Bismillah…
Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an (Syahrul Qur’an). Ini adalah waktu yang tepat bagi seorang Muslim untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an selama bulan ini. Allah Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan, bulan di mana Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang bathil.” (QS. Al-Baqarah: 184)
Para salafus shalih (pendahulu kita) menjadi teladan dalam membaca Al-Qur’an:
- Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan hafalan Al-Qur’an beliau bersama malaikat Jibril di bulan Ramadhan.
- Utsman bin Affan, saat bulan Ramadhan, mengkhatamkan Al-Qur’an setiap harinya.
- Beberapa Salafush Shalih mengkhatamkan Al-Qur’an selama tiga hari dalam shalat malam Ramadhan.
- Ada yang mengkhatamkan setiap seminggu sekali.
- Ada yang setiap sepuluh hari sekali.
- Mereka membaca Al-Qur’an baik di dalam maupun di luar shalat.
Imam Syafi’i rahimahullah biasanya mengkhatamkan Al-Qur’an enam puluh kali selama bulan Ramadhan di luar shalat. Qotadah rahimahullah biasa mengkhatamkan Al-Qur’an setiap seminggu sekali. Namun, dalam bulan Ramadhan, beliau mengkhatamkannya dalam tiga hari. Pada sepuluh hari terakhir, beliau mengkhatamkannya dalam satu malam. Imam Az Zuhri rahimahullah, saat memasuki bulan Ramadhan, beliau menghentikan aktivitas membaca hadis dan berkumpul dengan ulama. Beliau menghabiskan waktu membaca Al-Qur’an dari mushaf. Sufyan Ats Tsauri rahimahullah, saat masuk bulan Ramadhan, beliau menghentikan semua ibadah dan fokus membaca Al-Qur’an.
Apakah Ada Hadis yang Melarang Mengkhatamkan Al-Qur’an Kurang dari Tiga Hari?
Ibnu Rojab rahimahullah telah menjelaskan,
وإنما ورد النهي عن قراءة القرآن في أقل من ثلاث على المداومة على ذلك ، فأما في الأوقات المفضلة كشهر رمضان خصوصاً الليالي التي يطلب فيها ليلة القدر، أو في الأماكن المفضلة كمكة لمن دخلها من غير أهلها فيستحب الإكثار فيها من تلاوة القرآن اغتناماً للزمان والمكان ، وهو قول أحمد وإسحاق وغيرهما من الأئمة
“Larangan mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari adalah untuk menjaga konsistensi dalam kegiatan tersebut. Namun, pada waktu-waktu istimewa seperti bulan Ramadhan, terutama malam-malam yang memuat Lailatul Qadr, atau di tempat-tempat yang istimewa seperti Mekah bagi pengunjung yang tidak menetap di sana, dianjurkan untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an. Ini dilakukan untuk memanfaatkan waktu dan tempat yang istimewa dengan optimal. Ini adalah pendapat Ahmad bin Hambal, Ishaq, dan para imam lainnya.” (Latoiful Ma’arif hal. 171)
Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk memenuhi Ramadhan dengan banyak ibadah.
Wallahul muwaffiq.
Referensi:
- Hal As-salaf fi Ramadhan, diterbitkan oleh: Al-Kutaibat Al-Islamiyyah, disebarluaskan oleh: Dar Al-Waton Lin Nasyr.
Penulis: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com