Bsmillah…
Keutamaan Al-Quran Secara Umum
1) Al-Quran sebagai mu’jizat yang paling agung dan pertanda kenabian Rasul Muhammad -shallallahu’alaihi wasallam- yang paling jelas.
Dalil keutamaan ini adalah ayat Tahaddi:
قُل لَّئِنِ ٱجْتَمَعَتِ ٱلْإِنسُ وَٱلْجِنُّ عَلَىٰٓ أَن يَأْتُوا۟ بِمِثْلِ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِۦ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
“Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (QS. Al-Isra: 88).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا قَدْ أُعْطِيَ مِنْ الْآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَى اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah setiap Nabi melainkan dia pasti diberi tanda (sebagai bukti kenabian mereka) semisalnya, yang mana manusia beriman kepadanya. Sedangkan yang diberikan kepadaku hanyalah wahyu yang diturunkan oleh Allah. Oleh karena itu, aku berharap menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya (dibandingkan dengan) mereka pada Hari Kiamat.” (HR. Muslim)
2) Turunnya sakinah dan rahmat kepada yang membacanya, malaikat melingkar di sisinya Allah menyebut-nyebut dengan bangga di hadapan para MalaikatNya.
Sebagaimana dijelaskan di dalam hadis shahih:
ما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله ويتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة ، وغشيتهم الرحمة وحفتهم الملائكة وذكرهم الله فيمن عنده
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di antara rumah-rumah Allah sambil membaca Kitabullah, dan saling mempelajari diantara mereka. Kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dan diberikan rahmat serta malaikat akan menaunginya. Dan mereka akan diingat disisi Allah.” (HR. Muslim)
3) Al-Quran adalah obat.
Allah berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra: 82)
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًى وَشِفَآءٌ
Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin.” (QS. Fussilat: 44)
4) Petunjuk untuk kehidupan manusia.
Nabi -shallallahu’alaihi wasallam- bersabda:
فَإِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ سَبَبٌ طَرَفُهُ بِيَدِ اللهِ، وَطَرَفُهُ بِأَيْدِيكُمْ، فَتَمَسَّكُوا بِهِ، فَإِنَّكُمْ لَنْ تَضِلُّوا، وَلَنْ تَهْلِكُوا بَعْدَهُ أَبَدًا
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah tali (yang agung dari Allah), ujungnya di tangan Allah, dan ujung satunya di tangan kamu, maka pegangilah Al-Qur’an, sesungguhnya kamu tidak akan sesat dan tidak akan binasa selamanya setelah berpegang dengan Al-Qur’an.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Keutamaan Bagi Pembaca Al-Quran
1) Sebab kemuliaan untuk pembacanya.
Umar bin Khattab -radhiyallahu’anhu- berkata, “Nabi kalian -shallallahu’alaihi wasallam- bersabda,
إن الله يرفع بهذا الكتاب أقواما زيضع به آخرين
“Dengan kitab Al-Quran ini, Allah akan mengangkat derajat sebagian orang dan akan menghinakan sebagian yang lain.”
2) Prioritas Nabi untuk Ahli Quran.
Nabi -shallallahu’alaihi wasallam- memberikan prioritas kepada ahli quran di tiga keadaan:
- Dalam kepemimpinan.
- Dalam Imam shalat.
- Dalam pemakaman.
3) Allah mendengarkan secara khusus orang yang membacanya.
Sebagaimana diterangkan di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-.
مَا أَذِنَ اللَّهُ لِشَيْءٍ، مَا أَذِنَ لِنَبِيٍّ حَسَنِ الصَّوْتِ يَتَغَنَّى بِالْقُرْآنِ، يَجْهَرُ بِه
“Allah tidaklah mendengarkan sesuatu seperti mendengarnya Allah terhadap bacaan Al-Qurannya Nabi-Nya. Beliau mengeraskan dan memperbagus suara dengan merdu.”
4) Menjadi inspirasi banyak orang.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5) Menjadi manusia yang paling mulia.
Rasulullah -shallallahu’alaihi wasallam- bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari no. 5027).
Ibnu Katsir -rahimahullah- menjelaskan,
وهذه صفات المؤمنين المتبعين للرسل وهم الكمل في أنفسهم المكملون لغيرهم
“Inilah sifat orang beriman yang menjadi pengikut Rasul. Mereka telah menyempurnakan diri dengan berupaya memberi manfaat untuk dirinya dan orang lain.”
6) Saat menjadi ahli diposisikan bersama para Malaikat yang mulia. Saat sedang terbata-bata belajar, mendapat dua pahala.
Diterangkan di dalam hadits ‘Aisyah -radhiyallahu’anha-, Rasulullah -shallallahu’alaihi wasallam- bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقَرْاَنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكَرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْاَنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ اَجْرَانِ
“Seorang yang ahli membaca Al-Quran akan bersama malaikat yang mulia dan senantiasa taat kepada Allah ta’ala. Adapun orang yang membaca Al Qur’an terbata-bata dan kesulitan dalam membacanya, maka baginya 2 pahala.” (HR. Muslim)
Di dalam hadis yang beliau -shallallahu’alaihi wasallam- juga bersabda:
من قرأ القرآن يقوم به آناء الليل والنهار يحل حلاله ويحرم حرامه حرم الله لحمه ودمه على النار وجعله رفيق السفرة الكرام البررة حتى إذا كان يوم القيامة كان القرآن حجة له
“Siapa yang membaca Al-Quran lalu mengamalkannya siang dan malam, dia halalkan yang halal dia haramkan yang haram, maka Allah akan haramkan daging dan darahnya dari siksa api neraka. Lalu Allah akan menjadikan untuknya pendamping dari kalangan Malaikat yang mulia dan baik. Hingga di hari kiamat kelak, Al Quran akan menjadi penolongnya.”
Referensi:
- Al-Madinah International University (2009). Madkhol ila ‘Ulum Al-Quran.
Ditulis oleh: Ahmad Anshori
Artikel: Remajaislam.com