Sunday, August 17, 2025
  • Rumaysho.com
  • Donasi Dakwah & Anak Asuh
  • Pondok Darus Sholihin
https://darushsholihin.com/6474-unit-pengumpulan-zakat-pondok-pesantren-darush-sholihin.html
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasehat

Buang Jauh-Jauh Budaya “Nyontek”

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc oleh Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
10/04/2010
in Nasehat
0
205
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Takut menghadapi ujian mungkin merupakan sesuatu yang wajar, akan tetapi jika ketakutan tersebut mengantarkan seseorang menjadi nyontek ketika ujian, itu baru tidak wajar.

Cek Artikel Lainnya

Hidup Merdeka, Hati Bahagia: Lepas dari Lingkaran Setan

Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya

Penjaga Ilmu, Penjaga Umat

 

Apa itu nyontek?

Nyontek adalah membawa catatan khusus untuk dapat disalin ketika ujian atau meniru pekerjaan orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan (curang). Tindakan nyontek hanya dilakukan oleh orang-orang yang lemah imannya, yang dirinya lupa bahwa Allah selalu mengawasinya.

Apakah nyontek itu dosa?

Ketika seorang siswa berniat untuk menyontek, tentu ia akan mencari cara bagaimana agar tidak ketahuan oleh sang pengawas. Saat posisi dan waktu telah dirasa aman, mulailah si siswa melakukan aksinya yaitu “menyontek” dengan perasaan dag dig dug takut kalau-kalau aksinya ketahuan oleh sang pengawas. Sungguh apa yang telah dilakukan oleh si siswa tadi sangat sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

“Kebajikan adalah bagusnya akhlak, sedangkan dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwamu dan kamu tidak suka apabila hal itu diketahui oleh orang lain.” (HR.Muslim, no 4633)

Nyontek itu sepele?

Kalaulah kita terima pendapat ini yaitu bahwa nyontek merupakan perbuatan yang sepele dan hanya merupakan dosa kecil, maka alangkah indahnya perkataan Ibnul Mu’taz

خلِّ الذُّنوبَ صَغِيرَها وكَبِيرَها فَهْوَ التُّقَى

واصْنَعْ كماشٍ فَوْقَ أَرْ ضِ الشَّوْكِ يَحْذَرُ ما يَرَى

لا تَحْقِرَنَّ صغيرةً إنَّ الجِبَالَ مِنَ الحَصَى

“Tinggalkanlah dosa baik yang kecil ataupun yang besar, maka itulah takwa… Jadilah seperti orang yang berjalan di atas tanah yang berduri, tentu ia akan berhati-hati dari apa yang dilihatnya… Janganlah engkau meremehkan dosa-dosa kecil, karena gunungpun adalah dari kerikil…” (Jami’ul Ulum wal Hikam, hal 212. Cet Darul Aqidah)

Namun, jika kita cermati lebih dalam tentang perkara nyontek ini, ternyata nyontek adalah sebuah perkara yang sangat mengerikan dan dianggap besar di dalam Islam. Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا

“Barangsiapa yang berbuat curang, maka ia bukan termasuk golongan kita” (HR. Muslim, no 146).

Selanjutnya marilah kita dengar cerita yang disampaikan oleh salah seorang sahabat Nabi yang mulia, Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, beliau menuturkan

كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَوْ قَوْلُ الزُّورِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ

Suatu ketika kami berada di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian dosa-dosa besar yang paling besar?”-beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali-. “Berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan bersaksi palsu atau berkata dusta.” Saat itu beliau bersandar kemudian beliau duduk. Beliau masih saja mengulang-ulang sabdanya sampai-sampai kami berkata kalau seandainya beliau diam. (HR. Muslim, no 126)

Mungkin dapat kita katakan bahwa nyontek termasuk salah satu perbuatan memberikan persaksian palsu. Bukankah orang yang nyontek sebenarnya tidak bisa menjawab soal-soal ujian? Bukankah nilai hasil ujian yang bagus sebetulnya tidak bisa diraih seandainya ia tidak nyontek? Bukankah ini berarti nilai-nilai yang ada di raport/transkip nilainya adalah nilai-nilai yang palsu? Sungguh ia telah memberikan kesaksian palsu kepada manusia yang membaca raport/transkip nilainya!

Jangan hancurkan harga dirimu!

Ibnu Mas’ud meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda

إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا

“Sesungguhnya kejujuran adalah sebuah kebajikan, sedangkan kebajikan akan menuntun seseorang menuju surga. Sesungguhnya seorang hamba bermaksud untuk jujur sampai ia tercatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Adapun sesungguhnya kedustaan adalah sebuah kekejian, sedangkan kekejian akan menuntun seseorang menuju neraka. Sesungguhnya seorang hamba bermaksud untuk dusta sampai ia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Muslim, no 4720).

Maukah kita dicap oleh Allah sebagai seorang pendusta hanya gara-gara kita membiasakan diri untuk selalu menyontek ketika ujian? Sungguh betapa buruk gelar sebagai seorang pendusta!

Apabila seseorang pernah tertangkap basah menyontek, mungkin orang-orang disekitarnya akan menjadi ragu tentang kejujuran dirinya. Gerak-geriknya menjadi selalu diawasi karena khawatir ia akan melakukan sebuah kecurangan. Orang bertipe penyontek akan selalu berusaha mencari-cari kesempatan untuk berbuat curang demi keuntungan pribadinya.

Jangan lemah, berusaha dan mintalah pertolongan kepada Allah

Banyak faktor yang mendorong seseorang untuk nyontek; malas belajar, belum siap menghadapi ujian, ingin mendapatkan nilai yang tinggi dengan cara yang instan, ketakutan yang berlebihan jika gagal ujian, kurang pe de dengan kemampuan diri sendiri dan lain-lain.

Seorang muslim selayaknya mengambil sebab yang benar dan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencapai hasil yang memuaskan. Dalam sebuah ayat, kita perhatikan bagaimana Allah Ta’ala memerintahkan dan menyemangati kaum muslimin untuk mengambil sebab dan berusaha dengan sekuat tenaga dalam menghadapi pertempuran, Allah berfirman, yang artinya

“ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka dengan kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.” (Al-Anfal: 60)

Selanjutnya, seorang muslim tatkala ia berusaha untuk menggapai sesuatu yang diinginkannya hendaklah ia selalu memohon pertolongan kepada Allah agar dimudahkan urusannya serta mendapatkan keberkahan dari Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“Bersemangatlah dalam menggapai sesuatu yang memberimu manfaat dan mintalah pertolongan kepada Allah serta janganlah kamu merasa lemah. Apabila sesuatu (yang tidak menyenangkan)menimpamu, janganlah kamu mengatakan ‘seandainya tadi aku berbuat demikian, niscaya (hasilnya) adalah demikian dan demikian…’, akan tetapi ucapkanlah ‘semuanya telah ditakdirkan oleh Allah, dan setiap yang dikehendaki Allah pasti akan terlaksan’. Hal ini karena (kalimat) ‘seandainya’ membukapekerjaan syetan.”(HR. Muslim, no 4816)

Adapun sifat malas, tidak selayaknya dimiliki oleh seorang muslim. Hendaknya seorang muslim banyak membaca do’a yang telah diajarka oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ

“Wahai Rabbku, aku berlindung kepadamu dari sifat malas.” (HSR. Abu Dawud, no 4409)

Renungan

Saudaraku….Sesungguhnya setiap apa yang kita lakukan, pasti diketahui oleh Allah Ta’ala, Dzat Yang Maha Mengetahui……Apakah layak bagi seorang muslim tatkala melakukan perbuatan kemaksiatan, ia merasa malu dan khawatir jika diketahui oleh orang lain namun dirinya seolah-olah melupakan Allah Yang Maha Mengetahui sehingga tidak merasa malu dan khawatir kepada-Nya?

“  Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah mengetahui segala apa yang mereka sembunyikan dan yang mereka nyatakan?” (Al-Baqarah:77)

Saudaraku…..Mungkin, kadang hati ini terasa sangat berat untuk  menerima kebenaran, sangat susah untuk mempelajari ilmu…..Anggota badan terasa begitu mudah melakukan kemaksiatan….Demikian pula do’a terasa sangat susah untuk dikabulkan……

Pernahkah kita berfikir, barangkali hati dan anggota badan ini tumbuh dari makanan yang tidak berkah atau mengandung unsur yang haram?

Pernahkah kita berfikir, apakah ijazah dan transkip nilai yang dulu kita gunakan untuk mencari kerja betul-betul asli dan merupakan hasil usaha kita tanpa ada unsur kedustaan dari hasil nyontek?. Rasullullah shallallu ‘alaihi wa sallam bersabda

إِنَّهُ لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Sesungguhnya daging yang tumbuh dari usaha yang haram maka neraka lebih layak baginya.” (HR.Tirmidzi, no 558. Beliau berkata: Hadits Hasan Gharib)

Saudaraku…..Apakah seorang penuntut ilmu mampu diharapkan untuk istiqamah ketika berdakwah di tengah-tengah masyarakat, yang tentunya banyak kesulitan dan gannguan yang akan menghadangnya , padahal ia sendiri tidak mampu mengatasi kesulitan kecil pada dirinya ketika menghadapi ujian hingga dirinya nyontek? Allahul Musta’an……

Saudaraku……Setelah kita mengetahui betapa jeleknya perbuatan nyontek ini dan dulu kita pernah melakukannya, marilah kita tutup kejelekan tersebut dengan banyak berbuat kebajikan dan bertaubat kepada-Nya. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa kita…

Allah berfirman, yang artinya,“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik dapat menghapuskan kejelekan-kejelekan” (Hud: 114)

“  Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-Zumar: 53)

Akhirnya kita berdoa, mudah-mudahan Allah menyadarkan sebagaian kaum muslimin yang masih memiliki kebiasan nyontek, mengampuni dosa-dosa mereka dan menjadika budaya nyontek terkubur dalam-dalam hingga tidak tercium lagi oleh kaum muslimin…..Amin

 

Tengaran, 8 April 2010

Penulis: Ibnu Ali (Pengajar Pondok Pesantren Al Irsyad Tengaran)

Artikel www.remajaislam.com

 

Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosanya, dosa kedua orang tua dan guru-gurunya

Catatan: Penomoran hadits didasarkan atas program Maktabah Syamilah

Artikel Sebelumnya

Jangan Sampai Tinggalkan Shalat Lima Waktu!

Artikel Selanjutnya

Faedah Menikah Di Usia Muda

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

Related Posts

Sayangilah Negeri Ini; Tanah Air Indonesia_RemajaIslam.com
Nasehat

Hidup Merdeka, Hati Bahagia: Lepas dari Lingkaran Setan

oleh Ahmad Anshori
16/08/2025
Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya_remajaislam.com
Nasehat

Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya

oleh Ahmad Anshori
14/08/2025
Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com
Nasehat

Penjaga Ilmu, Penjaga Umat

oleh Ahmad Anshori
14/08/2025
istri keluar rumah_remajaislam.com
Nasehat

Dunia Bukan Rumah Kita

oleh Ahmad Anshori
01/08/2025
berdoa_remajaislam.com
Nasehat

Tiga Lapisan Tertinggi dari Sebuah Taubat

oleh Ahmad Anshori
31/07/2025
Artikel Selanjutnya
Lemah Lembutlah dalam Bertutur Kata

Faedah Menikah Di Usia Muda

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 8   +   7   =  

  • 914.8k Followers
    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Artikel Terbaru

Sayangilah Negeri Ini; Tanah Air Indonesia_RemajaIslam.com

Hidup Merdeka, Hati Bahagia: Lepas dari Lingkaran Setan

16/08/2025
Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya_remajaislam.com

Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya

14/08/2025
adab makan_remajaislam.com

Panduan Niat Makan Agar Bernilai Ibadah dan Berpahala

11/08/2025
Ada Sisa Makanan Ikut Tertelan

Kalau Lupa Baca Bismillah Pas Makan/Minum, Harus Gimana?

11/08/2025

Categories

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Don't miss it

Sayangilah Negeri Ini; Tanah Air Indonesia_RemajaIslam.com
Nasehat

Hidup Merdeka, Hati Bahagia: Lepas dari Lingkaran Setan

16/08/2025
Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya_remajaislam.com
Nasehat

Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya

14/08/2025
adab makan_remajaislam.com
Akhlaq Mulia

Panduan Niat Makan Agar Bernilai Ibadah dan Berpahala

11/08/2025
Ada Sisa Makanan Ikut Tertelan
Akhlaq Mulia

Kalau Lupa Baca Bismillah Pas Makan/Minum, Harus Gimana?

11/08/2025
Berkorban Untuk Ilmu_RemajaIslam.com
Nasehat

Penjaga Ilmu, Penjaga Umat

14/08/2025
Jarak Disebut Safar yang Boleh Qashar Shalat
Fiqih Remaja

Qashar Shalat, Harus 80 Kilometer Dulu Baru Bisa?

07/08/2025

Membangun remaja islami menuju masyarakat madani yang sukses.

Kategori

  • Akhlaq Mulia
  • Amalan
  • Aqidah
  • Cinta
  • Dunia Islam
  • Fiqih Remaja
  • Hidayah Kamu
  • Iptek
  • Jalanku
  • Kajian Al Quran
  • Kajian Remaja
  • Kisah Teladan
  • Menata Hati
  • Mutiara Islam
  • Nasehat
  • Pojok Muslimah
  • Pra Nikah
  • Resensi
  • Tips
  • Uncategorized

Tag

akhlak nabi al quran amalan lailatul qadar amalan ramadhan anjuran menikah bakti orang tua cara i'tikaf cara shalat cinta dosa anak muda fikih puasa haji i'tikaf ilmu kajian al quran kisah nabi kultwit lailatul qadar madinah makkah mengaji al quran menikah meninggalkan shalat menuntut ilmu Motivasi nikah pacaran pembatal puasa pemuda persiapan nikah puasa Rasul sang pendidik sedekah Self development Self motivated Shalat sombong status twitter rumayshocom style anak muda tafsir tanah suci taubat umrah ushul fikih zina

Artikel Terbaru

Sayangilah Negeri Ini; Tanah Air Indonesia_RemajaIslam.com

Hidup Merdeka, Hati Bahagia: Lepas dari Lingkaran Setan

16/08/2025
Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya_remajaislam.com

Bahaya Judi untuk Anak Muda, Dari Coba-coba sampai Kehilangan Segalanya

14/08/2025
adab makan_remajaislam.com

Panduan Niat Makan Agar Bernilai Ibadah dan Berpahala

11/08/2025

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.

No Result
View All Result
  • Home
  • ISLAM DASAR
    • Aqidah
    • Jalanku
    • Fiqih Remaja
    • Menata Hati
    • Akhlaq Mulia
    • Pojok Muslimah
    • Kisah Teladan
    • Amalan
    • Nasehat
  • GAYA MUDA
    • Cinta
    • Pra Nikah
  • DUNIA MUDA
    • Tips
    • Iptek
    • Dunia Islam
    • Hidayah Kamu
    • Resensi
  • BUKU TAMU

© 2019 Remajaislam - Remaja Islam Mau Mengenal Islam.