Ayat-ayat yang diyakini sebagai ayat terakhir yang turun di dalam Al quran adalah berikut ini:
Pertama, berdasarkan riwayat dari sahabat Abdullah bin Abbas, Sa’id bin Jubair, Abu Sa’id Al-Khudri, Sa’id bin Jubair -radhiyallahu’anhu-
وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Jagalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqarah: 281)
Kedua, berdasarkan riwayat dari sahabat Al-Barro’ bin Azib -radhiyallahu’anhu-
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ ۚ إِنِ امْرُؤٌ هَلَكَ لَيْسَ لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ ۚ وَهُوَ يَرِثُهَا إِن لَّمْ يَكُن لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَإِن كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ ۚ وَإِن كَانُوا إِخْوَةً رِّجَالًا وَنِسَاءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنثَيَيْنِ ۗ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَن تَضِلُّوا ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. An-Nisa: 176)
Ketiga, berdasarkan riwayat Ubay bin Ka’ab -radhiyallahu’anhu-.
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Keempat, berdasarkan riwayat yang lain dari Ibnu Syihab Az-Zuhri -rahimahullah-, yang terakhir turun adalah ayat tentang riba dan ayat tentang hutang.
Ayat tentang riba maksudnya Al-Baqarah ayat 278:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Ayat tentang hutang maksudnya surat Al-Baqarah ayat 48.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar… (QS. Al-Baqarah: 48)
Kelima, berdasarkan riwayat dari Ubay bin Ka’ab -radliyallahu’anhu-.
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. At-Taubah: 128)
(Lihat di Al-Itqan fi ‘ulumil Quran 1/101-103 dan Tafsir Ibnu Katsir 2/168)
Dari sejumlah pendapat ulama tentang ayat yang terakhir turun, Al-Hafidz Ibnu Hajar -rahimahullah- dalam Fathul Bari (8/317) menguatkan pendapat ulama yang menyatakan bahwa ayat:
وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Jagalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqarah: 281)
adalah ayat yang terakhir turun dalam Al-Quran. Pendapat ini diyakini oleh mayoritas ulama.
Namun, ada sebuah kesimpulan dari para ulama bahwa berkenaan ayat yang terakhir turun, tak ada hadis atau pernyataan dari Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- yang menjelaskan ayat apa yang terakhir turun. Sehingga keterangan-keterangan para ulama terkait ayat yang terakhir turun didasari oleh Ijtihad atau praduga kuat para Sahabat. Karena dasarnya adalah Ijtihad atau praduga kuat, bisa jadi ada sahabat yang menyampaikan ayat yang terakhir turun berdasarkan ayat yang terakhir beliau dengar dari Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam-. Hal ini tidak menutup kemungkinan adanya Sahabat yang lain mendengarkan ayat yang lain. (Abu Bakr Al-Baqillani dalam Al-Intishor Lil Qur’an).
***
Referensi:
Islamqa. Akhir Ayah Nuzilat Minal Quran. Diakses dari https://islamqa.info/ar/answers/209069/%D8%A7%…, pada 26 Mei 2023. (referensi kitab Tafsir Ibnu Katsir dan Al-Itqan fi ‘ulumil Quran).
Al-Jami’ah Al-Alamiyyah Al-Madinah/Al-Madina Internasional University (2009). Madkhol ila ‘Ulum Al-Qur’an.
Sawo Kampoeng Santri, 06 Dzulqo’dah 1444H
Penulis : Ahmad Anshori
Artikel : RemajaIslam.com