Tafsir dan syarah hadis dipelajari di awal untuk memahami sumber primer ilmu dan hukum islam yaitu Al-Quran dan Hadis.
- Ilmu Hadis, meskipun yang basic dulu. Tujuannya agar pelajar memiliki wawasan mengetahui hadis yang bisa menjadi dalil dan yang tidak. Setidaiknya dengan belajar ilmu hadis seorang pelajar akan lebih hati-hati terhadap hadis-hadis doif apalagi palsu. Ketika seorang pelajar tidak membekali diri dengan ilmu yang seperti ini, bisa menjadikannya akan cacat dalam berdalil.
- Akidah, ini layak menjadi dikategorikan sebagai basic. Karena ilmu ini akan mejadi pedoman membentuk keyakinan keislaman seseorang. Dengan menguasai ilmu ini seorang pelajar memiliki keyakinan yang bersih tentang Tuhannya dan agamanya. Tentu ilmu seperti ini tidak bida ditunda dipelajari.
- Fikih, khsususnya berkaitan ibadah sehari-hari. Ilmu fikih layak dipelajari sejak awal karena menjelaskan tentang cara menyembah Allah dengan benar.
Bagi kita yang bukan orang arab, rasanya perlu juga untuk mengawali belajar dengan mempelajari bahasa arab. Keilmuwan bahasa arab yang menjadi target, bila tujuannya untuk memahami literasi-literasi keilmuan islam, maka target yang dituju adalah kemampuan membaca dan memahami teks arab. Ini bisa diupayakan dengan belajar nahwu, sorof dan memperkarya kosa kata bahasa Arab dengan berlatih menterjemahkan teks Arab dan mengikuti kajian-kajian kitab.
Semoga Allah memberi taufik dan pertolongan kepada setiap pemuda dan siapa saja yang ingin belajar Islam.
Penulis: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com