Salah satu ibadah yang agung bahkan yang paling agung yang bisa dimaksimalkan oleh kawula muda adalah menuntut ilmu syar’i. Karena dengan ilmu seseorang akan mengenal Allah subhanahu wa taala dan beribadah kepada-Nya dengan tatacara yang benar. Para ulama mengatakan
العلم صلاة السر وعبادة القلب
“Ilmu adalah shalat yang rahasia dan ibadahnya hati”
Ilmu akan menjadikan seseorang terhindar dari kerugian. Allah subhanahu wa taala berfirman,
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
“Demi masa. Sesungguhnya seluruh manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebaikan dan saling menasehati dengan kesabaran” [QS. Al-Asr: 1-3]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata dalam tafsirnya,
“Yaitu mereka yang beriman dengan apa-apa yang Allah perintahkan untuk diimani. Sementara itu iman tidak akan menjadi benar kecuali dengan ilmu. Karena ilmu adalah bagian dari iman yang tak bisa dipisahkan”
Seluruh manusia akan merugi kecuali mereka yang memiliki empat sifat di atas. Yaitu beriman sementara seseorang tidak akan pernah bisa beriman dengan benar kecuali apabila memiliki ilmu, kemudian beramal shalih, berdakwah, dan bersabar di dalam cobaan ketika ia berdakwah mengajak manusia ke jalan Allah subhanahu wata’ala. Maka dengan 4 sifat inilah seseorang akan keluar dari kerugian.
Imam Syafi’i rahimahullah berkata,
لوما أنزل الله حجة على خلقه إلا هذه السورة لكفتهم
“Kalau saja Allah tidak menurunkan hujjah untuk para makhluk kecuali surat ini, niscaya sudah cukup bagi mereka”
Maksud dari kecukupan disini adalah dalam rangka memotivasi manusia untuk belajar, beramal, berdakwah dan bersabar, bukan mencukupi syariat secara secara keseluruhan.
Dari abu Sa’id Al Khudri radhiallahuanhu Rasulullah ﷺ bersabda,
طلبُ العِلمِ فريضةٌ على كلِّ مسلمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim“[diriwayatkan oleh Suyuthi dalam Al-Jaami’ As-Shaghir]